Kilas Balik
Pengalaman 9 Perwira Muda Kopassus Diterjunkan Hadapi Pemberontak Meski Baru Lulus Pendidikan
Meski baru lulus pendidikan para komando, sudah menjadi tradisi di Kopassus para prajurit muda diberi kesempatan pengalaman langsung di medan operasi
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Meski baru lulus pendidikan para komando, sudah menjadi tradisi di Kopassus para prajurit muda itu diberi kesempatan menimba pengalaman tugas langsung di medan operasi.
Dilansir dari buku 'Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando' karya Hendro Subroto, tradisi ini pernah dialami sembilan perwira muda yang baru menyelesaikan pendidikan di Pusat Pendidikan Kopassandha (sekarang Kopassus) di Batujajar, Jawa Barat
Tak tanggung-tanggung, sembilan perwira muda Kopassus ini ditugaskan menghadapi pemberontak di Kalimantan kala itu
Empat orang perwira remaja, yaitu Letda Inf Subagyo HS, Letda Inf Kirbiantoro, Letda Inf. Muchdi PR dan Letda Inf. S. Supriyadi akan diterjunkan di hutan dekat Desa Tanjung.
• 4 Jenderal TNI yang Punya Pengalaman Tempur Sengit di Kopassus, Ada Benny Moerdani & Hendropriyono
• 7 Fakta Terbaru Thoriq Pendaki yang Hilang dan Ditemukan Tewas di Gunung Piramid Bondowoso
• Siswi SMP Berhubungan Suami Istri dengan Pacar di Toilet Masjid, Penampakannya Saat Digerebek

Selanjutnya mereka akan bergabung dengan Yonif 515 yang bermarkas induk di Jember, Jawa Timur.
Para remaja itu akan memulai tugas pertempuran sebagai komandan pleton pada pasukan infantri.
Sementara itu lima orang perwira remaja lainnya, masing-masing Lettu Inf Torang Tobing, Lettu Inf Niko Tumatar, Lettu Inf Edward Simbolon, Letda Inf Istiarto dan Lettu Johanes Bambang, akan ditempatkan di hutan dekat desa Paloh mereka bergabung dengan Satgas-42
Pada tanggal 5 Desember 1972 pagi hari, pesawat C-47 Dakota Skadron-2 / Angkut Ringan AURI bertolak dari Pangkalan Udara (Lanud) Supadio, Pontianak, menuju hutan di Sektor Barat Kalimantan Barat dekat daerah perbatasan.
Mengingat hutan di daerah itu masih terdapat aktivitas gerombolan komunis Serawak, maka Komandan Satgas 42/Kopassandha Mayor Sintong Pandjaitan memerintahkan agar disediakan pasukan pengamanan.
Sintong mengatakan bahwa terjun tempur di hutan, akan berkesan bagi para remaja.
"Tapi jika mereka ada yang mati, aku yang bertanggung jawab," kata Sintong

Sintong Panjaitan saat itu merupakan Komandan Satgas 42/Kopassandha yang ditugaskan menggantikan Satgas 32/Kopassandha dan Kompi A Yonif 412 Kodam VII/Diponegoro.
Sintong Pandjaitan memimpin penerjunan sebanyak 200 orang prajurit baret merah.
Dan untunglah sembilan perwira muda yang ikut terjun saat itu mendarat dengan selamat.