Citizen Reporter

Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) Ajari Santri Berkuda dan Memanah

Tiga santri Tazkia IIBS beradu kemampuan dalam Turnamen Pemanah Berkuda Horseback Archery 2019 di Stadion Paramount, Batu, Minggu (27/10/2019).

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
Abdul Jalil Mursyid/Citizen Reporter
Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) Ajari Sanri Berkuda dan Memanah 

SURYA.co.id - Dalam olahraga, Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) juga memberikan ruang bagi santri yang ingin mengembangkan hobinya.

Itu termasuk dalam olahraga berkuda dan memanah.

Tiga santri Tazkia IIBS beradu kemampuan dalam Turnamen Pemanah Berkuda Horseback Archery 2019 di Stadion Paramount, Batu, Minggu (27/10/2019).

Mereka adalah Muhammad Daffa Hizmayana Putra (Kelas XII SMA Tazkia), Miqdad Zufar Santoso dan Mirza Dhia (Kelas IX SMP Tazkia).

Dengan latihan maksimal, mereka memborong empat juara dalam ajang nasional itu.

Daffa meraih juara 3 kategori U-17 dan juara harapan 1 umum.

Mirza berhasil membawa piala juara 2 kategori U-17 dan juara 2 umum.

Mereka menyingkirkan puluhan peserta lainnya dari berbagai daerah di Indonesia.

Daffa menyatakan persiapan yang dilakukan cukup lama.

“Perwakilan Tazkia IIBS berhasil mengumpulkan 24 poin dengan kecepatan kuda 8 detik di lintasan 100 meter,” katanya.

Ada dua kategori yang diikuti, yaitu Arema-Utab Style dengan tiga target yang dipasang.

Kuda berlari di lintasan dan kemudian peserta melesatkan anak panah untuk mencapai sasaran yang berada di samping lintasan kuda.

Kategori kedua, Arema-Qabak Style dengan target memanah dengan sasaran panah berada di posisi samping, atas, dan bawah dari lintasan lajur kuda.

“Jarak antartarget 30 meter sedangkan antara target 1 dan target 3 berjarak 5 meter dari lintasan. Target 2 berjarak 7 meter dari lintasan. Yang paling sulit kategori kedua, namun semuanya merupakan pengalaman baru bagi kami. Pada tantangan kedua, selain sasaran yang berada di samping lintasan, ada juga sasaran yang dipasang di tiang setinggi 6 meter,” ungkap santri asal Banjarmasin itu.

Daffa menyebutkan, kurang lebih satu bulan persiapan yang diperlukan untuk mengasah kemampuan untuk melesatkan anak panah di sasaran dengan posisi kuda yang berlari cukup kencang.

Koordinator Enrichment, Munahar Al Amin menyatakan, kemampuan santri Tazkia IIBS dalam bidang ini sangat kompeten.

"Perlu ada pengalaman lebih dalam bidang berkuda dan memanah. Ini merpakan lomba pertama dan langsung mendapatkan penghargaan nasional. Semoga ini menjadi awal yang baik dalam bidang berkuda dan memanah,” ujarnya.

Abdul Jalil Mursyid
Humas Tazkia IIBS
abdoeljalil2@gmail.com

Sumber: Surya Cetak
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Publikasikan Karya di Media Digital

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved