Persebaya Surabaya
Bonita Monyta Angesti Listyani Putri, Ditentang Keluarga saat Nribun Hingga Tertimpa Pagar Stadion
Monita bertekad ingin menunjukkan bahwa dirinya aman. Serta Bonek kini telah berubah.
SURYA.co.id | SURABAYA - Terlahir dari keluarga yang ngefans dengan Persebaya, Bonita asal Kebraon, Surabaya, Monyta Angesti Listyani Putri justru mendapat tentangan mendukung Persebaya.
Ya, perempuan berusia 21 tahun ini mengisahkan awal mula saat diajak sang ayah menyaksikan langsung laga Persebaya di Gelora 10 Nopember saat ia masih duduk di bangku sekola dasar.
Saat itu mayoritas keluarganya yang tinggal di kawasan Gelora 10 Nopember memiliki kisah pahit manisnya mensuport Persebaya.
Oleh sebab itu Monita sapaan akrabnya ini dikhawatirkan akan mendapat celaka.
"Saya ditentang sekali lantaran saya wanita. Anak tunggal juga. Sukanya dengan Persebaya sejak kecil namun baru mulai nekat pergi ke stadion tahun 2017," terangnya saat dijumpai di kawasan Plaza Marina, Selasa, (6/8/2019).
Padahal, banyak keluarganya yang memang ber-DNA Bonek.
Dan, Monita bertekad ingin menunjukkan bahwa dirinya aman. Serta Bonek kini telah berubah.
Tak jarang ketika dirinya Mbonek, dia menyempatkan diri video call dengan papa dan mamanya.
Hal tersebut dilakukannya agar keluarganya mengerti bahwa Bonek kini tak seperti dulu.
Mengingat perjuangannya ini, Monita tak kuasa menahan tetes air mata mengisahkan pembuktiannya kepada keluarganya.
"Kalau Nribun saya selalu mengirim video ke mama dan papa. Bonek kan citranya dulu jelek. Dan saya ingin membuktikan kalau Bonek nggak seperti dulu. Satu komando lah, walaupun away masih ada yang ngerusak citra Bonek," ungkapnya sembari menghela nafas menahan tetes air matanya.
Orangtua Mulai Melunak
Menurutnya, pertentangan ini masih berlanjut hingga kini.
"Nggak apa-apa ma, percaya aku. Aku baik-baik saja. Meski disuruh liat di televisi, tapi atmosfernya berbeda. Aku nawarin ayo ikut," ujarnya, Selasa, (6/8/2019).
Namun, dia berpikir dua kali karena kondisi orang tua yang kini sudah berusia senja.