Bukti Rowo Bayu Banyuwangi Bukan Lokasi Cerita KKN di Desa Penari, Kades: Tak Ada KKN dari Surabaya

Semakin banyak bukti yang membantah kalau Rowo Bayu di Banyuwangi bukanlah lokasi yang dimaksud dalam cerita KKN di Desa Penari

Kolase Twitter SimpleMan dan Youtube BAJIDOT VLOG
Sugito Kepala Desa Bayu (kanan) 

SURYA.co.id - Semakin banyak bukti yang membantah kalau Rowo Bayu di Banyuwangi bukanlah lokasi yang dimaksud dalam cerita KKN di Desa Penari

Seperti diketahui, Rowo Bayu di Banyuwangi ikut terseret dalam spekulasi netizen sebagai dugaan lokasi terjadinya KKN horor tersebut

Bahkan beberapa YouTuber sampai nekat menelusuri Rowo Bayu di Banyuwangi, salah satunya adalah pemilik kanal YouTube Mirror Genk

Sang penulis asli cerita KKN di Desa Penari, SimpleMan sempat memberi bantahan soal Rowo Bayu

"Ini saya mau klarifikasi juga dimana saya melihat banyak sekali komentar dan beberapa orang yang melakukan penjelajahan dan membuat video ke desa penari yang diduga berada di Rowo Bayu.

Saya tegaskan bahwa kejadian ini tidak ada hubungannya dengan Rowo Bayu. Jadi untuk temen-temen dimohon kebijaksanaan, ada yang harus saya jaga salah satunya adalah amanat.

Semoga klarifikasi saya membuat teman-teman tidak mengkaitkan dengan Rowo Bayu," jelas SimpleMan dalam youtube Raditya Dika pada Jumat (30/8/2019)

Bantahan lain juga datang dari Kepala Desa Bayu, Sugito dalam kanal youtube Bajidot Vlog

Empat youtuber Bajidot Vlog mencoba menulusuri Rowo Bayu di Kentangan, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Saat itulah mereka mendapat kalrifikasi langsung dari sang kepala desa setempat

Menurut Sugito, tidak pernah ada mahasiswa KKN dari Surabaya ke desanya.

"Saya asli kelahiran sini, mulai tahun 2005 saya menjabat sebagai kepala dusun di desa in.

"Tahun 2010 jadi kepala desa sampai 2 periode belum pernah ada anak KKN dari Surabaya," cerita Sugito.

"Itu mungkin di wilayah lain atau cuman berita hoax,"celetuk Riza.

Menurut Sugito, Telaga Rowo Bayu merupakan lokasi sakral masyarakat Banyuwangi saat zaman penjajahan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved