Kilas Balik
Punya Misi Khusus Habisi Panglima TNI Jenderal Soedirman, ini Sosok Perwira Belanda Simon Spoor
Punya Misi Khusus Habisi Panglima TNI Jenderal Soedirman, ini Sosok Perwira Belanda Letnan Jenderal Simon Hendrik Spoor
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Ada yang mengatakannya Spoor tewas karena diracun oleh Belanda sendiri, ada pula yang mengatakannya tewas karena serangan penyakit jantung.
Berdasarkan buku karangan Moor, Spoor memang disebutkan tewas usai makan siang di sebuah restoran pelabuhan perahu layar (Jachtclub) di Tanjung Priok, Jakarta, Jumat, 20 Mei 1949.
Saat itu, Spoor makan siang bersama beberapa orang ajudannya untuk merayakan kenaikan pangkatnya.
Namun, usai makan siang tersebut, Spoor mengalami serangan jantung, dan koma selama lima hari.
Akibatnya, Spoor pun meninggal pada tanggal 25 Mei 1949.
Rumor yang beredar, saat itu Spoor memang sengaja akan dienyahkan dengan memberikan racun pada makanannya.
Namun, dugaan itu sampai saat ini masih belum terungkap.
Spoor akhirnya gagal menghentikan Jenderal Soedirman dan gagal mengembalikan kejayaan Belanda di Indonesia.
Profil Jenderal Soedirman
Berbeda dengan Simon Spoor, sosok Jenderal Soedirman justru melekat erat di ingatan masyarakat Indonesia
Berikut profil Jenderal Soedirman dilansir dari Tribun Video dalam artikel 'Profil Jenderal Soedirman - Pahlawan Nasional Republik Indonesia'
Sejak kecil Raden Soedirman (selanjutnya Soedirman) lebih banyak tinggal bersama pamannya ketimbang bersama orangtuanya.

Masalah ekonomi menjadi alasan utama Soedirman tinggal bersama pamannya, Raden Cokrosunaryo yang saat itu adalah seorang camat.
Soedirman mulai mengenyam bangku sekolah ketika ia berusia 7 tahun. Ia dimasukkan ke Hollandsche Inlandsche School (HIS), sekolah dasar untuk pribumi pada masa kolonial Belanda.
Lulus dari HIS, Soedirman kemudian pindah ke sekolah menengah milik Taman Siswa. Namun hanya satu tahun karena sekolah milik Taman Siswa itu dianggap liar oleh Belanda dan akhirnya dilarang.