Berita Surabaya
BERITA SURABAYA POPULER Hari ini, Ibu Rusmini Meninggal & Teriakan Papua Merdeka sambut Gubernur
BERITA SURABAYA POPULER Hari ini, Ibu Rusmini Meninggal & Teriakan Papua Merdeka sambut Gubernur
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Simak Berita Surabaya Populer hari ini Rabu, 28 Agustus 2019 yang diantaranya ialah kabar duka dari Ibu Rusmini, ibu yang kepalanya diinjak anaknya sendiri.
Setelah sempat viral video Ibu Rusmini yang kepalanya diinjak anaknya sendiri, ia kini dikabarkan meninggal dunia setelah menderita penyakit keras.
Selain itu, adapula berita terkait terdengarnya teriakan Papua merdeka di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya kala Gubernur Papua, Lukas Enembe datang berkunjung.
Untuk berita selengkapnya, berikut telah SURYA.CO.ID rangkum Berita Surabaya Populer untuk Anda.
1. Innalillahi Ibu Rusmini yang Kepalanya Diinjak Anak Kandung di Tegalsari Surabaya Meninggal Dunia

Rusmini, Ibu yang sempat viral lantaran diinjak oleh anak kandungnya sendiri, meninggal dunia.
Menurut laporan reporter SURYA.CO.ID, kabar tersebut benar adanya.
Namun, hingga kini masih terus dilakukan konfirmasi oleh reporter yang sednag berada di rumah duka keluarga Rusmini.
Sebelumnya telah dikabarkan video ibu Rusmini yang kepalanya diinjak oleh anak kandungnya sendiri viral di media sosial.
Anak laki-laki itu tampak beradu mulut dengan ibunya yang sedang rebahan.
Si anak sempat melempar guling ke arah ibunya.
Percekcokan dalam rekaman video berdurasi 39 detik diakhiri tindakan sang anak menendang kepala ibunya menggunakan kaki kanan.
Video rekaman terebeut sempat beredar di media sosial Facebook.
Dan kasus kekerasan yang terekam dalam video berdurasi singkat itu kini telah ditangani Polsek Tegalsari.
Kapolsek Tegalsari Kompol Rendy menuturkan, pihaknya memperoleh kabar adanya kasus kekerasan dalam rekaman video itu setelah dikirimi link media sosial, Selasa (20/8/2019).
Setelah dipastikan lokasi kejadian itu berada di kawasan Tegalsari, pihaknya langsung menelusuri kabar informasi tersebut, dan ternyata benar.
Rendy mengungkapkan, saat pihaknya hendak memeriksa anak laki-laki itu ke Mapolsek Tegalsari, sang ibu sempat menolak melakukan penahanan pada sang anak.
"Hari Selasa (20/8/2019) malam saya ajak ke kantor polisi meski ibu dan kakaknya tidak berkenan. Tapi tetap saya ajak untuk keterangan awal, kemudian kakaknya menyusul,"
Rendy mengatakan, dalam penanganan kasus tersebut pihaknya hanya melakukan mediasi kepada orang-orang yang bersangkutan dalam rekaman video tersebut.
"Dalam kasus ini kami hanya melakukan mediasi," katanya.
• Aksi Keji Aulia Kusuma Ingatkan Pembunuhan Letkol Purwanto Sekeluarga di Dolly Surabaya
2. Penyesalan Anak yang Pernah Menendang Kepala Ibunya: "Yang Kuat, Ibu Minta Apa Saja Aku Turuti"

Andri (21) tidak henti-hentinya meminta maaf kepada ibunya, Rusmini, saat perempuan itu dirawat di RSUD Soewandhie. Melihat kondisi ibunya yang semakin lemah, dia meminta agar ibunya kembali sehat.
Saat ibunya itu masih dirawat di RS, Andri juga sempat berjanji akan berubah menjadi lebih baik dan bekerja.
Hal ini seperti dituturkan oleh Novi, anak kedua Rusmini.
"Adik saya bilang : bu kalau kuat ayo, aku akan kerja, aku nurut ibu, ibu minta apa saja aku turuti. Ojo nganu aku terus aku gak popo," ujar Novi (26) saat ditemui di rumah duka di Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegalsari, Selasa (27/8/2019).
Mendengar permohonan maaf dari Andri, Rusmini yang drop akibat sakit jantung dan paru-paru yang dideritanya selama 26 tahun itu merespon. Meski hanya berbaring.
"Ibu masih merespon saat dibisiki sama adik saya. Langsung meneteskan air mata," terang Novi.
Kemudian, Andri juga sudah minta maaf kepada seluruh anggota keluarga. Dia mengaku sudah bertaubat dan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
"Adik minta maaf sama kakak, sama bapak, katanya wes minta maaf sudah taubat," kata Novi.
Semasa hidup, Rusmini berjualan es teh di dalam rumah. Hasil jualannya itu selalu diberikan kepada Andri yang belum memiliki pekerjaan itu, sebagai uang jajan.
Setelah videonya viral, Andri dibantu Pemkot Surabaya untuk mengikuti pelatihan kerja. Pria berusia 21 tahun itu memilih pelatihan kerja sebagai tenaga jasa servis AC.
"Sebenarnya hari ini Andri ikut pelatihan tetapi ibu dipanggil duluan," terangnya.
Sebelumnya, Andri, anak bungsu Rusmini, viral setelah menendang kepala ibunya itu lantaran meminta uang jajan sebesar Rp 10 ribu namun tidak dituruti.
Padahal ibunya yang sudah berusia 60 tahun itu sudah berusaha berjualan es teh di dalam rumah demi memberikan uang jajan kepada anak terakhirnya itu.
Rusmini menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Soewandhie, Selasa (27/8/2019) pukul 14.00 wib. Kini jenazah telah dimakamkan di TPU Ngagel, Surabaya.
3. Nyanyian Bintang Kejora dan Teriakan Papua Merdeka Iringi Kedatangan Gubernur Papua Lukas Enembe

Nyanyian Bintang Kejora dan teriakan Papua Merdeka iringi kedatangan Gubernur Papua Lukas Enembe ke asrama mahasiswa Papua di Jl Kalasan Surabaya.
Gubernur Papua Lukas Enembe dan rombongan DPRD serta tokoh adat datang ke asrama mahasiswa Papua didampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Bukannya disambut hangat, rombongan itu justru mendapat teriakan-teriakan yang tak pantas dilontarkan para mahasiswa Papua yang ada di dalam asrama.
Hal itu pun membuat Lukas Enembe kecewa. Bahkan, kericuhan juga terjadi di dalam asrama.
Karena sambutan tak hangat dilakukan para mahasiswa Papua, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengamankan para petinggi pemerintah daerah tersebut.
Berikut suasana kericuhan yang diperlihatkan mahasiswa Papua saat menyambut kedatangan para rombongan.
Gubernur Papua Lukas Enembe bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa datang ingin menyapa mahasiswa Papua di asrama Jalan Kalasan, Selasa (27/8/2019) malam.
Dari Papua, Lukas Enembe datang bersama Ketua DPRD Papua Barat dan para tokoh agama, para tokoh adat Papua dan Polda Papua.
Mereka ingin berkomunikasi dengan para mahasiswa Papua di Kalasan usai pertemuan dengan Gubernur Khofifah di Grahadi.
Namun bukan sambutan hangat yang didapat.
Teriakan kasar justru dilontarkan para mahasiswa Papua pada rombongan dari Papua dan Papua Barat.
"Lepas Garuda baru ke sini," kata mahasiswa dari dalam pagar asrama mahasiswa Papua di Kalasan.
"Monyet bukan merah putih," sahut mahasiswa yang lain.
"Kau monyet, kau juga monyet," teriakannya juga ditujukan pada masyarakat Papua yang datang menghampiri mereka.
Para mahasiswa tersebut menolak menerima rombongan Gubernur Papua.
Mereka bahkan membuat suara gaduh dengan teriakan teriakan kasar dan memukul-mukul pagar asrama.
Tulisan di kertas 'Semua Yang Datang Kami Tolak' juga masih terpasang di pagar asrama mahasiswa di Papua.
"Papua . . Merdeka," kata mahasiswa Papua dari dalam.
Sejurus kemudian mereka juga menyanyikan lagu-lagu Bintang Kejora.
"Monyet bukan merah putih," teriak mereka lagi.
Suasana gaduh pun tak terhindarkan.
Melihat situasi mulai tak kondusif, Gubernur Khofifah segera diamankan ke dalam mobil oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan.
Sedangkan Gubernur Lukas Enembe masih berupaya membujuk mahasiswa Papua untuk mau diajak berbicara dan berunding.
Namun situasi justru kian tak kondusif.
Akhirnya atas instruksi dari kepolisian Gubernur Lukas pun meninggalkan lokasi Asrama Mahasiswa Papua di Kalasan.
Didampingi Ketua Keluarga Besar Masyarakat Papua Surabaya Pieter, Gubernur Lukas didampingi menuju mobil dan meninggalkan Asrama Mahasiswa Papua.
"Mereka tak suka..," kata Gubernur Lukas sembari berjalan menuju mobil.
Ada raut kekecewaan besar yang tampak di wajah Gubernur Lukas.
Sebelumnya, Gubernur Lukas menyampaikan bahwa ia memang akan menuju lokasi asrama Mahasiswa Papua di Kalasan.
Namun ia mengakui bahwa belum ada koordinasikan dengan mahasiswa di dalam asrama.
"Kalau berhasil berkomunikasi kita akan bakar batu," katanya.
Sebagaimana diketahui, bakar batu adalah simbol perdamaian di adat Papua.
• Sosok Artis Siska Sarangheo Si Pembunuh Berdarah Dingin, Korbannya Bos Salon, PNS hingga Napi
• Alasan Selebgram Bebby Fey Mau Berhubungan Badan dengan Youtuber Muda dan Bikin Video Panas