Biodata dan Profil Ari Askhara, Dirut Garuda yang Dipecat Beli Moge Harley Davidson Selundupan
Biodata dan profil Ari Askhara, Dirut Garuda yang dipecat karena beli motor gede (moge) Harley Davidson selundupan.
SURYA.CO.ID, JAKARTA - Biodata dan profil Ari Askhara, Dirut Garuda yang dipecat karena beli motor gede (moge) Harley Davidson selundupan bisa Anda simak di artikel ini.
Menteri BUMN Erick Thohir memberhentikan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara, Kamis (5/12/2019).
Ia dicopot lantaran diduga terlibat dalam kasus penyelundupan komponen motor Harley-Davidson dan sepeda lipat merek Brompton, di pesawat Airbus A330-900 penerbangan dari Perancis ke Jakarta.
• KRONOLOGI Lengkap Dirut Garuda Ari Askhara Beli Harley Davidson Selundupan Berujung Pemecatan
Ari ternyata tidak melaporkan kepemilikan motor gede di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya.
Berdasarkan LHKPN yang diserahkan Ari pada 28 Maret 2019 itu, Ari tercatat hanya memiliki tiga alat transportasi dan mesin berupa mobil.
Nilai totalnya mencapai Rp 1,37 miliar.

Secara rinci Ari mempunyai satu mobil merek Mitsubshi tipe Pajero Sport keluaran 2012 seharga Rp 325 juta.
Dia juga tercatat memiliki sedan Mazda 6 keluaran 2017 seharga Rp 420 juta dan Minibus Lexus keluaran 2016 seharga Rp 625 juta.
Tercatat, total kekayaan Ari mencapai Rp 37,561 miliar.
Ari juga punya aset delapan bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Bogor, Bekasi, Jakarta dan Bali dengan nilai total Rp 23,275 miliar.
Dia pun tercatat punya harta bergerak lainnya senilai Rp95 juta, kas dan setara kas senilai Rp 10.441.339.665, serta harta lainnya senilai Rp 2,38 miliar. Ari tercatat tidak memiliki utang.
Terpisah, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menanggapi kebijakan Menteri Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencopot Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara.
Ia diberhentikan lantaran diduga terlibat dalam kasus penyelundupan komponen motor Harley-Davidson dan sepeda lipat merek Brompton, di pesawat Airbus A330-900 penerbangan dari Perancis ke Jakarta.
Menurut Budi Karya, dia menyerahkan keputusan terkait pemberhentian dan penunjukan anggota direksi ke Kementerian BUMN sebagai pemegang saham mayoritas di Garuda Indonesia.
"BUMN adalah shareholder terbesar, dia yang berhak angkat dan berhentikan direksi. Tentunya lewat proses secara hati-hati," kata Budi Karya di kantornya, Kamis (5/12).
Budi Karya meyakini, pencopotan Dirut tersebut tak akan berpengaruh signifikan terhadap operasional penerbangan maskapai berpelat merah itu.
"Saya pikir tak berpengaruh ke operasional. Pasti ditunjuk pelaksana tugas siapa.
Saya lihat direksi selain Dirut, punya kapasitas yang baik," kata Budi.
Meski begitu, dia berharap proses penunjukkan Plt. Dirut bisa dilakukan secara cepat.
"Saya pikir organisasi Garuda mature tidak tergantung seorang presdir. Dengan penunjukan Plt. pasti bisa jalan.
Kalau Kemenhub lebih banyak berhubungan dengan Direktur Operasi dan Maintanance," ujarnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, akan memberhentikan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Ari Askhara akibat terlibat penyelundupan Harley Davidson.
Erick menjelaskan, proses pemberhentian tersebut tetap dalam prosesnya yakni menunggu Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
"Saya akan memberhentikan saudara Direktur Utama Garuda dan tentu proses ini ada prosedurnya," ujar Erick di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12).
Biodata Ari Askhara
Nama lengkap: I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra biasa disapa Ari Askhara
Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta, 13 Oktober 1971
Pendidikan:
Sarjana (S1) di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada dan pendidikan Pascasarjana (S2) Administrasi Bisnis Jurusan International Finance di Universitas Indonesia.
Karier:
- Menjadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Rabu (12/9/2018).
Ari menggantikan Pahala N Mansyuri.
- Dirut Pelindo III. Dari jejak rekamnya, Ari memang bolak-balik mengisi jajaran direksi BUMN (Mei 2017-2018)
- Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia (2014-2016.)
- Direktur Keuangan PT Pelni (2014).
- Direktur HR dan Pengembangan sistem di PT Wijaya Karya (Persero) (Tbk), sebelum kembali lagi menjadi pimpinan di Pelindo III. (Tribun Network/ria/ham)