BERITA SURABAYA POPULER Hari ini, Sosok Dibalik Prostitusi 3 in 1 & Wajah Baru Eks Lokalisasi Dolly

BERITA SURABAYA POPULER Hari ini, Sosok Dibalik Prostitusi 3 in 1 & Wajah Baru Eks Lokalisasi Dolly

Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
SURYA/ Willy Abraham & Delya Octavie
BERITA SURABAYA POPULER Hari ini, Sosok Dibalik Prostitusi 3 in 1 & Wajah Baru Eks Lokalisasi Dolly 

Modusnya, lanjut Ruth Yeni, pelaku menawarkan pelaku melalui medsos twiter. Layanan 3 in 1 dipatok dengan harga Rp 1,8 juta. Sebagai tanda jadi untuk 3 in 1, mereka meminta uang sebesar Rp 300 ribu.

"Nanti pembagiannya mereka atur sendiri," jelasnya.

Petugas mengamankan barang bukti uang tunai Rp 300 ribu, 1 (satu) buah kondom yang sudah terpakai, 3 buah kondom yang masih baru dan 1 buah handphone milik tersangka.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka terancam terjerat dengan pasal 2 UU RI no 21 tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan pasal 296 KUHP dan pasal 506 KUHP.

2. Wajah Baru Eks Lokalisasi Dolly yang Kini Ramah Anak, Ada Fasum Penunjang Berbagai Kegiatan

Sepulang sekolah, anak-anak di kawasan eks lokalisasi Dolly bermain futsal di lapangan yang diresmikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kamis (15/8/2019).
Sepulang sekolah, anak-anak di kawasan eks lokalisasi Dolly bermain futsal di lapangan yang diresmikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kamis (15/8/2019). (SURYA.co.id/delya octovie)

Ketika jarum pendek menunjukkan pukul 16.00 WIB, Soekarmiati, Kepala Kelompok Belajar Nusantara Kita, tak lagi merasa was-was.

Alih-alih musik disko yang ia dengar, kini lantunan doa berkumandang, disambut anak-anak kecil yang berjalan kaki maupun bersepeda menuju masjid.

"Dulu, waktu lokalisasi masih beroperasi, pukul 16.00 WIB itu musik jedup-jedupnya mulai diputar. Keras sekali suaranya," tutur guru relawan yang akrab disapa Ninuk tersebut di tengah-tengah kegiatannya mengajar di Kupang Gunung Timur I, Kamis (15/8/2019).

Sukartiningsih alias Nining, guru relawan Kelompok Belajar Nusantara Kita, mengatakan utamanya bagi anak-anak, lingkungan eks Dolly kini lebih nyaman ditinggali. Tak terkecuali, untuk menimba ilmu.

"Alhamdulillah, untuk saat ini dibanding dulu ya anak-anak lebih enjoy belajar maupun berkegiatan sekarang. Dulu kan anak-anak mau apa-apa, banyak musik-musik, premanisme juga. Sekarang sudah berkurang banyak. Kan bu Risma juga meski menutup tapi juga memberi perhatian," jelas Nining.

Sepulang sekolah, anak-anak biasanya langsung bermain di taman maupun lapangan futsal yang diresmikan oleh Pemerintah Kota Surabaya.

Seperti Dimas Lukmansyah (14), yang sore itu bermain futsal bersama kelima tetangganya.

Ia bahkan berharap pemkot bisa menambah fasilitas kolam renang di daerah Dolly, dengan tiket masuk yang murah.

"Dulu ya nggak ada tempat main seperti ini. Lebih senang sekarang, bisa main futsal. Kadang juga mainnya di Taman Dolly sama Taman Petra," ujar salah seorang warga bernama Endang.

3. HUT Ke-74 RI: Bendera Merah Putih Raksasa di Menara Masjid Al Akbar Surabaya

Bendera merah putih berukuran panjang 25 meter dan lebar 17 meter berkibar di Menara Masjid Nasional Al Akbar Surabaya dalam peringatan HUT RI ke 74, Kamis (15/8/2019).
Bendera merah putih berukuran panjang 25 meter dan lebar 17 meter berkibar di Menara Masjid Nasional Al Akbar Surabaya dalam peringatan HUT RI ke 74, Kamis (15/8/2019). (ist)
Halaman
123
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved