Kecelakaan Tol Pasuruan Probolinggo
Diduga Sopir Bus Tancap Gas Saat Tabrak Tronton di Tol Pasuruan-Probolinggo, Ini Hasil Olah TKP
Saking kencangnya bus, hingga truk tronton L-9422-US bermuatan semen terdorong keluar jalan lalu terguling.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Cak Sur
SURYA.co.id | SURABAYA - Menurut keterangan yang diungkap oleh Kanit PJR III Ditlantas Polda Jatim, AKP Lamudji, data kecepatan sopir bus pariwisata 'Ladju' lebih dari 100 km/jam saat menghantam truk tronton bermuatan semen di Tol Pasuruan-Probolinggo. Akibatnya, dari kecelakaan maut tersebut, seorang bayi dan tiga orang dewasa meninggal dunia.
Catatan kecepatan tersebut didapat dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Lebih dari 100 km/jam, itu kencang tancap gas," katanya saat dihubungi, Jumat (15/11/2019).
Fakta yang terungkap di lokasi kejadian, Lamudji menerangkan, jarak beberapa ratus meter sebelum titik area tabrakan juga tidak ditemukan bercak hitam bekas gesekan karet roda ban dengan aspal. Artinya, tidak ada tanda proses pengereman.
"Tidak ditemukan ada jejak pengereman. Jadi langsung menghantam di lajur lambat itu, tanpa oleng," terangnya.
Saking kencangnya bus, hingga truk tronton L-9422-US bermuatan semen yang disopiri Gunadi (45) warga Tuban itu terdorong keluar jalan lalu terguling.
"Bus langsung hantam, tanpa ngerem, tanpa oleng, langsung nabrak truk muat semen sampai terguling," ujarnya.
• Fakta Lain yang Ditemukan Polisi di Lokasi Tabrakan Maut Bus dan Tronton di Tol Pasuruan-Probolinggo
• Berikut Daftar Identitas Korban Kecelakaan Maut Bus Vs Tronton di Tol Pasuruan-Probolinggo
• BREAKING NEWS - Tabrakan Tronton dan Bus di Tol Pasuruan-Probolinggo, 3 Orang dan 1 Bayi Meninggal