Jatuh Miskin dan Tinggal di Masjid, Miliarder Ini Kini Jualan Siomay Keliling, Kisahnya Nyata

Kisah nyata sang miliarder jatuh bangkrut sejak bercerai dengan istrinya. Kini, semangat hidupnya terus berjalan, ia jualan siomay keliling.

Editor: Iksan Fauzi
Tagkapan Layar
Miliarder Ini Jatuh Miskin dan Tinggal di Masjid, KiniJualan Siomay Keliling, Kisahnya Nyata 

Ia mengaku punya alasan sentimentil mengapa memilih atribut serba pink untuk berjualan.

"Alasan pertama, buat menarik pelanggan.
Kedua, saya berharap bisa masuk media massa, lalu dikenal banyak orang, dan beritanya sampai ke anak-anak dan mantan istri saya," ucap Sriyono dilansir dari Nova.id.

Sejak bercerai pada 2004 silam, Sriyono mengaku sulit bertemu kedua buah hatinya.

"Warna ini (pink, Red.) adalah warna kesukaan anak saya, Peksi Safira Miradalita dan Pramesti Dewi Angelita .

Biar mereka tahu kalau ayah mereka yang bernama Sriyono ini masih hidup dan sangat kangen sama mereka," ungkap Sriyono.

Sriyono menggeluti usaha berdagang siomay sejak tahun 1980.

"Tahun 1979 saya bertemu dengan seseorang asal Bangka keturunan Cina yang mengajarkan saya cara membuat siomay," terangnya.

Orang itu menjanjikan resep rahasia membuat siomay yang lezat dengan syarat Sriyono mau bekerja selama setahun tanpa digaji.

Pada 1980-an, Sriyono memberanikan diri memulai usaha siomay keliling di Jakarta dengan modal patungan dengan beberapa teman.

Berbagai cara ditempuh untuk membesarkan usaha tersebut.

Usaha terus berkembang hingga produk siomay Sriyono yang diberi nama 'Siomay Senayan' berkembang pesat.

Bahkan saat itu omset bisnis bisa mencapai angka 2 miliar rupiah.

"Tahun 2003, usaha siomay saya, Siomay Senayan, awalnya bisa memberi pemasukan hingga Rp 2 milair per tahun," ungkapnya.

Namun usaha itu goyah dan Sriyono mengalami kerugian.

"Tapi usaha itu pun goyah.

Badai yang menerpa kian besar, usaha saya makin terpuruk.

Saya kehilangan semua harta sampai pernah jadi tuna wisma di tahun 2008," kenangnya.

Hingga 2009, Sriyono memilih menetap di Masjid Al Bina di kawasan Senayan.

Beruntung saat itu ada yang memberinya modal.

Ia pun kembali berjualan siomay meski hanya keliling menggunakan sepeda.

Sumber: Nova
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved