Citizen Reporte

Mengenal teknologi ArcGIS Melalui workshop Geo Enabling Disaster Management 4.0

Mengenal teknologi ArcGIS Melalui workshop Geo Enabling Disaster Management 4.0

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
Citizen Reporter/Dony Purnomo
Mengenal teknologi ArcGIS Melalui workshop Geo Enabling Disaster Management 4.0 

SURYA.co.id - Perkembangan teknologi sangat cepat. Salah satunya adalah perkembangan informasi geospasial.

Salah satu teknologi geospasial yang berkembang pesat adalah ArcGIS.

Di Indonesia teknologi ArcGIS belum banyak yang menguasai karena terkesan sulit dan ribet.

Namun, hal itu menjadi sirna saat mengikuti workshop Geo Enabling Disaster Management 4.0 yang diselenggarakan oleh Universitas Bangun Nusantara Sukoharjo bekerja sama dengan Environmental Systems Research Institute (ESRI) Indonesia, Selasa-Rabu (19-20/11/2019).

Workshop diikuti berbagai elemen dari akademisi, mahasiswa, guru, dan BPBD se-Solo Raya.

Materi disampaikan oleh Regina Maria Hitoyo selaku ahli ArcGIS dari ESRI Indonesia.

Sebagai materi pendahuluan disampaikan mengenai pemanfaatan ArcGIS dalam berbagai kehidupan.

Usai pemaparan materi para peserta diajak untuk mempraktikkan langsung untuk memanfaatkan web GIS dalam membangun data dengan memanfaatan survei123 yang begitu canggihnya dapat langsung diperoleh data survei dalam bentuk data spasial.

Tak berhenti di situ, pada hari kedua para peserta diajak untuk membuat analisis data dengan memanfaatkan web GIS.

Para peserta berhasil membuat berbagai analisis data spasial yang begitu kompleks dalam hitungan waktu 40 menit saja.

Pada tahap selanjutnya, para peserta dilatih untuk membuat story map yang dapat menampilkan berbagai data dalam bentuk web GIS sesuai dengan alamat akun yang dimiliki para peserta.

Dengan memanfaatkan web GIS para peserta dapat menampilkan informasi spasial dalam benuk peta interaktif yang menarik dan komunikatif.

Dalam workshop itu, Regina juga membagikan tips untuk dapat mengelola informasi geospasial dengan mudah yaitu membuat basis data yang baik.

Itu artinya, data yang dikumpulkan adalah data yang valid.

“Gunakan perangkat analisis yang tepat sehingga hasil analisis yang dihasilkan benar dan yang terakhir adalah terus bereksplorasi mengembangkan data melalui aplikasi sehingga semakin memahami fitur aplikasi ArcGIS,” katanya.

Melalui workshop para peserta menjadi tertarik untuk memanfaatkan Arc GIS.

“Workshop ini mengubah mindset saya yang awalnya GIS itu sulit dan harus memiliki keahlian khusus, ternyata tidak. Dengan GIS sangat mudah sekali mengelola dan menganalisis data. Ke depan, hasil workshop ini akan saya gunakan untuk menunjang pembelajaran geografi di sekolah saya,” ujar Setia Mulat, salah satu peserta.

Hal senada diungkapkan Djoko Heriyanto. Ia merasa tertantang untuk belajar lebih lanjut dalam mengembangkan aplikasi web GIS.

“Workshop ini berbeda dengan workshop yang pernah saya ikuti sebelumnya. Pada workshop ini ditekankan pada praktik sehingga kami semakin termotivasi untuk lebih memperdalam dan memanfaatkan GIS ini untuk berbagai keperluan. Jika di sekolah untuk pembelajaran dan jika BPBD tentunya untuk mitigasi bencana,” ujarnya.

Di akhir kegiatan, para peserta ditantang untuk membuat aplikasi berbasis web GIS dalam waktu 21 hari sejak selesainya pelatihan.

Produk yang dihasilkan sebagai syarat untuk memperoleh sertifikat workshop dan lisensi dari ESRI.

Dony Purnomo
Guru Geografi SMAN 1 Purwantoro, Wonogiri
donypurnomo88@gmail.com

Sumber: Surya Cetak
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Publikasikan Karya di Media Digital

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved