Berita Tulungagung

Barongan Mini Karya Siswa SMP Tulungagung Ini Dijual Hingga ke Pulau Bali

Awalnya Helmi minta dibelikan pahat kecil kepada bapaknya. Tanpa ada yang mengajari, Helmi belajar membuat barongan sendiri.

Penulis: David Yohanes | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/david yohannes
Helmi Yaya Agustino (16) (tengah) dengan dua temannya, saat mengikuti lomba 3R yang diselenggarakan DLH Kabupaten Tulungagung. 

SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Dengan cekatan Helmi Yaya Agustino (16) memainkan pahat mungil di tangannya.

Matanya tidak lepas dari sepotong kayu yang tengah dibentuknya menjadi barongan mini.

Sesekali pahatnya diganti dengan pisau cutter, untuk membentuk detail yang berukuran sangat kecil.

Helmi adalah salah satu peserta lomba 3R (reduce, reuse, recycle), yang diadakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tulungagung, Jumat (15/11/2019) di Jalan Antasari Tulungagung.

Peserta berkreasi membuat aneka kerajinan berbahan dasar sampah.

Helmi dan dua temannya memanfaatkan bekas kayu usuk dan kaleng plastik biskuit untuk membuat barongan.

"Usuknya untuk bentuk kepala, plastik bekas kaleng biskuit untuk jamang (hiasan di atas kepala)," ujar Helmi.

Namun siswa kelas 9D SMP Negeri 1 Kedungwaru bukan peserta biasa, dia sudah memroduksi barongan dan barongan mini untuk melayani pesanan.

Anak ke-2 dari dua bersaudara ini mengatakan, dirinya sangat tertarik dengan barongan sejak kecil.

Barongan merupakan karakter naga, yang biasanya bagian dari kesenian jaranan.

Namun dalam perkembangannya, barongan berkembang menjadi tarian terpisah.

Kini tari barongan tengah naik daun di Tulungagung dan sekitarnya.

Helmi mengaku mulai belajar membuat barongan sejak kelas 5 SD.

"Awalnya hanya lihat-lihat kok tertarik. Lalu mulai membuat barongan sendiri," tuturnya.

Awalnya Helmi minta dibelikan pahat kecil kepada bapaknya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved