Berita Tuban
4 Fakta Suami Asal Tuban Jual Istri Sah, Tawarkan 2 Paket Khusus dengan Tarif Rp 1,5 Juta
Berikut sederet fakta suami asal Tuban jual istri sah untuk melayani hubungan badan. Ia menawarkan 2 paket khusus dengan tarif Rp 1,5 juta.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Kasus suami jual istri sah kembali terjadi di Jawa Timur. Kali ini seorang pria asal Tuban bernama Nur Hidayat tega menjajakan istrinya di sebuah akun Twitter.
Pria berusia 21 tahun ini menawarkan paket threesome dan swinger dengan mematok harga Rp 1,5 juta.
Bahkan sudah empat kali ia menerima tawaran dari lelaki hidung belang.
Dirangkum dari laporan reporter Tribun Jatim (grup SURYA.co.id), berikut fakta-faktanya.
1. Promosi Melalui Twitter
Penawaran tersebut ia pasang di akun Twitter yang baru dibuatnya tiga bulan lalu.
"Akunnya baru tiga bulan, tapi followernya banyak," ujar Kasubdit III Jatanras Direskrimum Polda Jatim AKBP Leonard Sinambela.
AKBP Leonard Sinambela tak lupa memperlihatkan sebuah kertas bergambar dinding akun Twitter milik Hidayat.
2. Kesepakatan Bersama
Saat ditanya paksaan terhadap sang istri untuk melancarkan bisnis tersebut, Hidayat membantahnya.
Hidayat mengaku istrinya tidak terpaksa, karena sejak awal sudah terjadi kesepakatan.
"Tidak ada paksaan ini karena kesepakatan," tandasnya.
3. Patok Harga Rp 1,5 Juta
Untuk sekali melakukan hubungan dengan sang istri, Hidayat memberikan harga Rp 1,5 juta.
Terhitung empat kali ia sudah menerima orderan pria hidung belang yang tertarik kemolekan tubuh istrinya.
"Sudah 3 kali, dan ini yang keempat. Sering main di villa daerah Prigen Pasuruan," ujar Hidayat saat rilis kasus di Mapolda Jatim, Rabu (3/7/2019).
4. Untuk Bayar Hutang
Hidayat menjual istrinya dengan cara demikian, untuk membayar hutang.
"Untuk bayar hutang aja," kata Hidayat seraya menganggukkan kepala.
Lima bulan lalu anak pertamanya dari rahim PR, istri yang dijajakannya itu, lahir secara operasi sesar.
Guna menutupi pembayaran operasi tersebut, Hidayat mengaku meminjam uang dari seorang rekannya senilai Rp 8 juta.
Untuk melunasi itu, Hidayat yang tak lagi bekerja sebagai buruh, akhirnya berinisatif untuk memulai bisnis esek-esek yang melibatkan istrinya.
Hidayat melunasi hutang Rp 8 juta itu menggunakan uang hasil esek-esek secara mengangsur.
"Hutang ke orang, dan sekarang tinggal Rp 1 juta," tutur Hidayat masih dengan nada bicara yang lirih.