Kilas Balik
ABRI Sempat Ditertawakan Saat Gempur Benteng Terkuat Fretilin, Endingnya Pemberontak Kocar-kacir
Saat pasukan ABRI (sekarang TNI) menggempur benteng terkuat Fretilin, mereka sempat ditertawakan oleh para pemberontak itu
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Tak ketinggalan pula pesawat tempur macam OV-10 dan T-33 AURI (sekarang TNI AU) dikerahkan untuk Close Air Support.
Salah satu anggota Kopasgat, Koptu Aten menceritakan saat ABRI menyerbu gunung Matebian.
Saat itu ia bersama rekan lainnya tiba di puncak Matebian di ketinggian 1.849 mdpl dan melihat para milisi Fretilin tengah waspada.
Tak menunggu lama, Koptu Aten dan pasukan ABRI langsung menghujani posisi Fretilin dengan AK-47.
Namun sial, tembakan mereka tak ada satupun yang mengenai pasukan pemberontak. Mungkin jaraknya terlalu jauh.
Koptu Aten bertambah jengkel karena melihat milisi Fretilin menertawakan dan menghina pasukan ABRI karena tembakan mereka tak tepat sasaran.
Kesal, Koptu Aten meminta dukungan udara pesawat tempur T-33 untuk membombardir kedudukan Fretilin.
Tak menunggu lama, pesawat tempur T-33 meraung-raung lantas menukik menghujani milisi Fretilin dengan peluru dan roket.
Hasilnya sudah tentu Fretilin kocar-kacir dan banyak yang tewas.
Nanok Soeratno, anggota Kopasgat yang juga ikut dalam pertempuran Matebian mengaku gempuran ABRI di sana sangat besar.
Saking besarnya satu persatu kelompok pro-Fretilin hilang semangat tempur dan menyerah begitu saja kepada ABRI.
Walhasil pertahanan Fretilin yang digalang amat kuat itu hancur lebur serta segelintir saja milisi Fretilin yang hidup dan melarikan diri untuk membuat kantong-kantong Gerilya.
Dikepung Ratusan Fretilin Saat Jemput Benny Moerdani
Beberapa prajurit TNI yang sempat bertugas di Timor Tmur (sekarang Timor Leste) tentu pernah mengalami pertempuran cukup sengit melawan Fretilin
Salah satunya dialami beberapa prajurit TNI dari Batayon Infanteri Lintas Udara (Yonif Linud) 501, yang pernah dihujani tembakan ratusan pemberontak berjuluk 'Krebo Hutan' itu