Pilbup Gresik 2020
Pendaftaran Bacabup Gresik 2020 Sepi Peminat, Penyebabnya Diduga karena Faktor ini
Hiruk pikuk pendaftaran bakal calon bupati (bacabup) 2020 secara terbuka untuk umum yang dilakukan partai politik (parpol), sepertinya sepi peminat.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Parmin
SURYA.co.id | GRESIK - Hiruk pikuk pendaftaran bakal calon bupati (bacabup) 2020 secara terbuka untuk umum yang dilakukan partai politik (parpol), sepertinya sepi peminat. Bahkan, cenderung stagnan.
Salah satu penyebabnya diduga karena keharusan mundur bagi anggota dewan bila telah ditetapkan sebagai calon bupati (cabup) atau cawabup.
DPC Partai Gerindra Gresik yang membuka pendaftaran sejak 28 Oktober lalu hingga saat ini hanya ada 3 pendaftar.
Dua orang berasal dari internal yakni Ketua DPC Partai Gerindra Gresik dr Asluchul Alif dan Bendaharanya Hj Nursaidah. Sedangkan pendaftar dari eksternal yakni mantan Wakil Ketua DPRD Gresik, Nur Qolib.
“Sampai sekarang masih tiga orang. Tapi besok ada yang hendak mengambil formulir pendaftaran yakni Bambang Herlambang dari Jakarta. Sudah komunikasi, tapi belum mengambil,”ungkap Ketua Tim Penjaringan sekaligus Sekretraris DPC Partai Gerindra Gresik, Asikan Hariyanto, Senin (4/11/2019) saat dikonfirmasi.
Menurutnya, regulasi yang mengharuskan anggota DPRD mundur dari keanggotaan ketika ditetapkan jadi calon membuat pendaftaran bacabup sepi peminat karena dihadapkan pilihan sulit.
“Kalau regulasinya berubah tak harus mundur, pasti peminatnya banyak,”tandas dia.
Kondisi yang sama terjadi di DPD Partai Golkar Gresik yang secara resmi membuka pendaftaran bacabup untuk internal maupun eksternal maupun internal sejak Minggu (3/11/2019) lalu. Hingga saat ini, belum ada pendaftar yang mengambil formulir.
“Belum ada ini mas.” singkat Ketua DPD Partai Golkar Gresik, Ahmad Nurhamim.
Anha sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa ada mekanisme penjaringan di internal yang dilalui untuk mengusulkan. Yakni, penjaringan mulai dari bawah ke atas.
“Saat ini, posisi penjaringan ditingkat pimpinan kecamatan (PK), pimpinan orsa (organisasi sayap) dan ormas (organisasi masyarakat),” pungkasnya.
Fenomena yang terjadi sangat bertolak belakang dibanding pendaftaran Bacabup sebelumnya.
Diketahui, ketika DPC PDIP Gresik membuka rekrutmen terbuka, ada 12 orang yang mengambil formulir tersebut. Mereka diantaranya memiliki latar belakang dari mantan birokrat, ketua partai politik, politisi, kepala desa, pengusaha maupun relawan.
Dan nama-nama tersebut telah diserahkan ke DPD PDIP Jatim. Bahkan, sudah dilakukan fit and propert tes. Diperkirakan bulan depan, sudah turun nama yang direkomendasikan.
Kemudian, DPD Partai Nasdem Gresik yang membuka pendaftaran dengan 7 orang yang mengembalikan formulir. Ada dari kalangan buruh, kepala desa, pengusaha, ketua parpol maupun kades.
Namun, hanya 5 orang yang berani memaparkan visi dan misi secara terbuka.