Travel

Pesona Kayangan Api di Desa Sendangharjo Bojonegoro, Tak Padam Meski Diguyur Hujan

Wisata yang mengandalkan daya tarik api abadi di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur .

Penulis: M. Sudarsono | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/m sudarsono
Wisata kayangan api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro 

Seperti yang kerap terjadi, obor dibawa oleh pelari mulai dari lokasi hingga tempat yang dituju,missal di Pendopo Pemkab.

“Jadi harus ada yang memimpin untuk pengambilan apinya,tidak boleh diambil sembarangan,” katanya mengulas.

Kegiatan Sedekah Bumi

Kepala Desa Sendangharjo, Prasetyo  menambahkan, dalam segi budaya, wisata kayangan api terdapat kegiatan sedekah bumi yang biasanya dilaksanakan setelah panen raya padi, antara bulan 5,6, dan 7, setiap Jumat Pahing, setahun sekali pelaksanaannya.

Sedekah bumi biasanya menampilkan kesenian langen tayub, makanan khas tape ketan yang menjadi hidangan saat acara berlangsung.

Sementara untuk peningkatan taraf ekonomi, dikatakan Kades sangat memberikan dampakbagi desa.

Sebab tempat parkir diswakelolakan dan juga warga sekitar membuat lapak di wisata kayangan api.

Wisata Kayangan Api juga bisa memberikan dampak bagi desa, dan juga masyarakat, baik dalam segi kebudayaan maupun peningkatan taraf ekonomi,” ucap Kades.

Ditambahkannya, saat ini warga sekitar yang menggantungkan perkonomiannya di wisata kayangan api ada 8-10 orang.

Tidak setiap hari tempat ini ramai dipenuhi pengunjung, hanya pada hari tertentu seperti akhir pekan dan hari libur nasional.

Proses ritual pengambilan api saat Porprov Jatim dan HUT Bojonegoro di wisata kayangan api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro
Proses ritual pengambilan api saat Porprov Jatim dan HUT Bojonegoro di wisata kayangan api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro (surya.co.id/m sudarsono)

Untuk masuk di wisata kayangan api, masyarakat cukup mengeluarkan uang sekitar Rp 10 ribu, rinciannya untuk parkir Rp 3 ribu dan untuk masuk Rp 7.500.

Dengan sejumlah nominal tersebut, pengunjung sudah bisa menikmati pesona api abadi.

“Untuk yang berjualan ada 8-10 warga sekitar. Ramainya kalau akhir pekan dan hari libur nasional, termasuk sebelum dan sesudah lebaran,” kata Prasetyo.

Terus Dieksplore untuk Menarik Minat Wisatawan

Kabag Humas Pemkab Bojonegoro, Masirin menyatakan, memang kayangan api ini sangat istimewa sekali karena tidak padam saat terjadi hujan, ini merupakan fenomena alam. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved