Pengakuan Ibu Briptu Heidar, Sempat Telpon Anaknya: Hp Masih Aktif & Tersambung Tapi Tak Dijawab
Pengakuan Ibu Briptu Heidar, Sempat Telpon Anaknya: Hp Masih Aktif & Tersambung Tapi Tak Dijawab
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
Ayah Briptu Heidar, Kaharuddin mengaku tidak memiliki firasat apa-apa terkait kematian putra sulungnya itu.
Ia juga mengatakan bahwa Briptu Heidar sempat berkomunikasi dengan ibunya.
“Tidak ada firasat apa-apa karena dia itu komunikasinya banyak sama mamanya di Serui. Terakhir saya komunikasi dua hari sebelum Idul Fitri. Dia minta didoakan karena akan naik lagi ke Ilaga,” kata Kaharudin, Selasa(13/8/2019).
“Katanya dia dipanggil untuk bertemu dengan salah satu pimpinan KKB di Ilaga. Namun sepertinya dia dijebak. Ada seseorang yang dikenal memanggil dia dalam perjalanan, tidak tahunya seperti itu akhirnya,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Briptu Heidar diculik dan dibunuh oleh KKB Papua pada Senin (12/8/2019).
Sejumlah fakta tentang aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua menculik dan membunuh anggota Polri Briptu Heidar pun akhirnya terungkap.
• PROFIL Briptu Heidar Tewas Dibunuh KKB Papua, Raih Banyak Bintang Jasa dan Mahir Bahasa Jerman
• Biodata Briptu Heidar Anggota Polri yang Gugur Dibunuh KKB Papua, Ikut Berjasa Bebaskan Sandera
5 Fakta Lengkap Aksi KKB Papua Culik & Bunuh Anggota Polri Briptu Heidar, Gugur di Tengah Negosiasi
Seperti diketahui, pada Senin (12/8/2019) sore sekitar pukul 17.30 WIT, Briptu Heidar ditemukan meninggal dunia setelah sebelumnya disandera oleh KKB Papua
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel '5 Fakta Penyanderaan Briptu Heidar oleh KKB, Gugur Saat Negosiasi', berikut fakta-fakta lengkap aksi KKB Papua menculik dan membunuh anggota Polri Briptu Heidar

1. Kronologi
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal mengatakan, kejadian bermula pada Senin siang sekitar pukul 11.00 WIT.
FAKTA TERBARU Briptu Heidar, Polisi yang Gugur di Puncak Papua Disandera KKB, Ini Kronologinya (IST)
Saat itu, Briptu Heidar dan Bripka Alfonso Wakum sedang melaksanakan tugas penyelidikan di wilayah Kabupaten Puncak dengan mengendarai sepeda motor.
Saat melintas di Kampung Usir, Briptu Heidar dipanggil oleh temannya yang merupakan warga setempat sehingga Bripka Alfonso menghentikan kendaraannya.
Selanjutnya, Briptu Heidar menghampiri temannya tersebut, sedangkan Bripka Alfonso menunggu di atas motor.
Lalu saat Briptu Heidar berbicara dengan temannya, tiba-tiba sekolompok orang datang dan langsung menyergap Briptu Heidar