Nasib Tragis Mantan Pacar Kim Jong Un Setelah Video Panasnya Terungkap, Diberondong Senapan Mesin
Nasib tragis sempat menimpa mantan pacar Kim Jong Un, Hyon Song-Wol setelah video panasnya beredar. Diberondong senapan mesin
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
“Hidup mereka berakhir di bawah senjata anti-pesawat
"Sangat mengerikan dan saya tidak nafsu makan selama tiga hari karena perut saya mual. Apa yang saya lihat hari itu membuat saya sakit perut. Terlepas dari hak istimewa kami, sebenarnya kami takut. Saya melihat hal-hal mengerikan di Pyongyang.”
3. Dilempar ke tangki piranha

Dan yang cukup menghebohkan adalah Kim Jong-un dikabarkan telah mengeksekusi seorang jenderal yang dituduh merencanakan kudeta.
Dilansir dari Msn.com, Kamis (9/6/2019), jenderal yang tidak disebutkan namanya itu dikatakan sebagai korban terbaru dari kediktatoran Kim.
Jenderal itu diduga tewas di dalam sebuah tangki raksasa berisi ikan piranha yang dibangun di dalam Ryongsong Residence Kim, di Pyongyang, Korea Utara.
Dikatakan bahwa lengan jenderal itu dipotong terlebih daulu menggunakan pisau sebelum dilemparkan ke dalam tangki.
Tangki itu sendiri dilaporkan dipenuhi dengan ratusan piranha yang diimpor dari Brasil.
Namun, tidak jelas apakah sang jenderal dibunuh oleh ikan karnivora atau karena luka-lukanya sebelumnya, atau karena tenggelam.
Perlu diketahui bahwa ikan pemakan daging ini memiliki gigi setajam silet yang dapat merobek daging dalam hitungan menit.
The Daily Star mengklaim bahwa pemimpin Korea Utara itu mungkin terinspirasi oleh film James Bond 1965 'You Only Live Twice' untuk melakukan metode eksekusi yang mengerikan.
Dalam film itu, penjahat Blofeld memiliki kolam penuh dengan piranha, yang ia gunakan untuk mengeksekusi asistennya Helga Brandt.
Satu pasukan intelijen Inggris mengatakan kepada Daily Star: "Eksekusi menggunakan piranha adalah metode klasik Kim Jong-Un."
"Kim selalu menggunakan ketakutan dan teror sebagai alat politik.
Apakah penggunaan piranha merupakan cara yang efisien untuk membunuh seseorang bukanlah intinya."
“Dia ingin semua orang tahu, termasuk para pembantunya yang paling tepercaya, bahwa mereka bisa saja mati dengan cara mengerikan jika ketahuan berkhianat."
"Dia telah mengeksekusi anggota keluarganya sendiri dan membunuh pejabat senior pemerintah karena tidak bertepuk tangan cukup keras dalam salah satu pidatonya."