Puisi Terakhir Muhtar Amin Mahasiswa ITB Tewas Gantung Diri, Sebut soal Handphone & Ujian
Puisi Terakhir Muhtar Amin Mahasiswa ITB Tewas Gantung Diri, Sebut soal Handphone & Ujian
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Seorang mahasiswa S2 ITB, Muhtar Amin ditemukan meninggal dunia setelah gantung diri di kamar kosnya, di Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Selasa (3/9/2019).
Peristiwa ini menggegerkan teman-teman Muhtar Amin dan juga civitas akademika ITB sebab ia diketahui merupakan siswa berprestasi.
Selain berprestasi, Muhtar Amin juga gemar menulis, termasuk menulis puisi. Puisi terakhir yang ditulisnya pun seakan menggambarkan kondisi kehidupannya.
Melansir dari Tribun Jabar dari artikel berjudul 'Sosok Mahasiswa S2 ITB Muhtar Amin, Dapat Beasiswa ke Turki, Bunuh Diri 2 Bulan Setelah Ulang Tahun' berikut kronologi, pengakuan pihak kampus, dan puisi terakhirnya.

1. Kronologi Penemuan Jenazah
Mahasiswa S2 ITB, Muhtar Amin itu ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Coblong, AKP Auliya Djabar.
Auliya mengatakan korban diketahui bernama Muhtar Amin (25), tercatat sebagai warga Mojolaran, Kabupaten Sukoharjo.
"Bunuh diri dengan cara gantung diri di kusen pintu kamar kostnya," ucapnya.
"Diketahui oleh temannya yang curiga melihat ada tali tambang biru terlilit di kusen pintu," kata Auliya Djabar.
Setelah mencurigai adanya tali tersebut, saksi bersama teman lainnya mencoba mendobrak pintu kamar korban.
Namun karena terhalang oleh tubuh mahasiswa S2 Jurusan Mikro Elektronik ITB itu, pintu kamar sulit dibuka.
Hingga akhirnya berhasil didobrak setelah tali tambang tersebut digunting dari bagian ventilasi.
"Korban terlepas dari tali ikatan jatuh ke bawah dalam posisi terlentang," ucapnya.
Setelah itu warga bisa masuk dan melaporkan kejadiannya ke Polsek Coblong," ujar dia.
Dia memprediksi korban baru meninggal dunia beberapa jam sebelum ditemukan.
Tubuh korban masih tampak segar, serta keterangan dari pihak Inafis Polrestabes Bandung bahwa tidak ada bekas kekerasan fisik.
Namun ditemukan surat kontrol dari Rumah Sakit Melinda 2 dari bagian kejiwaan, yang menerangkan bahwa korban mengalami depresi.
Meski demikian dia belum bisa memastikan penyebab utama atau alasan korban melakakukan bunuh diri.
• 6 Fakta Dhuha Yuliandri, Prajurit TNI AU yang Viral karena Tampan, Fotonya Sempat Disalahgunakan
• Viral Video Bu Guru Astiah Dikeroyok Wali Murid saat Ngajar, Ini Kronologi dan Kondisi Terakhirnya
• Beredar Video Bocah 7 Tahun Tenteng Senjata Laras Panjang Sambil Mengancam, Identitasnya Tak Terduga
2. Mahasiswa berprestasi, Ini Kata Pihak Kampus
Di kampus sendiri, Muhtar Amin dikenal sebagai mahasiswa yang memiliki prestasi akasemik yang gemilang.
Ia bahkan mendapatkan IPK nyaris sempurna dan sempat menerima beasiswa ke Turki.
Kecerdasan Muhtar Amin diakui Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni dan Komunikasi ITB, Miming Miharja.
Melalui sambungan telepon, Rabu (4/9/2019), Miming menyebut indeks prestasi kumulatif (IPK) Muhtar Amin nyaris sempurna.
Pria yang merupakan mahasiswa S2 ITB Prodi Teknik Elektro itu hampir mendapat nilai A untuk mata kuliah yang diambilnya.
"IPK S2 almarhum juga mencapai 3.88 skala 4.0, anaknya pandai dan sangat rajin ya. luar biasa itu IPK-nya, A semua hampir 4.0," katanya.
Prestasi yang ditorehkan Muhtar Amin tak hanya saat berkuliah saja. Korban merupakan anak yang cerdas sejak kecilnya.
Miming menyebut Muhtar Amin sempat menjuarai olimpiade IPA dan mendapat beasiswa ke Turki.
3. Kondisi Kejiwaan Terungkap Berkat Puisi

Selain mahasiswa berprestasi, Muhtar Amin juga dikenal gemar menulis di blog pribadinya.
Terdapat sejumlah puisi dan essay lainnya yang ia tulis melalui blog pribadinya.
Dipantau dari blog Muhtar Amin, ia terakhir kali menulis puisi pada 3 Maret 2019.
Dalam puisi terakhir yang ditulis Muhtar Amin, ia menuliskan bahwa hidupnya hampa.
Berikut isi puisi yang ditulis Muhtar Amin.
• 5 Pengakuan Subana, Tersangka Laka Maut Tol Cipularang, Nangis & Teriak Ingin Berhenti Tapi Tak Bisa
• Anak Aulia Kesuma Terancam Bahaya Setelah Bakar Pupung & Dana, Berikut Kondisi Terkini Giovanni
• BERITA SURABAYA POPULER Hari ini, Sosok Veronica Koman & Gaji DPRD Jatim Bisa Capai 101 Juta
aku di sini
menatap layar handphone
mengetik sembari minum teh
tujuh orang duduk di depanku
tujuh orang duduk di belakangku
terasa hampanya hidup ini
begini-begini saja
malam ini harus membuat laporan
mengerjakan tugas
besok dan lusa ada ujian
apa yang sedang kamu lakukan?
aku seperti orang gila
berbicara dengan yang tak berupa
bertanya kepada yang tak ada
aku ragu
antara kita terpisahkan oleh ruang dan waktu
atau kamu sebetulnya memang tak ada
Bandung
03 Maret 2019