Sambang Kampung Kendangsari
Rintis Kampung Pelangi, Sembilan Gang RT 03/RW IV Kendangsari mulai Dipermak Warna-Warni
Sejak 2018 warna-warni tembok dan jalan di Kendangsari gang XIV telah menjadi kekhasan RT 03 RW IV, Kelurahan Kendangsari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Sejak 2018 warna-warni tembok dan jalan di Kendangsari gang XIV telah menjadi kekhasan RT 03 RW IV, Kelurahan Kendangsari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo.
Tahun ini, warga kembali bergotong royong melanjutkan pengecatan kampung merambah ke sembilan gang kecil yang ada di kampung.
Hal ini tak lepas dari dukungan mahasiswa Universitas Airlangga yabg mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Pendidikan Tinggi (Dikti) di kampung ini.
Dengan munculnya beragam corak,gambar dan himbauan berwarna warni di tembok rumah warga perlahan menghapus kesan kumuh dan padat kawasan tersebut.
Ketua RT 3, Suliono mengatakan warga mau ikut turut serta mengecat kampungnya karena kebersamaan yang menjadi pendekatan para mahasiswa.
Sebagian warga tampak sibuk menggambar kartun, sebagian lagi mengecat pagar rumahnya dan beberapa juga membantu mahasiswa membuat himbauan kesehatan.
Suliono mengungkapkan selama ini warga hanya mampu bekerja bakti secara rutin jika mendekati peringatan kemerdekaan. Banyaknya warga pendatang yang sibuk bekerja juga membuat warga yabg ikut kerja bakti semakin minim.
"Kalau pas mereka libur tidak pulang kampung pasti mau ikut kerja bakti. Apalagi kampung kami mau diarahkan biar seperti kampung Jodipan di Malang,"paparnya.
Suliono mengungkapkan berkali-kali mengajukan bantuan musrembang untuk fasilitas kampung belum terpenuhi. Sehingga pihaknya sangat berterima kasih atas terpilihnya Kampung RT 3, RW 4 sebagai kampung binaan KKN Unair sehingga bisa menuju Kampung Pelangi.
“Ketika mengikuti study banding ke Jodipan bersama para mahasiswa, memang sangat berarti buat warga. Karena kami dapat melihat pengelolaan kampung yang cukup baik dan terkoordinasi. Namun, untuk menjadi seperti Jodipan memerlukan proses panjang,"urainya.
Iapun berharap ke depan warga akan dapat memelihara apa yang telah diperoleh dari program KKN ini dan melakukan perubahan terkait gaya hidup yang lebih bersih
Hilfia Alifa Nurly, peserta KKN m3ngungkapkan pengecatan kampung tahun ini memfokuskan pengecatan lanjutan di gang-gang kecil. Pengecatan juga dilakukan bertema melalui pembuatan sudut promosi kesehatan (promkes) serta sudut ramah anak.
"Jadi, kami bikin beberapa mural dengan melibatkan masyarakat setempat, termasuk anak-anak. Gambarnya macam-macam, ada yang mengampanyekan bahaya rokok, cegah stunting, demam berdarah, menjaga kebersihan dan 3R (pengelolaan sampah),” ujarnya.
Dengan keberadaan dua sudut tersebut, masyarakat lebih waspada terhadap kebersihan. Di sisi lain, program pengecatan tersebut juga menjadi wadah dalam menumbuhkan kreatifitas masyarakat utamanya anak-anak.
Dosen pembina KKN, Elida Ulfiana mengungkapkan untuk menuju kampung Pelangi, pihaknya ingin mengatasi permasalahan di perkampungan khususnya terkait kebersihan, sekaligus memberdayakan masyarakat di lingkungan setempat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/kampung-pelangi-kendangsari-gang-xiv-rt-3-rw-4-kec-tenggilis-mejoyo.jpg)