Peringatan Sekpri Wiranto yang Diabaikan dan Ungkapan Prabowo soal Tudingan Rekayasa Penusukan

Sekrpri Wiranto sudah mengingatkan atasannya itu supaya tak datang ke Pandeglang. Sementara Prabowo menjawab tudingan adanya rekayasa penusukan.

Editor: Iksan Fauzi
Kolase Video/KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
(Foto Kiri) Prabowo Subianto melayat almarhum Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharudin Jusuf Habibie di rumah duka di Patra Kuningan, Jakarta, Kamis (11/9/2019). BJ Habibie meninggal akibat penyakit yang dideritanya. 

Sekrpri Wiranto sudah mengingatkan

Atasannya itu supaya tak datang ke Pandeglang

Dan bagaimana Prabowo menjawab tudingan rekayasa penusukan

Berikut penjelasan Sekpri dan Prabowo

----------------------------------------

 SURYA.co.id | JAKARTA - Saran Menkopolhukam Wiranto tidak datang ke Pandeglang untuk menghadiri undangan pengurus Universitas Mathla'ul Anwar sebenarnya telah disampaikan sekretaris pribadinya.

Namun, karena komitmennya sebagai pejabat negara, Wiranto pun tetap menghadiri undangan tersebut meskipun sehari sebelumnya seharian di Wamena, Papua. 

Hal itu diungkapkan oleh Tenaga Ahli Wiranto, Agus Zaini. Sekpri mengatakan kegiatan Wiranto di Wamena sehari sebelumnya menguras tenaganya.

"Sehari sebelumnya ia masih berada di Wamena, Papua untuk memastikan masyarakat yang terdampak kerusuhan terlayani dengan baik. Tak terbayangkan, betapa lelahnya Wiranto sepulang dari Wamena," kata Agus dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (11/10/2019).

Menurut dia, sebagai orang yang menjunjung tinggi komitmennya, Wiranto tetap meluangkan waktu menghadiri undangan pengurus Universitas Mathla'ul Anwar.

"Meskipun sekretaris pribadinya sempat mengusulkan agar kunjungan itu diwakilkan, tetapi beliau memutuskan untuk hadir. Baginya komitmen adalah harga diri," ujar dia.

Kunai, Senjata Ninja yang Dipakai Menusuk Wiranto di Banten
Kunai, Senjata Ninja yang Dipakai Menusuk Wiranto di Banten (instagram)

Namun, niat baiknya untuk menghadiri acara di Pandeglang, Banten membawa malapetaka Wiranto karena ia ditusuk oleh orang yang diduga teroris jaringan JAD.

Menurut Agus, setelah penusukan tersebut, Wiranto terus berzikir sambil menahan rasa sakit.

Ia juga mengatakan, Wiranto tampak tabah.

Tiba di RSUD Pandeglang, luka tusukan di bagian perut langsung ditangani.

Setelah itu, Wiranto diterbangkan ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

"Jarak tempuhnya membutuhkan waktu 30 menit. Bagian perut yang luka akibat tusukan senjata tajam kembali mengeluarkan darah. Dalam perjalanan kondisinya tetap sadar, tentu sambil menahan rasa sakit yang luar biasa," kata dia.

Setibanya di RSPAD, Wiranto ditangani intensif dan dokter memutuskan untuk mengoperasi bagian perut Wiranto lantaran luka di bagian usus.

Ia menyebut, usus halus Wiranto mesti dipotong sepanjang 40 sentimeter.

Agus pun menyayangkan tindakan pelaku penusukan.

"Menyerang Pak Wiranto sama saja menghantam simbol aparatur negara. Belum diketahui persis motif pelaku. Tentu ini problem serius, entah apa yang menggerakkan pelaku hingga nekat melakukan tindakan konyol itu," kata dia.

Ia juga menyayangkan masyarakat yang menyebut penusukan Wiranto ini rekayasa.

"Bahkan ada yang lebih sadis lagi, menuduh peristiwa penusukan itu hanya settingan untuk mencari perhatian. Entah sebutan apa yang pantas untuk mereka yang sengaja menebar fitnah keji itu," kata Agus.

Prabowo jenguk Wiranto

(Foto Kiri) Prabowo Subianto melayat almarhum Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharudin Jusuf Habibie di rumah duka di Patra Kuningan, Jakarta, Kamis (11/9/2019). BJ Habibie meninggal akibat penyakit yang dideritanya.
(Foto Kiri) Prabowo Subianto melayat almarhum Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharudin Jusuf Habibie di rumah duka di Patra Kuningan, Jakarta, Kamis (11/9/2019). BJ Habibie meninggal akibat penyakit yang dideritanya. (Kolase Video/KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menilai, tak ada rekayasa di balik penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di Menes, Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).

Hal itu disampaikan Prabowo menanggapi maraknya unggahan di media sosial yang menarasikan seolah kasus penusukan Wiranto direkayasa untuk kepentingan tertentu.

Prabowo yakin, penusukan Wiranto tak direkayasa lantaran ia melihat tim dokter di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, sangat serius menangani Wiranto.

Prabowo menyebut, ada sembilan dokter TNI senior yang menangani Wiranto.

"Yang jelas saya lihat tadi ada mungkin sembilan dokter senior dari TNI, saya tidak melihat ada rekayasa," ujar Prabowo seusai menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (11/10/2019).

Wiranto ditusuk saat mampir di Alun-alun Menes, Pandeglang, setelah meresmikan Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla'ul Anwar, Kamis (10/9/2019) siang.

Menurut polisi, Wiranto menderita luka di tubuh bagian depan. Polisi mengamankan dua pelaku yang terdiri dari satu perempuan dan satu laki-laki.

Keduanya berinisial SA dan FA. Polisi menyebut pelaku terpapar radikalisme ISIS dan tengah mendalami kaitannya dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Pada Kamis, Jokowi menjenguk Wiranto di RSPAD.

Jokowi menyebut Wiranto sudah sadar, tetapi harus menjalani operasi.

Jokowi juga memerintahkan Polri, BIN, dibantu TNI untuk mengusut tuntas kasus penyerangan Wiranto.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wiranto Sempat Diingatkan agar Tak Datang ke Pandeglang" dan artikel berjudul "Prabowo: 9 Dokter Senior TNI Tangani Wiranto, Tak Ada Rekayasa".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved