Viral Media Sosial
Viral Struk Tagihan Makanan di Warung Tlatar Boyolali Rp 587 Ribu, Padahal Kenyataannya Begini
Viral Struk Tagihan Makanan di Warung Tlatar Boyolali Rp 587 Ribu, Padahal Kenyataannya Begini
Penulis: Arum Puspita | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id - Viral struk tagihan makanan di warung makan Ekowisata Taman Air Segaran, Tlatar, Boyolali.
Foto struk ini viral setelah diunggah di sebuah akun Twitter bernama @taa_gus pada Minggu (6/10/2019).
Hal unik dalam foto tersebut adalah besar tagihan yang harus dibayar yakni Rp 587 ribu.
Berikut fakta-faktanya.
1. Pengakuan Pemilik Akun
Pemilik akun yang diketahui bernama Taufiqurrahman al-Azizy ini kemudian memberikan membenarkan hal tersebut.
"Agak kaget waktu liat kasbon-nya," tutur Taufiqurrahman al-Azizy dikutip dari Tribunsolo.com dengan judul 'Makan di Tempat Wisata Boyolali, Pria Ini Kaget Dapat Tagihan Rp 587 Ribu, Ini Penjelasan Manajemen'.
Kepada Tribun Solo (grup SURYA.co.id), ia mengaku baru pertama kali memesan makanan di warung tersebut.
"Kan, baru kali itu pesen menu di sana, pertama kali," terang pria yang akrab disapa Taufiq itu.
"(Terlebih lagi) ga ada daftar harganya di menu," tambahnya.
Taufiq menambahkan, harga yang tertera di struk warung makan tersebut tergolong sedikit mahal.
"Sedikit mahal, tapi wajar kok namanya di tempat wisata," kata Taufiq.
"Teh panas Rp 5.000, kalau ga di tempat wisata rata-rata kan Rp 3.000, jadi menurutku sih wajar karena di tempat wisata," ujarnya.
Ia mengakui, harga yang dibayarnya merupakan porsi makan tujuh orang.
"Kalau diambil rata-rata per orang ga ada Rp 100.000 habisnya, kok," tutur Taufiq.
"Untuk porsi wajar, ya itu tadi cuman sedikit mahal dibanding tempat biasa, karena di obyek wisata, kan biasanya gitu kalau di tempat wisata, harga relatif lebih mahal," tambahnya.
Soal berat ikan yang disajikan, Taufiq tidak menahu soal itu.
"Pokoknya segitu, aku ga ngerti berapa ons/kilogram-nya," terang Taufiq.
2. Keterangan Pihak Manajemen
Sementara itu, pihak manajemen warung mambantah jika tempat makan tersebut mematok harga yang di atas batas wajar.
Evi, bagian Keuangan Ekowisata Taman Air Segaran Tlatar, menyayangkan tindakan sang konsumen.
Seharusnya, dikatakan Evi, permasalahan atau komplain dapat dilakukan secara langsung kepada pihak manajemen sehingga tidak perlu membagikan di media sosial.
"Ya itu miskomunikasi saja antara pengunjung dengan kami," ungkapnya.
"Kalau ke kita bisa langsung kita jelaskan," jelas dia menegaskan.
Evie menerangkan, jika pengunjung yang memesan makanan sebanyak itu dengan membayar harga Rp 587.000 itu berjumlah 7 orang.
Termasuk harga-harga makanan yang dipesannya lanjut dia, sudah sewajarnya.
"Kalau kemudian ada yang disorot teh anget Rp 35.000, kan itu jelas satu item dibanderol Rp 5.000/gelas," aku dia.
"Kalau dia beli lebih dari satu item kan tinggal dikalikan jumlahnya," tuturnya.
Warung Seafood Bu Anny
warung makan seafood Bu Anny itu menjadi viral di medsos lantaran harga makanan yang dianggap tak lazim
Dilansir dari Tribun Jateng dalam artikel 'Viral Facebook! Makan Seafood di Warung Bu Anny Bayar Rp 700 Ribu, Katanya: Ada Rupa, Ada Harga', nasib warung makan seafood Bu Anny itu kini menjadi sangat sepi akibat viralnya postingan di Facebook
Saking sepinya, warung yang mulai dibuka sehabis Magrib hingga pukul 20.22 itu baru mendapat satu pembeli, Rabu (22/5/2019).
Dia mengaku hanya bisa berpasrah diri menerima berbagai komentar pedas netizen karena dianggap 'menembak harga' di momen musim mudik Lebaran
"Ya, saya mah pasrah."
"Saya sudah 10 tahun jualan di sini."
"Pada 2-3 tahun lalu sempat viral kayak gini juga, tapi saya tetap menjaga harga tersebut karena ada rupa ada harga," cetus Anny didampingi sang suami Sopikhin kepada Tribunjateng.com.
Bahkan, Anny mengaku sempat didatangi dan dimintai keterangan oleh satpol PP.
Satpol PP datang atas instruksi Bupati Tegal yang ingin tahu lebih lanjut mengenai viralnya kejadian ini.
"Satpol PP tadi siang datang."
"Namun, kami tetap tegaskan 'ada rupa, ada harga'."
"Dari dahulu, kami memang menjual dengan harga segini."
"Kami tidak main tembak harga seperti yang disangkakan orang lain," tegasnya.
Dia membenarkan bahwa masakan dan dagangan yang dijualnya tidak murah, terlebih masakan seafood.
Sebab, Anny mengklaim bahan-bahan yang dibelinya tidak sembarangan alias berkualitas super.
"Ada rupa, ada harga."
"Kami dapat kepiting dari pasar saja harganya bisa Rp 175 ribu hingga Rp 225 ribu per kilogram."
"Kami pakai jenis kepiting telur dan udang windu yang terkenal besar-besar."
"Semua fresh, barang-barang dari laut," ucap Anny menggerutu.
Kemudian Anny juga biasa membeli jenis udang windu besar di pasaran seharga Rp 150 ribu per kilogram.
Dia memperoleh barang-barang itu di Pasar Cinde, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal.
"Kalau dari pasarnya saja mahal, ya jelas kami juga akan jual mahal."
"Ini aneh saja, saya sudah bertahun-tahun jual di sini."
"Tapi malah baru viral bahkan dihujat baru-baru ini," Anny menyayangkan.
Diberitakan sebelumnya, viral video seorang pria yang kaget harus membanyar harga selangit saat makan di warung pinggir jalan.
Pria tersebut harus mengeluarkan uang hingga ratusan ribu rupiah untuk menu yang tidak seberapa.
Video viral itu salah satunya diunggah oleh akun Facebook Tijee Uyee Slalu, Selasa (28/5/2019).
Dalam video tersebut nampak seorang pria yang hendak membayar menanyakan mengenai menu yang ia pesan, yakni cumi, nasi dan ca kangkung.

Pria tersebut kaget saat ia diminta untuk membayar Rp 220.000 untuk menu tersebut.
"Cumi apa itu? cumi laut? kok sampai 220 padahal cuma sama ca kangkung," ujar si pria yang tidak diketahui identitasnya tersebut.
Pria tersebut lantas menanyakan harga cumi satu kilo kepada pemilik warung.
"Sekilonya cumi ya 110, 85, ya gak tentu sih mas," ujar pedagang wanita itu.
"Itu kan gak ada sekilo cuminya. Saya minta notanya bisa nggak?," ujar si pria.
Saat meminta nota, pedagang mengaku tidak memilikinya.
"Gak ada nota sih mas. Kalau porsi kecil ya kecil mas, tapi ini besar," ujar ibu pedagang.
Sang pembeli pun menjelaskan kalau harga cumi mau kecil atau besar sama aja.
"Ya kecil besar sama aja, kira-kira aja mbak," ujar pembeli.
Warung tersebut ternyata berlokasi di Tegal, namun tidak diketahui secara pasti, siapa pria yang merasa dirugikan itu.
Sementara itu, terdapat cerita lain yang dialami pembeli yang turut merasa dirugikan karena makan di warung tersebut.
Masih ditulis oleh pemilik Facebook yang sama, ia mengaku makan di warung itu dan disuruh bayar hingga Rp 700.000.
Ia pun turut menambahkan lokasi warungnya, yakni di daerah Slawi.
Dalam cerita yang ia tulis dalam bahasa jawa, ia mengaku hanya memesan kepiting, udang, cumi, nasi dan es teh 2.
Ia kecewa setelah makan di sana karena harganya seperti makan di hotel berbintang.
Hal itu sangat tidak sebanding dengan menu dan tempat yang terlebih ada di pinggir jalan.
Ia juga mengungkapkan bahwa pedagang tersebut tidak ramah dan suka nembak harga.
"Ingin ikut ngeluh, ternyata di daerah Slawi ada pedagang yang galak, nembak harga.
Makan kepiting, 1 porsi udang, cumi nasinya satu, es teh dua, totalnya Rp 700 ribu..
Kecewa, seperti makan di hotel berbintang aja, padahal cuma di pinggir jalan, isinya debu jalan," tulisnya, sembari menyertakan foto warungnya.
Akun Instagram @makassar_iinfo juga turut mengunggah kembali cerita viral tersebut, Selasa (28/5/2019).