UPDATE 4 Fakta Baru Istri Bunuh Suami & Anak Tiri, Aulia Kesuma Tak Konsisten & Mantan ART Diamankan
Berikut Update Fakta Baru kasus Istri Muda Bunuh Suami & Anak Tiri, mulai Aulia Kesuma Tak Konsisten hingga Mantan ART nya Diamankan
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
"Sebelum Dana pulang, datanglah saudara Kelvin anak kandung Aulia.
Aulia mengatakan kepada Kelvin bahwa Edi Chandra telah diselesaikan, tinggal menunggu Dana," cerita Nasriadi.
Dia menerangkan bahwa ketika Dana pulang, pemuda 23 tahun itu langsung menuju kulkas mengambil jus yang telah ditaburi dengan obat tidur.
Nasriadi mengatakan, Kelvin bertugas untuk memantau korban Dana setelah meminum-minuman tersebut.
"Lalu Kevin (KV) mengajak Dana untuk main game atau ngobrol seperti ada miras, dan (korban) Dana tertidur. Setelah dipastikan, baru Kelvin memanggil ibunya dan dua eksekutor tersebut untuk mengeksekusi Dana," katanya.
Namun saat akan dieksekusi, Dana sempat berontak dan terjadi perlawanan.
"Sehingga Dana agak dipukul dadanya sehingga ada ceceran darah di sprei.
Setelah dipastikan meninggal baru dibawa dari atas ke bawah disatukan dengan mayat korban Edi," katanya.
4. Sempat bakar rumah
Nasriadi mengatakan, para tersangka pembunuhan ayah dan anak yang dibakar di Sukabumi, sempat merencanakan membakar rumah korban untuk menutupi jejak pembunuhan.
Namun, rencana tersebut gagal lantaran rumah tak seluruhnya terbakar.
"Besok paginya mereka merencanakan untuk membakar rumah tersebut. Jadi seakan-akan mayat tersebut adalah mayat yang meninggal dalam kebakaran rumah," kata Nasriadi, Kamis.
Kebakaran pun direncanakan dengan merakit obat nyamuk spiral yang ujungnya dipasangi korek api yang dibuat tersangka SG.
Tersangka Kelvin kemudian mengambil bensin di motor.
Bensin kemudian disiramkan di garasi, kamar utama dan di kamar dana, baru dirakit rakitan tersebut di tempat yang sudah disiram bensin.

5. Pilih Lokasi Pembakaran
Nasriadi menjelaskan mengapa tersangka membuang jasad korban di Sukabumi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan pihaknya, pelaku berencana membuangnya ke tempat sepi yang jauh dari lokasi pembunuhan.
Menurut Nasriadi, pelaku pernah melewati lokasi itu saat mengantarkan anak tirinya, Dana, ke sebuah pesantren di Sukabumi.
"Karena dia terpikir dulu pernah mengantar (korban) Dana ke salah satu pesantren di Parung Kuda, dia terpikir untuk membuangnya di daerah Sukabumi Kabupaten," katanya.