Cerita Faisal Oddang tentang Raymond Carver dan Mi Instan dalam Novela Terbarunya

Sastrawan Faisal Oddang bercerita mengenai novela terbarunya, Raymond Carver Terkubur Mi Instan di Iowa.

surabaya.tribunnews.com/christine ayu nurchayanti
Sastrawan Faisal Oddang ketika ditemui seusai mengisi seminar kesusastraan di Universitas Tujuh Belas Agustus Surabaya, Sabtu (29/6) petang. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Sastrawan Faisal Oddang bercerita mengenai novela terbarunya, Raymond Carver Terkubur Mi Instan di Iowa.

Ditemui seusai mengisi seminar kesastraan di Universitas Tujuh Belas Agustus Surabaya, Sabtu (29/6) petang, sastrawan kelahiran Wajo, 18 September 1994 ini membagi kisah.

Novel yang ditulis ketika mengikuti Internasional Writing Program 2018 di Iowa City, Amerika Serikat, ini merupakan karya yang terinspirasi dari kisah hidup cerpenis Amerika, Raymond Carver.

Novel ini juga terinspirasi dari tragedi pembunuhan tak jauh dari tempat tinggal Faisal selama di Iowa. Raymond Carver pun pernah tinggal di Iowa.

Di mata Faisal, meski tidak pernah bertemu, Carver membuatnya banyak belajar.

"Awalnya, dia (Carver) datang ke Iowa sebagai murid di kelas menulis puisi. Kemudian ia terus bereksperimen sehingga menemukan bentuk yang membuatnya nyaman untuk bereksplorasi. Saya rasa ini baik untuk diteladani," papar Faisal.

Carver, lanjutnya, memiliki posisi tersendiri dalam proses kreatifnya.

"Sebelum ini, saya telah membaca karya-karyanya dan saya menyukainya, salah satunya yang berjudul Cathedral" ungkap Faisal.

"Saya kira, cerpen-cerpen pertama berbahasa Inggris yang saya baca adalah karya Carver," lanjutnya.

Dengan demikian, baik sosok, maupun karya-karya Carver, berpengaruh dalam terciptanya novel ini.

Faisal Oddang pun menjadikan mi instan sebagai hal yang tak terlepas dari sosok Carver.

"Mi instan saya masukkan karena berhubungan dengan kondisi Carver saat ia miskin. Mi instan menjadi hal yang membangun cerita di dalamnya," Faisal memaparkan.

Kemiskinan dan mi instan, dalam hal ini, lanjutnya, saling berkaitan.

"Ini merupakan biografi fiktif meminjam kisah hidup Carver. Saya membaca karyanya, biografi, dan wawancara tentangnya," tutur Faisal.

Ia juga datang dan memotret beberapa tempat yang pernah didatangi Carver agar membangun cerita novelnya.

"Saya berusaha mengatakan secara tidak langsung setiap tempat yang kita datangi memberi dampak kepada apa yang kita tulis," ungkap Faisal.

"Saya tinggal beberapa waktu di Iowa. Tempat yang saya tinggali berpengaruh terhadap apa yang saya pikirkan dan kemudian lahir sebagai gagasan tulisan," pungkasnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved