Wawancara Eksklusif Dengan Perempuan yang Diduga Digadaikan Suaminya di Lumajang (bag 1)

Lasmi, perempuan 34 tahun itu irit bicara. Kondisi psikologisnya yang belum stabil membuat perempuan itu berhati-hati menjawab pertanyaan

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Eben Haezer Panca
surabaya.tribunnews.com/sri wahyunik
(foto dok) Kapolres Lumajang (kanan) menginterogasi Lasmi dan Hartono dalam kasus pembunuhan yang diduga dilatarbelakangi motif suami gadaikan istri. 

SURYA.co.id | LUMAJANG - Sombo adalah desa paling ujung di Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang. Desa ini berbatasan dengan Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo.

Desa yang berada di kaki Gunung Semeru dan Bromo ini menjadi buah bibir beberapa waktu terakhir paska pembunuhan yang terjadi di desa itu, Selasa (11/6/2019) malam lalu.

Hori (43), Lasmi (34), dan Hartono (38), tiga nama yang saling terhubung paska pembunuhan itu. Tentunya ada juga nama Hola (34) - bukan M Toha seperti diberitakan sebelumnya - yang menjadi korban salah sasaran pembunuhan.

Desa Sombo Kecamatan Gucialit adalah lokasi Hori yang salah membacok orang hingga menyebabkannya tewas. Orang yang dibacoknya adalah Hola. Sedangkan targetnya adalah Hartono. Hola dan Hartono merupakan warga Desa Sombo Kecamatan Gucialit.

Sedangkan Lasmi, kini istri Hartono, sebelumnya pernah menikah dengan Hori. Sejak tujuh bulan lalu, Lasmi tinggal di Desa Sombo. Sebelumnya, dia tinggal di rumah Hori di Desa Jenggrong Kecamatan Ranuyoso, Lumajang.

Desa Sombo dan Jenggrong ini bertetangga meskipun beda kecamatan. Untuk menuju Desa Sombo dibutuhkan waktu tempuh sekitar 2 jam dari pusat Kecamatan Gucialit. Sebab jalan yang dilalui merupakan jalan bebatuan. Menuju Desa Sombo juga harus melewati kawasan perkebunan teh Gucialit.

Jalan yang lebih mudah ditempuh keluar dan masuk Desa Sombo melewati Kecamatan Klakah, daripada pusat Kecamatan Gucialit. Waktu tempuhnya lebih pendek sekitar 1,5 jam.

Namun melewati rute itu juga kondisi jalannya rusak. Karena kondisi jalan rusak, dengan waktu tempuh yang lama diduga membuat nyawa Hola tidak secara cepat bisa tertolong.

Hola, korban salah sasaran pembacokan tewas dalam perjalanan ke fasilitas layanan kesehatan di Kecamatan Klakah.

Sedangkan Hori kini ditahan di Mapolres Lumajang. Hartono yang selamat dan Lasmi kini menghadapi serangkaian pemeriksaan polisi paska kasus tersebut mencuat.

Kasus yang belakangan viral karena munculnya istilah 'suami menggadaikan istri'.

Surya berkesempatan mewawancarai secara khusus Hartono, Lasmi, adik Hola yang bernama Holiq, juga salah satu warga yang ikut menolong Hola, Ny Lima, juga Kapolsek Gucialit Iptu Rudi Isyanto. Perbincangan dilakukan Surya di Mapolsek Gucialit, Lumajang, Selasa (18/6/2019).

Sepekan berlalu sejak pembacokan terjadi, peristiwa itu masih menjadi perbincangan. Berikut perbincangan Surya dengan mereka.

Berikut wawancara dengan Lasmi :

Tentang pernikahan ini, Lasmi menceritakan hanya menikah secara siri, meskipun kepada polisi, Hori mengaku menikah secara resmi di KUA. Lasmi bersikukuh, keduanya tidak menikah di KUA, alias hanya menikah secara aturan agama (siri). Jawaban tentang tindak kekerasan Hori, juga ketakutannya itulah yang terbilang panjang selama perbincangan dengan Surya. Lasmi memilih tidak menceritakan perihal perjalanan pernikahannya dengan Hori. Lasmi kembali menjawab cukup panjang, ketika ditanya tentang anak lelakinya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved