Kilas Balik
Sosok Jenderal TNI yang Selamat dari Bidikan PKI Berkat Soekarno, Tapi Kariernya Berakhir Miris
Berikut Sosok Jenderal TNI yang Selamat dari Bidikan PKI Berkat Perintah Soekarno, Tapi Kariernya Berakhir Miris
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Sampai-sampai ada anggapan pada masa itu, sosok Sukendro-lah penghubung utama Nasution dan juga Achmad Yani dengan CIA.
Bahkan dalam salah satu versi skenario Gestok, karena kecerdasan dan lobi baiknya dengan CIA, Sukendro disebut-sebut sebagai salah satu orang yang layak dicurigai sebagai dalang, seperti disebut dalam buku Menguak Misteri Kekuasaan Soeharto karangan FX. Baskara Tulus Wardaya.
Jika di satu sisi dianggap sebagai dalang, sisi lain apa yang membuat Sukendro masuk dalam daftar bidikan PKI?
Sukendro termasuk sosok penting di tubuh militer. Namanya masuk dalam grup jenderal elite yang dekat dengan Nasution maupun Yani.
Grup ini aktif melakukan counter politik untuk menandingi dominasi PKI. Sepak terjang Sukendro ini tentu saja membuat PKI geram.
Bagi PKI, perwira intelektual yang satu ini sangat berbahaya.
Sayangnya, Soekarno meminta Sukendro menjadi anggota delegasi Indonesia untuk peringatan Hari Kelahiran Republik Cina, 1 Oktober 1965.
Selamatlah dia dari bidikan PKI
Selepas peristiwa itu, peran Sukendro mulai tersisih oleh kiprah Ali Moertopo.
Ia tidak bisa membendung jaring-jaring intelijen Ali yang kemudian mempercepat keruntuhan Soekarno.
Ketika Soeharto naik ke puncak kekuasaan, bintang Sukendro praktis redup.
Dalam sebuah kursus perwira di Bandung, ia secara mengejutkan mengakui keberadaan Dewan Jenderal.
Soeharto melalui Pangkopkamtib Jenderal Sumitro menggiringnya ke dalam penjara RTM Nirbaya Cimahi selama 9 bulan.
Lepas dari tahanan, Sukendro ditampung Gubernur Jateng, Supardjo Rustam. Ia diberi kepercayaan mengelola perusahaan daerah Jateng. (Agus Surono)
Meski demikian, radar Soemitro tak serta merta mendepaknya. Setiap kali terdengar ada gerakan antipemerintah, Sukendro adalah orang pertama yang didatangi Soemitro.