Daftar Kekejaman Kim Jong Un Pemimpin Korea Utara, Tak Cuma Lempar Jenderal ke Tangki Berisi Piranha

Berikut Daftar Kekejaman Kim Jong Un Pemimpin Korea Utara, Tak Cuma Lempar Jenderal ke Tangki Berisi Piranha

Fox News
Kim Jong Un 

SURYA.co.id - Daftar kekejaman pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, telah banyak diberitakan oleh berbagai media di seluruh penjuru dunia

Salah satu kekejaman Kim Jong Un yang banyak beredar adalah pemimpin Korea Utara ini dikabarkan telah mengeksekusi seorang jenderal dengan melemparnya ke tangki berisi ratusan piranha

Dirangkum SURYA.co.id dari berbagai sumber, berikut daftar kekejaman Kim Jong Un

1. Eksekusi sebelas musisi

Kim Jong Un
Kim Jong Un (KCNA/Reuters)

Kehebatan Kopassus Menaklukkan Mbah Suro Dukun Sakti Simpatisan PKI yang Kebal Tembakan

VIDEO Pejabat Korup Timbun 13 Ton Emas senilai Rp 9 T di Ruang Bawah Tanah di China Hasil Suap Viral

VIDEO Gadis Manado Tanpa Busana Bareng Pria di Kamar Viral di Whatsapp, Percakapannya Jadi Sorotan

Dilansir dari Intisari dalam artikel 'Kesaksian Pembelot Korea Utara Ini Menyingkap Kekejaman Di Balik Wajah Ceria Kim Jong-Un', salah satu kekejaman Kim Jong Un sempat terungkap saat melalui keterangan para pembelot.

Salah seorang dari pembelot itu adalah Hee Yeon Lim (26), putri tentara berpangkat kolonel, Wui Yeon Lim (51), yang pernah masuk dalam lingkaran dalam Korea Utara.

Pada tahun 2015, ketika Lim Senior meninggal dunia, Hee dan keluarganya memutuskan untuk melarikan diri dari negara tersebut.

Dia telah mempertaruhkan semuanya untuk mengungkapkan seperti apa hidup yang sebenarnya orang-orang Korea Utara di bawah diktator Kim Jong-Un.

Hee berbicara saat Jong-Un sedang “berperang kata-kata” dengan Donald Trump atas pengujian rudal berhulu ledak nuklir itu.

Menurut laporan Mirror, Hee bercerita bagaimana dia dipaksa untuk menonton sebelas musisi yang dieksekusi di sebuah stadion sepak bola setelah mereka dituduh membuat film panas.

“Para musisi digelandang ke stadion, diikat, dikerudungi kepalanya, dan sepertinya disumpal mulut mereka sehingga tidak bisa bersuara, tidak bisa memohon belas kasihan, atau menjerit,” katanya.

“Hidup mereka berakhir di bawah senjata anti-pesawat

"Sangat mengerikan dan saya tidak nafsu makan selama tiga hari karena perut saya mual. Apa yang saya lihat hari itu membuat saya sakit perut. Terlepas dari hak istimewa kami, sebenarnya kami takut. Saya melihat hal-hal mengerikan di Pyongyang.”

2. Eksekusi mati pamannya

Kim Jong Un dan tentara wanita Korea Utara.
Kim Jong Un dan tentara wanita Korea Utara. (New York Post)

Dilansir dari Intisari dalam artikel 'Disebut Lebih Kejam Dibanding Kakek dan Ayahnya, Kim Jong Un Diduga Pernah Umpan Pamannya ke 120 Ekor Anjing Liar', muncul kabar bahwa Kim Jong Un mengeksekusi mati pamannya yang bernama Jang Song Thaek.

Hal ini karena Jang Song Thaek dituduh 'merencanakan kudeta militer dan pemberontakan'.

Dilaporkan eksekusi mati terhadap Jang  berlangsung penuh kekejian.

Dikutip news.com.au, disebutkan bahwa Jang dieksekusi mati dengan cara diumpankan kepada 120 ekor anjing liar yang kelaparan dan hal tersebut terjadi ketika dia dalam kondisi telanjang.

Jang tidak sendiri. Lima komplotan Jang juga dimasukkan ke dalam kandang anjing liar tersebut.

Lebih tragisnya, seluruh kejadian itu disaksikan langsung oleh Kim Jong Un dan 300 pejabat Korea Utara lainnya.

Karena cerita ini tak pernah terkonfirmasi, ada banyak versi tentang kematian Jang. Seperti yang dilaporkan Sydney Morning Herald (SMH).

Disebutkan bahwa Jang kemungkinan besar dieksekusi mati oleh regu tembak.

Lalu tahun 2014 lalu, kantor berita terkemuka Korsel, Yonhap, menyebutkan bahwa disebutkan tak hanya Jang dan komplotannya yang dieksekusi.

Tapi juga seluruh keluarga Jang Song Thaek. Termasuk anak-anak.

Cara ini dilakukan untuk menghentikan apapun jenis pemberontakan yang telah dimulai Jang.

Dilansir dari kompas.com pada Maret 2019, Ahn Myeong Chul, seorang pembelot yang telah melarikan diri dari Korea Utara, menyebut Kim Jong Un sebagai pemimpin yang lebih kejam dibandingkan dua pendahulunya.

"Kakeknya, Kim Il Sung, dan ayahnya Kim Jong Il dapat memaafkan para pelanggar, terlepas dari apa kejahatannya," kata Ahn, dalam sebuah forum yang diselenggarakan Pusat Data Hak Asasi Manusia Korea Utara (NKDB) pada Kamis (21/3/2019).

"Pelanggar akan menjalani hukuman penjara, tetapi selanjutnya akan dibebaskan.”

“Tapi di bawah pemerintahan Kim Jong Un yang kejam, tidak ada kesempatan kedua," tambahnya.

3. Dilempar ke tangki piranha

Dan yang cukup menghebohkan adalah Kim Jong-un dikabarkan telah mengeksekusi seorang jenderal yang dituduh merencanakan kudeta.

Dilansir dari Msn.com, Kamis (9/6/2019), jenderal yang tidak disebutkan namanya itu dikatakan sebagai korban terbaru dari kediktatoran Kim.

Jenderal itu diduga tewas di dalam sebuah tangki raksasa berisi ikan piranha yang dibangun di dalam Ryongsong Residence Kim, di Pyongyang, Korea Utara.

Dikatakan bahwa lengan jenderal itu dipotong terlebih daulu menggunakan pisau sebelum dilemparkan ke dalam tangki.

Kim Jong Un menyaksikan kolam berisi ikan piranha.
Kim Jong Un menyaksikan kolam berisi ikan piranha. (4plebs.com)

Tangki itu sendiri dilaporkan dipenuhi dengan ratusan piranha yang diimpor dari Brasil.

Namun, tidak jelas apakah sang jenderal dibunuh oleh ikan karnivora atau karena luka-lukanya sebelumnya, atau karena tenggelam.

Perlu diketahui bahwa ikan pemakan daging ini memiliki gigi setajam silet yang dapat merobek daging dalam hitungan menit.

The Daily Star mengklaim bahwa pemimpin Korea Utara itu mungkin terinspirasi oleh film James Bond 1965 'You Only Live Twice' untuk melakukan metode eksekusi yang mengerikan.

Dalam film itu, penjahat Blofeld memiliki kolam penuh dengan piranha, yang ia gunakan untuk mengeksekusi asistennya Helga Brandt.

Satu pasukan intelijen Inggris mengatakan kepada Daily Star: "Eksekusi menggunakan piranha adalah metode klasik Kim Jong-Un."

"Kim selalu menggunakan ketakutan dan teror sebagai alat politik.

Apakah penggunaan piranha merupakan cara yang efisien untuk membunuh seseorang bukanlah intinya."

“Dia ingin semua orang tahu, termasuk para pembantunya yang paling tepercaya, bahwa mereka bisa saja mati dengan cara mengerikan jika ketahuan berkhianat."

"Dia telah mengeksekusi anggota keluarganya sendiri dan membunuh pejabat senior pemerintah karena tidak bertepuk tangan cukup keras dalam salah satu pidatonya."

Metode eksekusi lain yang diadopsi oleh Kim termasuk peledakan menggunakan senjata anti-tank dan membakar tahanan sampai mati dengan penyembur api.

Sejak menggantikan ayahnya Kim Jong-il sebagai diktator Korea Utara, Kim diperkirakan telah membunuh 16 pembantu senior.

 Pada bulan Maret, ia mengeksekusi utusannya ke AS Kim Hyok Chol karena 'mengkhianati pemimpin tertinggi'.

Chol dikatakan telah ditembak oleh regu tembak di Bandara Mirim karena 'dimenangkan AS,' selama negosiasi nuklir dengan Trump.

Dia juga telah mengeksekusi kepala tentaranya, CEO Bank Sentral Korea Utara dan duta besar di Kuba dan Malaysia.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved