Video Detik-detik Pria Nekat Pukul Singa Buas Demi Selamatkan Anak Sapinya, Cuma Pakai Tongkat Kayu

Sebuah video CCTV merekam detik-detik seorang pria nekat memukul singa buas demi menyelamatkan anak sapinya

Youtube
Video Detik-detik Pria Nekat Pukul Singa Buas Demi Selamatkan Anak Sapinya 

SURYA.co.id - Sebuah video CCTV merekam detik-detik seorang pria nekat memukul singa buas demi menyelamatkan anak sapinya

Dilansir dari Daily Mail via Grid.id dalam artikel 'Hanya Bersenjatakan Sebilah Tongkat Kayu, Peternak Asal India Hadang Singa yang Menyerang Sapi Miliknya', pria yang berani memukul singa buas itu bernama Vadher, soerang peternak asal India

Tindakan berani Vadher memukul singa buas itu terekam kamera CCTV pada Rabu (19/6/2019)

Pada tengah malam saat kejadian, pria itu penasaran dengan suara ribut yang berasal dari kandang ternaknya.

Driver Ojol Grab Kirim Pesanan Pakai Motor Seharga Ratusan Juta Rupiah, Sosoknya Viral di Twitter

5 Mitos Tentang Kolesterol yang Ternyata Salah Kaprah, Menjaga Pola Makan & Olahraga Tak Menjamin

Rocky Gerung Terpingkal Saat Kisah Cintanya Disebut Bikin Patah Hati, Ungkap Soal Pernikahan Juga

Sifat Unik Soekarno Terungkap Saat Tak Punya Uang, Tokoh Partai hingga Pengusaha Dibikin Bingung

Dia lalu keluar untuk mengecek ke kandang.

Saat akan masuk ke kandang ternaknya, dia menemukan seekor singa tengah memangsa anak sapinya.

Dengan bermodal sebilah tongkat, pria itu segera berlari menyelamatkan anak sapinya.

Untungnya, singa buas itu justru kaget setelah kena pukul lalu menjatuhkan anak sapi tersebut.

Sesaat setelah lepas, anak sapi malang itu segera berlari pergi menyelamatkan diri.

Vadher pun mengungkap kejadian serupa memang sudah sering terjadi di desa tersebut.

Bahkan setiap dua hari sekali singa menyerang hewan ternak warga.

"Setiap dua hari sekali, singa itu menyerang hewan ternak kami," ungkap Vadher.

Dari keterangan yang Vadher jelaskan, diketahui bahwa di desa tersebut terdapat empat singa yang berkeliaran bebas.

"Ada empat singa yang tinggal di desa kami, hidup bersama dengan singa-singa itu telah menjadi kebiasan hidup warga desa sini," ujar Vadher.

Vadher mengaku jika keberanian itu muncul secara spontan, dia tidak yakin akan seberani itu jika hewan yang diserang adalah sapi yang telah dewasa.

Berita ini tentu membuat heran sebagian besar orang, sebab sebagian besar singa hidup di benua Afrika.

Namun perlu diketahui jika ada populasi kecil singa asia yang tinggal di kawasan India Barat, tepatnya di Hutan Gir.

Berikut videonya:

Pria Riau Nekat Tendang Harimau

Aksi manusia nekat melawan hewan buas sebelumnya juga pernah terjadi di Indonesia

Seorang pria nekat berkelahi dengan harimau di tengah hutan untuk menyelamatkan temannya, menjadi ramai diperbincangkan warga di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau

Dilansir dari Tribun Medan dalam artikel 'Detik-detik Harimau Terkam Pencari Kayu, Dicengkram, Lolos Dibantu Teman, Telinga Nyaris Putus', hal ini bermulai ketika seekor harimau menyerang Mardian (31) warga Desa Pungkat, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, pada Sabtu (2/3/2019). 

Penjelasan dari Kapolres Inhil AKBP Christian Rony, S.IK, MH melalui Kapolsek Gaung Iptu Walsum, menyebutkan peristiwa nahas itu bermula ketika Mardian bersama sama dengan Bujang dan Nahar bekerja mengolah kayu di hutan di Sungai Rawa, Desa Simpang Gaung.

Saat asyik bekerja, kata Iptu Walsum, tiba-tiba Mardian berteriak meminta tolong.

"Suaranya terdengar sangat keras," ucapnya.

Iptu Walsum juga menceritakan, saat itu Bujang dan Nahar berada terpisah beberapa meter dari Mardian.

Melihat rekannya diterkam Harimau, Bujang segera berusaha membantu Mardian dengan melemparkan potongan kayu ke arah harimau tersebut.

Sementara Nahar bergegas pergi mencari bantuan

“Tidak lama Nahar datang bersama dengan Edi, saat itu saudara Mardian masih dalam terkaman harimau tersebut dan mengalami luka gigitan binatang buas pada bagian punggung belakang sebelah kanan dan luka gigitan pada bagian kepala,” ujar Kapolsek Gaung Iptu Walsum, Sabtu (2/3/2019) sekitar pukul 22.50 WIB.

Lebih lanjut Kapolsek mengisahkan, Mardian kemudian melakukan perlawanan dengan cara menendang harimau tersebut sehingga harimau melepaskannya dari cengkraman.

"Selanjutnya Bujang langsung menyelamatkan Mardian dan meninggalkan TKP untuk menyelamatkan diri," pungkasnya.

Korban pun langsung di larikan ke RSUD Puri Husada Tembilahan.

Berdasarkan pantauan Tribun Pekanbaru di RSUD Puri Husada, kondisi korban Mardian sangat memprihatinkan dengan luka berat di bagian wajah, kepala dan tubuh.

Sedangkan telinga korban nyaris putus dengan luka serius di bagian dada, punggung, lengan kiri dan kanan.

Kondisi Mardian yang berkelahi dengan harimau di dalam hutan. Ia Dicengkram, tetapi bisa lolos setelah berkelahi. Telinga Nyaris Putus. Korban Mardian dirawat di RSUD Puri Husada, Tembilahan, Riau, Sabtu (2/3/2019).
Kondisi Mardian yang berkelahi dengan harimau di dalam hutan. Ia Dicengkram, tetapi bisa lolos setelah berkelahi. Telinga Nyaris Putus. Korban Mardian dirawat di RSUD Puri Husada, Tembilahan, Riau, Sabtu (2/3/2019). (tribunpekanbaru/odie)

Walaupun  berhasil membuat kabur harimaru, Mardian mengalami luka parah di badan dan kepalanya. 

Sehingga Mardian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan.

Korban serta keluarganya sampai di RSUD Puri Husadan Tembilahan sekitar pukul 20.00 WIB. 

Saat ini sudah mendapat penanganan dari pihak rumah sakit.

Serangan harimau terjadi saat Mardian pulang bekerja dari hutan bersama dengan seorang kerabatnya.

Kerabat Mardian tersebut juga ikut mengantar korban ke RSUD Puri Husada Tembilahan.

Namun, kerabat Mardian tersebut belum bisa dimintai keterangan karena masih syok.

Sampai berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi terkait penyerangan ini.

Di sisi lain, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam ( BBKSDA) Riau mengerahkan tim ke Hutan Sungai Rawa Desa Simpang Gaung, Kecamatan Gaung, Indragiri Hilir, Riau, Minggu (3/3/2019). 

"Tim BBKSDA Riau diturunkan ke lokasi kejadian untuk mengidentifikasi jenis satwa yang menerkam warga di Indragiri Hilir," ujar Kepala Humas BBKSDA Riau Dian Indriati kepada Kompas.com, Minggu. 

Identifikasi dilakukan untuk mengetahui apakah satwa yang menyerang manusia tersebut merupakan jenis harimau Sumatera, beruang dan satwa lainnya.

Kasus ini mengingatkan dengan kejadian harimau Sumatera 'Bonita' yang menewaskan dua warga di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir, pada tahun 2018.

Korban pertama yang diterkam yakni Jumiati pada 3 Januari 2018. Korban diterkam usai pulang bekerja di kebun sawit PT THIP Desa Tanjung Simpang.

Kemudian pada 10 Maret 2018, Bonita kembali menerkam seorang pekerja bangunan sarang walet bernama Yusri Effendi.

Korban kedua diterkam hingga tewas di Dusun Danau yang berjarak sekitar dua kilometer dari kejadian pertama.

Setelah tiga bulan dilakukan pencarian, Bonita berhasil ditangkap Jumat (20/4/2018) pagi, dengan dua kali penembakan bius.

Bonita kemudian dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) Sumatera Barat untuk dilakukan observasi.

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved