Komunitas
Empat Tahun Info Cegatan Tulungagung, Komitmen untuk Berbuat Lebih, Tak asal Unggah Konten
Info Cegatan Tulungagung (ICT), salah satu komunitas warganet Tulungagung merayakan ulang tahun ke-4, di GOR Cakra Jaya, Minggu (15/12/2019).
Penulis: David Yohanes | Editor: Parmin
SURYA.CO.ID | TULUNGAGUNG - Info Cegatan Tulungagung (ICT), salah satu komunitas warganet Tulungagung merayakan ulang tahun ke-4, di GOR Cakra Jaya, Kedungwaru, Minggu (15/12/2019).
Mengambil tema, “Bangga Berkarya-Bersama Bisa”, kegiatan ini bukan sekedar pesta atau seremonial, namun peringatan ulang tahun ini layaknya sebuah ajang silaturahmi akbar jaringan warganet.
Sebab ada sekitar 35 grup warganet dari Probolinggo hingga Cilacap yang ikut hadir di acara ini.
Seperti Info Cegatan Solo, Info Seputar Trenggalek, IKL Probolinggo, Info Cegatan Wonogiri, Info Cegatan Yogyakarta dan lain-lain.
“Selama ini kami saling berjejaring, jadi sudah seperti saudara sendiri,” ujar Didit Wahyudi Aulia, pendiri ICT, sekaligus Admin dan Penasehat ICT.
Selain itu ada 40 komunitas warganet Tulungagung yang tidak ketinggalan mengucapkan selamat.
Semua komunitas warganet ini memberikan cinderamata sebagai ucapan ulang tahun, dan dibalas cinderamata khas ICT.
“Dengan berjejaring seperti ini bukan saja menambah persaudaraan. Misalnya ada informasi yang perlu disebarkan lintas daerah, semua bisa dilakukan dengan cepat,” sambung Didit.
ICT dibuat empat tahun lalu, dan menjadi grup Facebook terbesar di Tulungagung.
Namun, Didit mengarsipkan grup ini, dan memulai grup baru 2 Septermber 2018.
Langkah ini menunjukkan ICT bukan hanya mementingkan jumlah anggota yang besar, tetapi menjaga komunitas warganet yang sehat.
Admin dan moderator ICT setiap hari menyaring uggahan dari anggota, dan hanya meloloskan unggahan yang memang dianggap penting.
Sehingga sekecil apa pun unggahan di ICT dipastikan informatif, meski hanya sekedar kehilangan KTP, atau permintaan informasi tempat dan layanan publik.
“Apa yang lolos diunggah di halaman ICT memang sudah layak sebagai informasi, bukan hoaks. Jadi kalau di-share (dibagikan) tidak akan jadi masalah,” ujar Didit.
Grup ini mempunyai salam unik dengan sebutan "Sapalong", kependekkan dari Salam Aspal Bolong.
Salam ini muncul dari aksi awal angota ICT yang menandai setiap lubang di jalan dengan cat semprot.
Harapannya dengan tanda itu, pengguna jalan bisa menghindari setiap lubang yang menganga.
Sementara Ketua ICT, M Walid Amin mengatakan, ICT sedang mengurus untuk menjadi sebuah badan hukum.
Dengan menjadi badan hukum, ICT akan lebih leluasa bergerak di bidang sosial.
Sebagai lembaga yang berbadan hukum, ICT juga akan semakin mudah menggalang donasi.
“Sebelumnya ada sejumlah lembaga yang mau menggandeng kami untuk kegiatan sosial. Tapi semua terkendala, karena ICT bukan badan hukum,” ungkap Walid.
Walid dan kawan-kawan berharap, ke depan ICT menjadi wadah pemberdayaan anggota.
Sebab selama ini banyak anggota yang hanya modal militansi, menyukseskan setiap kegiatan sosial ICT.
Padahal secara ekonomi, sebenarnya dia lebih pantas menerima donasi dibanding sasaran bhakti sosial.
“Banyak anggota yang punya kekayaan hati, mau gabung dalam setiap kegiatan sosial yang kami lakukan.”
“Ke depan kami berharap bisa berbuat lebih, agar anggota yang sebenarnya juga kurang beruntung bisa diberdayakan,” pungkas Walid.