Misteri Bayi di Mayat Wanita yang Tewas dalam Posisi Melahirkan, Tetangga Kamar: Gak Kelihatan Hamil
Temuan mayat wanita hamil dalam posisi sedang melahirkan di kamar kos di Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (21/9/2019), menyisakan misteri
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Temuan mayat wanita hamil dalam posisi sedang melahirkan di kamar kos di Jalan Rajawali, RT 04/02, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (21/9/2019), menyisakan misteri
Tanda tanya tertuju pada bayi yang dikandung oleh AF, wanita yang tewas dalam posisi melahirkan itu
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Ini Duduk Perkara Mayat Wanita Hamil Ditemukan dalam Posisi Melahirkan di Kamar Kos', Anna (36) penghuni kos yang kamarnya tepat di samping AF, mengaku tak tahu kalau AF sedang hamil
"Saya juga enggak tahu jika selama ini dia hamil karena badannya kan gemuk. Jadi enggak kelihatan kalau sedang hamil," kata Anna kepada wartawan di lokasi.
Dikatakan Anna bahwa AF bukanlah seorang yang terbuka tentang dirinya.
• 2 Kasus Lain Penemuan Mayat Ibu dan Bayinya Serupa di Pepelegi Sidoarjo, Ada yang Terapung di Sungai
Selama ini, ia tak pernah sekalipun menyinggung masalah kehamilannya.
Sebuah ingatan kemudian muncul diingatan Anna. AF sempat membeli dua botol air mineral dua hari lalu.
Setelah itu AF tak pernah lagi terlihat hingga akhirnya ia ditemukan meninggal dunia.
Anna lantas melaporkan penemuan tersebut kepada ketua RT setempat yang diteruskan ke Polsek Pancoran
"Pak RT kasih tahu sekitar pukul 10.00 WIB," kata Kanit Reskrim Polsek Pancoran Iptu Abdullah kepada wartawan saat ditemui di lokasi.
Polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan dari tubuh AF. Jenazah korban lalu dibawa ke RS Fatmawati untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Diberitakan sebelumnya, bau busuk dan menyengat dari kamar kos di Jalan Rajawali, RT 04/02, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (21/9/2019).
Ternyata, bau busuk itu berasal dari mayat wanita hamil yang sedang melahirkan dengan kondisi kepala bayi sudah terlihat keluar tubuhnya.
Mayat wanita hamil itu berinisia AF (25). Polisi mempekirakan, mayat wanita hamil dan bayinya itu sudah berumur 2 hari.
Penemuan tersebut bermula ketika penghuni kost yang tinggal di samping kamarnya mencium bau tidak sedap dari dalam kamar.
Setelah itu, teman kostnya melapor ke RT setempat dan melanjutkan laporan tersebut ke Polsek Pancoran "Pak RT kasih tahu sekitar pukul 10.00 WIB," kata Abdullah.
Polisi pun mendatangi lokasi untuk memeriksa kondisi kamar.
"Kondisi mayatnya lagi melahirkan, posisi mayat terlentang bayi sudah terlihat," jelas dia.
Dia memperkirakan mayat tersebut telah berumur dua hari.
Tidak ada tanda tanda kekerasan yang ditemukan di sekujur tubuh korban.
Hingga saat ini, mayat masih berada di dalam kamar dan menunggu tim identifikasi pihak kepolisian datang.
"Selanjutnya akan kami bawa ke RS Fatmawati," tutup dia.
Dari pantauan Kompas.com (jaringan SURYA.co.id) di lokasi, bau busuk sangat tercium di lokasi tempat penemuan mayat.
Warga juga tampak berbondong-bondong datang untuk melihat kondisi mayat.
Hal tersebut dibenarkan oleh Panit Reskrim Polsek Pancoran, Iptu Abdullah saat ditemui di lokasi.
Hampir serupa terjadi di Pepelegi Sidoarjo
Jenazah ibu dan bayinya ditemukan oleh seorang pemulung di sebuah lahan kosong di Perumahaan Pepelegi Indah Blok H, Kecamatan Waru, Sidoarjo.
Kedua jenazah ditemukan berada di semak-semak dan tersamarkan oleh pohon pisang yang cukup rimbun.
Seorang saksi mata yang tinggalnya tepat di depan lahan kosong, Cemong, mengatakan tak menduga bahwa di situ ada dua jenazah yang sudah membusuk.
"Tidak tahu kalau ada jenazah di pojokan lahan kosong itu. Tahu tahu sekitar jam 11.00 WIB tadi, banyak orang sudah berkerumun," kata Cemong kepada TribunJatim.com (grup surya.co.id), Jumat (20/9/2019).
Ia menjelaskan pada Kamis (19/9/2019) sekitar pukul 15.30 WIB, ia sempat membuang sampah berupa tanaman jeruk di lahan kosong itu.
"Tidak ada bau busuk yang menyengat. Mungkin karena di sekitar lahan kosong itu ada tumpukan sampah jadi bau menyengat jenazah tersamarkan oleh bau sampah," jelasnya.
Bahkan ia mengaku tak mendengar sama sekali suara rintihan bayi atau minta tolong.
"Biasanya kalau melahirkan pasti ada suara tangis bayi atau minta tolong karena melahirkan. Malah beberapa hari kemarin sepi saja tidak ada suara apapun," ungkapnya.
Cemong juga merasa tak pernah melihat korban berjalan berseliweran di sekitar komplek tempat tinggalnya itu.
"Ya tahu-tahu sudah meninggal di lahan kosong ini. Warga di sini juga tak mengenal jenazah itu," tandasnya.
Tak lama setelah ditemukan, polisi akhirnya bisa mendeteksi identitas ibu dan bayi yang mayatnya ditemukan di Pepelegi.
Kanitreskrim Polsek Waru, Iptu Untoro, mengatakan jenasah yang ditemukan tersebut merupakan warga Kediri.
"Korban atas nama Ririn dan berusia 34 tahun. Diketahui korban merupakan warga Dusun Tanjung Anom, Desa Tegowangi, Plemahan, Kabupaten Kediri. Sedangkan untuk bayinya berkelamin laki laki dan diperkirakan masih berumur empat hari," kata Untoro kepada TribunJatim.com (grup surya.co.id), Jumat (20/9/2019).
Untoro menjelaskan di tubuh korban tidak ditemukan sama sekali tanda tanda penganiayaan. Diduga, korban meninggal saat melahirkan.
"Bisa saja kehabisan darah ketika melahirkan anaknya," tambahnya.
Untoro juga belum mengetahui apakah korban sendiri mengalami gangguan jiwa atau tidak.
"Sudah kami hubungi pihak keluarga korban. Rencananya akan datang ke rumah sakit mengambil jenazah korban untuk dimakamkan," tandasnya.
Jenazah Ririn bersama batinya akhirnya dibawa pulang keluarganya dari RS Bhayangkara Polda Jatim, Jumat (20/9/2019) malam.
Keluarga mengaku telah mengetahui kabar duka ketika Kepala Dusun setempat mengabarkan Ririn meninggal di Waru.
"Tadi setelah dhuhur, setelah sholat jumat Pak Wo (Kepala Dusun) katanya kecelakaan. Saya ndak tahu kok ada bayinya," kata Orang tua almarhum Ririn, Tumini di RS Bhayangkara, Jumat (20/9/2019).
Tumini tampak lesu, duduk sembari menunggu waktu untuk dapat melihat langsung kondisi jenazah anaknya.
Dia memberanikan diri masuk melihat jenazah anaknya sulungnya meskipun petugas kamar jenazah telah memberi tahu kondisi almarhum Ririn.
Kondisi tubuh korban dikatakan petugas kamar jenazah membengkak dan tercium bau membusuk.
Mayat Ririn dan bayinya yang diperkirakan berusia empat hari ditemukan oleh pemulung di lahan kosong Perumahan Pepelegi Indah Sidoarjo.
Kabar kematian Ririn (34) bersama bayinya mengagetkan keluarga. Wanita asal Kediri itu diketahui keluarganya sedang bekerja di Malaysia.
Anak sulung dari tiga bersaudara itu telah lama bekerja di Malaysia.
Keluarga mengatakan, beberapa waktu lalu Ririn sempat pulang.
"Sejak tiga tahun di Malaysia, bulan Agustus pulang tiga hari di rumah," kata Tumini di RS Bhayangkara Polda Jatim, Jumat (20/9/2019).
Setelah tiga hari tinggal, Ririn pamit berangkat kembali ke Malaysia.
Tak ada kecurigaan apapun yang dirasakan keluarga.
Bahkan keluarga mengaku kaget saat mengetahui kabar kematian anaknya bersama bayi yang diperkirakan berusia empat hari.
"Setelah Idul Adha pulang, tapi perutnya kempes ndak kelihatan hamil atau apa," kata Tumini.
Tumini pun hanya bisa pasrah anak sulungnya ditemukan meninggal dunia di lahan kosong Perumahan Pepelegi Indah Sidoarjo bersama bayi.
"Saya ndak tahu kalau hamil, memang ditemukan sama bayinya," kata Tumini.
Setelah mendengar kabar duka tersebut, rombongan keluarga didampingi Kepala Dusun Tegowangi, Plemahan Kediri mendatangi RS Bhayangkara Polda Jatim untuk melihat jenazah Ririn dan bayinya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/misteri-bayi-di-mayat-wanita-yang-tewas-dalam-posisi-melahirkan.jpg)