Berita Entertainment

Sinopsis Film G-30 S PKI Tayang di SCTV Siang Ini Jam 12.00, Bergenre Dokudrama Propaganda Indonesia

Sinopsis Film G-30 S PKI Tayang di SCTV Siang Ini Jam 12.00, Bergenre Dokudrama Propaganda Indonesia

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
Ist via Tribun Wiki
Sinopsis Film G-30 S PKI Tayang di SCTV Siang Ini Jam 12.00, Bergenre Dokudrama Propaganda Indonesia 

SURYA.co.id - Sinopsis Film G-30 S PKI yang akan ditayangkan di SCTV pada hari ini, Minggu (29/9/2019) jam 12.00 WIB.

Film bergenre dokudrama ini berisi propaganda Indonesia tahun 1984. 

Film G-30 S PKI dibuat dengan detail dan meyakinkan berdasarkan sudut pandang tertentu.

Menurut sejarahnya, film ini awalnya berjudul SOB (Sejarah Orde Baru). 

Film berdurasi lebih dari 200 menit ini menjadi film terlaris di Jakarta pada 1984 dengan 699.282 penonton menurut data Perfin.

Hingga 1995, jumlah penonton tersebut menjadi rekor tersendiri dan tidak terpecahkan.ii

Naskah film ini ditulis oleh Arifin C Noer dan Nugroho Notosusanto, diproduksi melalui PPFN (Pusat Produksi Film Negara).

Yakni lembaga yang bertanggung jawab memproduksi film-film propaganda politik rezim Orde Baru.

Bahkan film ini sempat diwajibkan tayang setiap tanggal 30 September malam oleh satu-satunya stasiun televisi Indonesia saat itu, yaitu TVRI.

Cuplikan Film G-30 S PKI
Cuplikan Film G-30 S PKI (Ist)

Berikut Sinopsis Film G-30 S PKI 

Film G-30 S PKI mengisahkan peristiwa kudeta seputar 30 September 1965 yang dilakukan oleh Kolonel Untung, Komandan Batalyon Cakrabirawa.

Film G-30-S PKI diceritakan menjadi dua bagian.

Pertama, Film G-30 S PKI berlatar belakang peristiwa, rencana kudeta, serta penculikan para jenderal.

Dalam peristiwa ini, 7 jenderal terbunuh, salah satunya adalah Brigadir Jenderal Donald Isaac Pandjaitan.

30 September 1965, sekelompok tentara mengepung sebuah rumah di Jalan Hasanuddin 53, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Mereka membawa senjata laras panjang pada pengepungan malam itu.

Sang pemilik rumah, seorang perwira TNI Angkatan Darat yang saat itu sedang berada di sebuah kamar di lantai 2 terlihat tidak panik.

Dengan mengenakan seragam militer lengkap, Brigadir Jenderal Donald Isaac Pandjaitan berkaca ke sebuah cermin di lemari besar.

Beberapa kali ia merapikan seragamnya agar tidak terlihat kusut.

Tentara sudah mulai masuk dan menguasai lantai satu rumah.

Tembakan pun dilepaskan.

Beberapa perabot rumah jadi sasaran tembakan.

Istri dan anak DI Pandjaitan yang juga berada di lantai 2 semakin ketakutan.

Seorang asisten rumah tangga melaporkan bahwa 2 keponakan DI Pandjaitan berada di lantai satu, yaitu Albert dan Viktor terkena tembakan.

Namun DI Pandjaitan tetap tenang.

Pandjaitan kemudian turun ke lantai 1 yang dikuasai oleh para tentara dengan langkah perlahan.

Pasukan tentara yang mengepung rumah Pandjaitan disebut berasal dari satuan Cakrabirawa, pasukan khusus pengawal Presiden Soekarno.

Jenderal Abdul Haris Nasution dan Mayor Jenderal Soeharto berdoa di depan peti jenazah almarhum Jenderal Sutojo Siswomihardjo dan enam rekannya yang gugur dalam Peristiwa 1 Oktober 1965. Pagi 5 Oktober 1965, hari ulang tahun Angkatan Bersenjata yang biasanya gilang-gemilang, saat itu kelabu, demikian kata-kata pengantar Jenderal Nasution. Tujuh peti jenasah berangkat beriringan dari Markas Besar Angkatan Darat (MBAD). Adegan dalam foto ini muncul dalam film Pengkhianatan G 30 S/PKI dalam bentuk dokumentasi aslinya
Jenderal Abdul Haris Nasution dan Mayor Jenderal Soeharto berdoa di depan peti jenazah almarhum Jenderal Sutojo Siswomihardjo dan enam rekannya yang gugur dalam Peristiwa 1 Oktober 1965. Pagi 5 Oktober 1965, hari ulang tahun Angkatan Bersenjata yang biasanya gilang-gemilang, saat itu kelabu, demikian kata-kata pengantar Jenderal Nasution. Tujuh peti jenasah berangkat beriringan dari Markas Besar Angkatan Darat (MBAD). Adegan dalam foto ini muncul dalam film Pengkhianatan G 30 S/PKI dalam bentuk dokumentasi aslinya (Koleksi pribadi Nani Nurrachman Sutojo)

Saat sudah berada di hadapan para tentara, Pandjaitan diminta untuk segera naik ke truk yang akan mengantarkannya ke Istana.

Mereka mengatakan bahwa Jenderal berbintang satu itu dipanggil oleh Presiden Soekarno karena kondisi darurat.

Sebelum itu Pandjaitan menyempatkan diri untuk berdoa yang menyebabkan para tentara semakin marah.

Seorang tentara memukulkan popor sentaja, tapi oleh Pandjaitan ditepis sebelum menghantam wajahnya.

Tentara yang lain marah.

Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat itu ditembak.

DI Pandjaitan pun tewas.

Jenazah Pandjaitan kemudian dimasukkan dalam truk dan dibawa pergi.

Darah dari pria kelahiran Balige, Sumatera Utara itu berceceran di teras rumah.

Penembakan itu disaksikan oleh putri sulungnya, Catherine.

Setelah gerombolan tentara pergi, ia mendatangi tempat ayahnya ditembak.

Catherine memegang darah ayahnya dengan penuh haru dan mengusapkannya ke wajah.

Itulah salah satu adegan dalam film Penumpasan Pengkhiatan G30S PKI.

Bagian kedua film mengisahkan tentang penumpasan pemberontakan

Daftar pemain Film G-30 S PKI

  • Bram Adrianto sebagai Kol. Untung (Colonel Untung)
  • Amoroso Katamsi sebagai Mayjen Soeharto (Mayor Jenderal Soeharto)
  • Umar Kayam sebagai Presiden Soekarno
  • Syubah Asa
  • Ade Irawan
  • Sofia (Sofia WD)
  • Dani Marsuni
  • Yeyet Hasan
  • Harto Kawel
  • Charlie Sahetapy
  • Pramana PMD
  • Kies Slamet
  • Wawan Sarwani
  • Doddy Sukma
  • Chaidar Djafar
  • Keke Tumbuan sebagai Ade Irma Suryani 
Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved