Viral Media Sosial
Viral Kisah Cewek Cantik Jual Ginjal di Facebook untuk Pengobatan Adiknya, Pemkab Kubu Raya Bereaksi
Kisah cewek cantik bernama Rina Maelani viral di media sosial lantaran ingin menjual ginjal demi pengobatan adiknya, Pemkab Kubu Raya ambil tindakan
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Kisah cewek cantik bernama Rina Maelani (19) mendadak viral di media sosial lantaran ingin menjual ginjal demi pengobatan adiknya
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Gadis Jual Ginjal di Facebook Demi Kesembuhan Adik, Ini Respons Pemkab Kubu Raya', cewek cantik yang viral jual ginjal itu merupakan warga Desa Radak Baru, Kecamatan Terentang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat
Menindaklanjuti berita viral tersebut, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan pun ambil tindakan
Adik Rina yang bernama Bery Agustustina (16) itupun kini telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso, Pontianak, Kalimantan Barat.
• Detik-detik Ular Piton Telan Bulat-bulat Kucing Seberat 3 Kg, Polisi & Regu Penyelamat Turun Tangan
• Penyebab Tokoh Bonek Cak Joner Meninggal Dunia Diduga Karena Angin Duduk, Kenali Gejala-gejalanya
Muda memastikan biaya rumah sakit Bery akan ditanggung BPJS Kesehatan Daerah yang memang disediakan Pemkab Kubu Raya untuk membantu warga yang membutuhkan.
“Pemkab Kubu Raya memberikan bantuan sosial untuk pengobatan Bery, dengan fasilitas BPJS daerah," kata Muda, Jumat (12/7/2019).
Menurut dia, sebenarnya Bery telah memiliki BPJS Kesehatan yang terdaftar secara mandiri.
Namun, sudah tidak aktif, lantaran tagihan per bulan tidak dibayar.
"Namun kini, BPJS mandirinya sudah dipindahkan ke BPJS daerah," kata Muda.
Muda mengatakan, pemerintah daerah tidak akan mengabaikan warga yang membutuhkan bantuan.

Hanya saja, untuk kasus Bery, pemerintah daerah sebelumnya tidak mendapat informasi.
Muda mengaku baru tahu kisah Bery setelah pemberitaan tentang kakak Bery yang akan menjual ginjal untuk biaya pengobatan di media sosial Facebook.
"Tidak ada pemberitahuan, baik dari perangkat desa maupun keluarga kepada Pemerintah Kubu Raya terkait masalah itu," kata Muda.
Setelah mendapat informasi itu, Muda memerintahkan Dinas Kesehatan Kubu Raya untuk segera merujuk Bery dan memberi bantuan sosial.
Muda berharap, jika ada ada peristiwa serupa, masyarakat tidak sungkan untuk datang ke Dinas Kesehatan atau Dinas Sosial.
Muda mengatakan, warga tidak perlu melakukan hal-hal ekstrem seperti menjual ginjal.
"Ke Dinas Kesehatan bawa surat keterangan tidak mampu dari desa. Nanti Dinas Sosial yang mendata dan Dinas Kesehatan yang eksekusi," kata Muda.
Sebelumnya, kisah cewek cantik bernama Rina Maelani viral di media sosial.
Melalui akun Facebook pribadinya, Rina mengunggah keinginan menjual ginjalnya untuk biaya pengobatan adiknya yang sakit parah selama setahun terakhir.
Pemilik akun Facebook Rhina Golden tersebut ingin adiknya segera sembuh dari penyakitnya.
"Memang sudah lama mau jual ginjal saya, sempat buat tulisan dan mau keliling kota untuk menjual ginjal saya. Tetapi dilarang orangtua. Kemarin saya buat di Facebook, tanpa sepengetahuan orangtua saya," kata Rina, ditemui di rumahnya, Rabu (10/7/2019) pagi.
Anak kedua dari lima bersaudara itu berniat menjual ginjalnya untuk pengobatan sang adik, yang menderita sakit paru-paru, hati, dan penyakit lainnya.
"Saya cuma mau adik saya sembuh, gimana pun caranya. Karena kekurangan biaya, saya mau jual ginjal saya, supaya adik saya bisa berobat dan sembuh. Harapannya adik saya bisa sehat kembali, biar tidak kurus dan tidak kesakitan begini lagi," kata Rina.
Aksi jual ginjal sebelumnya juga pernah dilakukan oleh seorang wanita bernama ibu Mumun
Kisah ibu Mumun mendadak viral usai videonya menjajakan ginjal viral di media sosial juga YouTube.
Wanita paruh baya itu menjajakan ginjal miliknya lantaran harus menutup kebutuhan keluarga juga membiayai pengobatan sang suami yang terkena penyakit komplikasi.
Dengan bermodal kertas yang ia gantungkan di leher, Ibu Mumun sampai harus berkeliling dari Bekasi hingga Depok untuk menawarkan ginjal miliknya.
Dilansir dari tayangan Kompas TV pada Rabu (3/4/2019) lalu, tampak Ibu Mumun yang tengah duduk lesu di dekat palang pintu perlintasan kerta api Jalan Raya Perjuangan, Bekasi Utara, Kota Bekasi sambil tetap menjajakan ginjalnya.
Dalam kertas yang dibawa itu, Ibu Mumun menuliskan sebuah penawaran yang menggetarkan hati yakni, untuk menjual ginjal miliknya guna biaya pengobatan sang suami.
Wanita yang diketahui bernama Mumun Sumiati ini tengah berjuang untuk kesembuhan sang suami yang sejak lima tahun lalu menderita penyakit komplikasi.
Suami Ibu Mumun dikabaran menderita penyakit jantung, gula darah, hipertensi, hingga penyempitan tulang pinggang, yang menyebabkan ia tak dapat bekerja lagi.
Sejak saat itu, kondisi perekonomian keluarga semakin sulit, hingga membuat Mumun tak lagi mampu membiayai pengobatan sang suami meski telah dibantu bekerja.
"Jual ginjal. Mohon bantuannya, mohon pertolannya, mohon sumbangannya. Siapa yang mau ginjal, saya mau jual ginjal buat pengobatan suami sedang sakit buat beli obat, dan buat sewa rumah, buat makan.
Para dermawan sisihkan rejeki yang ikhlas, ridho Allah ulurkan tangan yang ikhlas. Bapak, Ibu, Adik, buka mata yang ridho. Saya sudah ikhlas jual ginjal buat suami yang sedang sakit. Ibu (terima kasih)," demikian isi tulisan dalam kertas merah muda yang dikaitkan di leher Mumun Sumiati menggunakan seutas tali rafia berwarna hijau.

Mumun mengaku, meski memiliki BPJS, namun bantuan dari program tersebut tak sepenuhnya menanggung biaya pengobatan sang suami.
Maka dari itu, Mumun memutuskan untuk menjual ginjal miliknya. Selain untuk membantu biaya pengobatan sang suami, uang hasil dari penjualan ginjal tersebut juga akan ia gunakan untuk menambal biaya hidup sehari-harinya.
Dalam wawancaranya dengan Kompas TV, Mumun Sumiati mengaku ikhlas jika setelah ginjalnya terjual, justru dirinya yang dipanggil oleh Tuhan.
"Apabila saya udah diambil sama Allah, ginjal saya dijual, saya udah ikhlas dan ridho. Demi suami saya yang sedang sakit, Ya Allah, Ya Robb..
Ya Allah, Bapak, tulungin Mak'e Ya Allah.. Bapak cepet sembuh, Bapak.. Mama mau jual ginjal siapa yang mau?
Para dermawan, ibu-ibu, bapak-bapak, adik-adik bantu kami ya Allah.." rintih Mumun Sumiati kala ditemui oleh Kompas TV.
Berdasar keterangan yang disampaikan Mumun Sumiati, ia mulai menjajakan ginjal sejak dua tahun lalu.
Meski belum terjual, Mumun rupanya mendapat banyak bantuan dari warga yang tentunya bantuan tersebut ia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan membeli obat untuk suaminya.
Selain menjajakan ginjal, Mumun Sumiati juga bekerja sebagai buruh cuci bersama seorang anaknya. Sementara anaknya yang lain bekerja sebagai tukang ojek.
Namun, penghasilan tersebut belum mampu menutup biaya pengobatan sang suami.
"Saya sudah enggak punya apa-apa lagi selain ginjal, saya ikhlas kalau Allah kasih jalan buat saya jual ginjal buat berobat suami. Setiap Sabtu, suami harus berobat suntik penyempitan tulang pinggang (biayanya) Rp 200.000, enggak bisa di-cover sama BPJS," ujar Mumun Sumiati kepada Kompas.com.
Jika nanti ginjal Mumun Sumiati sudah terjual, ia ingin menggunakan uang hasil penjualan tersebut untuk biaya suami berobat dan membeli rumah.
Sebab, selama ini Mumun Sumiati dan suaminya tinggal di rumah kontrakan.
"Saya mengontrak, kalau saya bisa jual ginjal, rencana saya mau buat beli rumah biar enggak mengontrak lagi, kasihan suami saya, enggak apa-apa biar nanti saya enggak ada, tetapi bapak (suami) bisa tinggal di rumah. Saya ini enggak sampai sore kasihan bapak sendiri," tutur Mumun Sumiati.
Hingga kini, selama ia menawarkan ginjalnya, belum ada satu pun orang yang tertarik membeli.
Hanya sejumlah orang yang memberinya bantuan berupa uang.
"Cuma ada yang kasih uang saja, enggak ada yang nawarin beli ginjal," katanya.