Sosok

5 Fakta Ainun Musyarofah Pengawal Tri Rismaharini yang Dikira Pria, Pernah Bonceng Walikota Saat Bom

Berikut sejumlah fakta tentang Ainun Musyarofah (23), pengawal Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang sering dikira pria

Instagram ainun_musyarofah
Ainun Musyarofah Pengawal Tri Rismaharini yang Dikira Pria 

SURYA.co.id - Terungkap sejumlah fakta tentang Ainun Musyarofah (23), salah satu anggota Tim Kenari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya

Menggunakan motor Kawasaki KLX 150 BF, Ainun Musyarofah tak hanya penertiban di jalan tetapi juga sebagai pengawal Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini selama di jalanan.

Berikut fakta-fakta tentang sosok Ainun Musyarofah pengawal Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang dirangkum SURYA.co.id

1. Lulusan SMK

Ainun Musyarofah merupakan lulusan SMK Pawiyatan, Surabaya. Sejak kelas 1 SMK ia memang suka jalan-jalan naik motor

2. Hobi Travelling

Ainun Musyarofah merasa beruntung bisa bergabung dalam Tim Kenari, karena ia memang hobi travelling naik motor mulai kelas 1 SMK

Awal mula Tim Kenari perempuan merupakan permintaan dari wali kota dan Ainun ditunjuk langsung oleh atasannya.

"Senang banget, hobi blakra'an jadi penghasilan," katanya sambil tertawa.

Ainun Musyarofah
Ainun Musyarofah (ist)

3. Tak Mengalami Kesulitan

Perempuan asal Kediri ini menyebut tidak ada kesulitan selama bergabung dalam Tim Kenari.

Bahkan, ketika ditanya apa pengalaman seru selama menjadi anggota Tim Kenari, ia kesulitan menjawab.

"Tiap hari seru. Kami jadi lebih dekat dengan ibunya Arek Suroboyo. Lebih senangnya lagi, kami sudah seperti keluarga dari satu rahim, jadi saling melengkapi," ceritanya.

4. Dikira Laki-laki

Yang paling sering dialami saat bertugas, kata Ainun, adalah dikira laki-laki oleh masyarakat.

"Tidak jarang orang manggil saya 'mas' pas nyetir KLX, karena seragam kami tidak ada bedanya dengan tim laki-laki. Bedanya hanya warna motornya ada sedikit merah mudanya begitu," tuturnya.

Pecinta musik indie dan akustik ini berpesan pada pengendara di Surabaya untuk selalu menaati lalu lintas.

"Taati lalu lintas, harus menjadi safety rider, sopan berkendara dan yang penting ingat, tidak usah mengebut kalau tidak urgent," pungkasnya. (Delya Octovie)

Sebagai anggota Tim Kenari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Ainun Musyarofah (23) kerap berpatroli menggunakan motor Kawasaki KLX 150 BF.
Sebagai anggota Tim Kenari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Ainun Musyarofah (23) kerap berpatroli menggunakan motor Kawasaki KLX 150 BF. (Istimewa)

5. Pernah Bonceng Tri Rismaharini

Dilansir dari Tribun Jatim dalam artikel 'Srikandi Dishub Yang Boncengkan Risma Grogi Saat Wali Kota Minta Maaf Padanya', Ainun Musyarofah pernah secara dadakan memboncengkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berkeliling Surabaya, pada Senin (14/5/2018).

Senin itu Mapolrestabes Surabaya diserang bom bunuh diri yang menewaskan empat orang penyerangnya, sedangkan satu penyerang yang masih bocah selamat.

Sehari sebelumnya, Minggu (13/5/2018), tiga gereja di Surabaya diserang bom bunuh diri sehingga menewaskan beberapa jemaat.

Bisa melayani Risma secara langsung membuat Ainun sangat bangga dan kagum pada tokoh perempuan itu.

Tri Rismaharini mengatur lalu lintas hingga berkeliling ke gereja-gereja setelah teror bom terjadi di Surabaya.
Tri Rismaharini mengatur lalu lintas hingga berkeliling ke gereja-gereja setelah teror bom terjadi di Surabaya. (Instagram/@dishubsurabaya)

Menurutnya, Risma pantas dikagumi karena tidak kenal melayani masyarakat.

"Ibuk (Risma) itu gak ada istirahatnya pagi hingga malam kalau ada apa apa pasti langsung terjun ke jalan," tuturnya, Jumat (18/5/2018).

Ainun menceritakan, Ia tak pernah ditunjuk untuk mengawal Risma berpatroli. Kejadian ini muncul secara spontan.

Kejadian itu bermula saat rombongan wali kota terjebak macet di Jalan Rajawali, Surabaya.

Kebetulan Ainun bertugas mengatur lalu lintas di Jalan Rajawali pula dengan 3 orang temannya.

"Mobil Ibuk itu pas di samping motor saya. Ibuk bilang 'aku tak naik sepeda motor anak kenari aja. Lalu ibuk Langsung naik ke belakang motor saya," ujarnya.

Setelah Risma naik dan duduk di motornya, Ainun mengaku canggung dan takut.

Ia juga menuturkan tak ada rasa takut yang terlihat dari mimik walikota Surabaya tersebut meski keadaan masing genting setelah peledakan bom di Polrestabes.

"Awalnya juga takut karena saya bawa orang nomer satu di surabaya. tanggung jawabnya kan di saya kalau misal ada apa apa. Ibuk berani, masa saya tidak beran. Akhirnya saya tancap gas," kata Ainun.

Ainun mengaku sempat terharu saat Risma mengatakan 'mbak capek ya, maaf ya mbak' kepadanya.

Lantas hal itu membuat Ainun merasa heran, karena Ia hanyalah karyawan biasa.

"Secara, seorang walikota sampai bilang maaf, padahal saya hanya karyawan biasa. Saya terharu mendengar kata-kata itu," jelasnya.

Saat itu Ia mengantarkan Risma berpatroli mulai dari kembang Jepun, ampel, petekan, Pregolan, HR Muhammad lalu kembali ke balai kota.

Ia berpatroli dengan Risma mulai pukul 13.00-15.00

"Waktu itu ibuk juga sempat mengatur lalu lintas yang macet, setelah itu Ia mengunjungi gereja-gereja dan mengimbau kepada masyarakat agar terus waspada. Sebelumnya ibuk ke Polrestabes dahulu," terangnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved