Berita Surabaya
Telanjur Viral & Akhirnya Meninggal setelah Kepala Diinjak Anaknya, ternyata Identitas Rusmini Salah
Telanjur viral dan akhirnya meninggal dunia beberapa hari setelah ketahuan diinjak sang anak, ternyata ada kesalahan identitas Rusmini.
SURYA.CO.ID - Telanjur viral dan akhirnya meninggal dunia beberapa hari setelah ketahuan diinjak sang anak, ternyata ada kesalahan identitas Rusmini.
Wanita paruh baya yang biasanya disebut Rusmini itu ternyata bernama asli Djaiti.
Nama sebenarnya Rusmini ini diungkap Novi (26), sang anak saat ditemui Kompas.com (jaringan surya.co.id) dua hari setelah meninggalnya sang ibu, Rabu (28/8/2019).
Disebutkan Novi, nama sang ibu adalah Djaiti (62) bukan Rusmini.
"Untuk semuanya, ibu saya itu sebenarnya namanya Ibu Djaiti. Kalau yang beredar di luaran itu sebenarnya salah, bukan Rusmini, tapi ibu Djaiti," kata anak kedua Djaiti, Novi (26).
• VIRAL Kisah KKN Horor di Desa Penari yang Diduga di Banyuwangi, 2 Mahasiswa Surabaya Tewas
• Istri Cantik Ini Ajak Suami Berhubungan Badan Sebelum Aksi 4 Algojo, Ini Detik-detik Korban Dihabisi
• Bersimbah Darah, Gadis ini Duduk Santai & Merokok Setelah Perang dengan Pacarnya, Kondisinya Ngeri
• Baru Nikah 4 Bulan, Pemuda Ini Kepergok Sang Istri Gauli Adiknya di Kamar Mandi
• Postingan Status Janda di Facebook (FB) Ternyata Berakibat Fatal, Suami Habisi Istri di Jakarta
Ia sendiri mengaku tidak tahu mengapa ibunya berubah nama menjadi Rusmini.
Dia juga meminta agar kesalahan penyebutan nama itu diluruskan.
"Saya juga enggak tahu soalnya dari awal pas viral pun kan memang ketahuan namanya Ibu Djaiti, cuma pas ibu meninggal enggak tahu dari mana kok namanya berubah jadi Rusmini," ujar dia.

Penyesalan Sang Anak
Andre Prasetyo (21), anak yang menginjak kepala Djati menyesali perbuatannya.
Ditemui Kompas.com di rumahnya di Kedondong Kidul Gang 1, Kelurahan/Kecamatan Tegalsari, Surabaya, Rabu (28/8/2019), Andre mengaku menyesal atas kejadian tersebut.
"Saya tidak menyangka dulu melakukan hal itu ke ibu, saya menyesal," kata Andre bercerita selama ibunya dirawat di rumah sakit, ia dan ayahnya selalu menemani ibunya dan memberi semangat agar ibunya bisa sembuh.
"Waktu di rumah sakit, ibu sempat berpesan bahwa saya harus berubah dan berperilaku baik, cuma gitu saja. Saya juga sudah enggak mau aneh-aneh lagi," ujar Andre.
Setelah video tersebut viral, Andre yang masih belum memiliki pekerjaan ditawari untuk memgikuti pelatihan kerja yang disediakan Pemerintah Kota Surabaya.
Andre memilih mengikuti pelatihan sebagai tenaga jasa servis AC.