Berita Lamongan

Sebelum Sekpri Bupati Lamongan Tabrak Orang sampai Tewas, Ajudan Buat Hal Sama tapi Nasibnya Mujur

Peristiwa tabrakan yang melibatkan sekretaris pribadi (sekpri) Bupati Lamongan, Nurkholis menjadi sorotan ramai.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Musahadah

SURYA.co.id l LAMONGAN -  Peristiwa tabrakan yang melibatkan sekretaris pribadi (sekpri) Bupati Lamongan, Nurkholis menjadi sorotan ramai.

Pasalnya, tabrakan yang terjadi di perempatan di jalan Lamongrejo, Selasa (10/12/2019) siang itu mengakibatkan seorang pengendara motor tewas. 

Tak cuma itu, mobil Mitsubishi XPander yang dikemudikan Sekpri Bupati Lamongan ternyata plat nomornya direkayasa. 

Dan ternyata ini bukan kali pertama orang dekat Bupati Lamongan terlibat tabrakan di jalan raya. 

Pada 2011 silam, ajudan Bupati Fadeli,  Harwah Yutomo juga terlibat tabrakan  Jl Lamongrejo, Kota Lamongan pada Rabu (29/6/2011) dini hari.

Mirisnya, usai menabrak Harwah tak langsung berhenti malah tancap gas.

Harwah akhirnya berhasil dibekuk polisi setelah terjadi kejar-kejaran sejauh 2 kilometer. 

Dalam insiden itu, dua korban Syamsul Arifin (35) warga Desa Getung, Kecamatan Turi dan M Atim (45) warga Banjarmendalan, Kecamatan Kota Lamongan, mengalami luka parah.

Sedangkan Suwoto Heriyanto (35) luka ringan.

Syamsul mengalami pendarahan parah di kepala hingga tidak sadarkan diri dan dirawat intensif di RS Muhammadiyah Lamongan.

Sementara Atim, pemilik warung, luka di bagian kepala namun sudah diperbolehkan pulang.

Dari informasi yang dikumpulkan Surya, Harwah Yutomo, warga Desa Plosowahyu RT 01 / RW 02 yang merangkap jabatan sebagai Kasubag Perlengkapan di Bagian Umum Pemkab Lamongan, pagi itu, baru saja keluar dari salah satu kafe dan karaoke.

Dari kejauhan, tiga orang korban itu melihat mobil Toyota Yaris Nopol S 1700 KI yang dikendarai Harwah berjalan oleng ke kanan dan ke kiri.

Saat itu, Atim berada di depan warung, Samsul Arifin, pemilik sepeda motor Yamaha Mio dan Suwoto Heriyanto (35), pengendara sepeda motor Yamaha Vixion sedang parkir di atas trotoar depan warung Atim.

Ketiganya melihat kendaraan yang dikendarai Harwah sudah oleng dari kejahuan, namun mereka tidak mengira kalau mobil sang ajudan akan mencelakainya.

Tiba-tiba, separo badan dan kedua roda kiri mobil warna silver itu naik ke atas trotoar dan melibas mereka.

“Malam itu kita semua tidak bisa refleks menghindari mobil yang naik trotoar dengan kecepatan tinggi,” ujar Suwoto.

Karena begitu kencangnya laju kendaraan, dua sepeda motor Yamaha Mio milik Syamsul yang belum berplat nomor dan Yamaha Vixion nopol W 6371 JM yang sedang diduduki Suwoto Heriyanto bersama Atim, langsung terlempar.

Tahu ketiganya terpelanting bersama dua sepeda motor roboh, Harwah tidak berniat turun dan menolong para korban.

Sebaliknya, ia malah tancap gas, kabur bersama mobilnya yang ringsek di bagian kiri.

Untungnya, ada seorang anggota polisi, Aipda Dwi Joko yang sempat mengenali jenis kendaraan warna silver itu saat sudah melaju 200 meter dari lokasi kejadian.

Kebetulan, lokasi kejadian tepat berada di seberang jalan asrama polisi.

Aipda Dwi Joko, anggota Satlantas itu kemudian menghubungi anggota yang berjaga melalui handie talkie (HT).

Harwah sempat dihadang di sejumlah pos polisi, namun terus kabur.

Ia baru berhasil dibekuk setelah melaju sejauh sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian.

Saat diperiksa, ia tetap tidak mengakui bahwa ia adalah pelaku tabrak lari.

Namun, polisi langsung menahannya setelah mobil Toyota Yaris yang dikendarai memiliki ciri-ciri seperti disebutkan para korban.

Yakni warna silver dan mengalami ringsek di bagian kiri akibat menabrak.

Saat diperiksa di Pos Polisi Terminal Lamongan, Harwah tidak bisa langsung dimintai keterangan lantaran diduga sedang mabuk berat.

”Malahan, di pos sini, Pak Harwah tiduran seperti orang yang sedang mabuk berat. Bicaranya juga ngelantur,” ujar seorang anggota polisi kepada Surya.

Kabag Humas Pemkab Lamongan, Anang Taufik dikonfirmasi, Rabu (29/6) petang menyatakan, insiden itu menjadi tanggungjawab pribadi Harwah Yutomo.

Buktinya, lanjut Anang, mobil Harwah sudah diamankan polisi dan ia diperiksa polisi.

Harwah, kata Anang, juga sudah bertanggungjawab dengan memberi ganti rugi dan menanggung biaya pengobatan para korban.

Total kerugian akibat kecelakaan itu diperkirakan mencapai Rp 25 juta.

Anang menambahkan, Bupati Lamongan, H Fadeli sudah mengetahui insiden yang dialami Harwah.

Kasat Lantas Polres Lamongan, AKP Wiwid Adi Satria menegaskan, polisi tetap akan memproses Harwah sesuai prosedur hukum yang berlaku.

”Kita tetap lanjutkan, semua orang sama di mata hukum,” ujar Wiwid.

Lalu bagaimana nasib Harwah selanjutnya? 

Ternyata, karir Harwah di Pemkab Lamongan tak terpengaruh atas insiden tersebut. 

Saat ini Harwah justru menjabat sebagai Camat Maduran. 

Peristiwa Terbaru karena TF Tidak Menyala 

Sementara itu, kejadiaan nahas yang dialami Nurkholis terjadi saat dia dan pengendara motor sama - sama sedang melintas di perempatan di jalur tertib lalu lintas.

Sejumlah saksi di lokasi kejadian mengungkapkan, sebelum kejadian Nurkholis yang mengendarai mobil Toyota Xpander yang nopol direkayasa S 11 JO dari nopol aslinya S 1916 JO melaju dari arah utara.

Nurkholis seorang diri mengendarai mobil warna hitam tak mengurangi kecepatan karena traffic light tidak menyala.

Tepat di tengah perempatan, seorang pengendara sepeda motor Honda Vario 110 nopol S 2731 LZ, Karnawi (57) warga Desa Pangkatrejo RT 04 RW 03 Kecamatan Lamongan melaju dari arah barat.

Kecepatan kedua kendaraan yang sama - sama melintas di perempatan jalan itu tidak bisa dikendalikan.

Jarak yang begitu dekat, tabrakan tidak terhindarkan. Korban Karnawi tertabrak mobil yang dikendarai Nurkholis, ASN yang menjadi Sekpri Bupati Lamongan, Fadeli.

Motor korban ditabrak dari samping kiri, hingga korban terlepas dan terpelanting kepalanya menatap dan terbentur kiri depan moncong mobil.

Begitu terbentur keras moncong mobil, korban Karnawi terlempar sekitar 15 meter dari TKP.

"Korban terlempar ke timur," kata saksi, Juru Parkir, Nawawi kepada polisi.

Selain korban, motor korban juga terseret karena posisinya ada di tengah bemper mobil.

Korban mengalami luka parah (gegar otak berat, red) di kepala kepala belakang bagian kanan.

Lantaran begitu kerasnya benturan, kap mobil yang dikendarai Nurkholis penyok.

Insiden yang melibatkan ASN dan warga Kecamatan Lamongan kota ini mendapat perhatian banyak pengguna jalan.

Selain nopol mobil yang tak sesuai karena direkayasa dengan stiker, juga lantaran pengemudi mobil seorang sekpri.

Saat kejadian, korban dievakuasi dibawa ke RS Citra Medika. Karena lukanya cukup parah, korban dirujuk ke RS dr Soegiri dan meninggal saat di UGD RS Soegiri.

Insiden tabrakan ini sedang ditangani Laka Lantas Polres Lamongan.

Kanit Laka Polres Lamongan, Iptu Sudibyo dikonfirmasi Surya.co.id mengatakan, masih dalam penyelidikan petugas.

"Masih dalam penyelidikan," kata Sudibyo singkat.

KRONOLOGI Sekpri Bupati Lamongan Tabrak Pengendara Motor hingga Tewas, Korban Terpelanting

Detik-detik Polisi Pamekasan Bersimbah Darah di Jalanan, Sebelumnya Ada Perempuan Menjerit Histeris

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved