Bukti Penyerahan Diri Ajudan Goliat Tabuni Petinggi KKB Papua Bukan Rekayasa, Senjatanya pun Asli

TNI-Polri dan pemerintan setempat membuktikan kalau penyerahan diri ajudan Goliat Tabuni petinggi KKB Papua bukanlah rekayasa

Instagram Puspen TNI
Bukti Penyerahan Diri Ajudan Goliat Tabuni Petinggi KKB Papua Bukan Rekayasa 

"Bupati (Puncak Jaya) menyampaikan, kalau dia mau kembali ke NKRI, Pemda akan fasilitasi pekerjaan dan juga akan membangunkan rumah bagi yang belum punya rumah, kalau sudah punya rumah nanti akan direhab supaya lebih layak," ujar Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi, di Jayapura, Senin (10/6/2019).

Jenis pekerjaan yang akan diberikan nantinya disesuaikan dengan kapabilitas Telangga dan tiga orang rekannya.

Hal ini, terang Aidi, pernah diberikan kepada ratusan anggota OPM dan simpatisannya karena menyatakan diri kembali ke NKRI.

"Ada yang jadi Satpol PP, pegawai honorer, ada juga yang berkebun. Ini diberikan supaya mereka bisa memiliki kehidupan lebih baik," kata dia.

Sementara, dari aparat keamanan, Telangga dan teman-temannya akan diberikan perlindungannya, tetapi tidak dilakukan secara frontal agar kebebasan mereka tidak terganggu.

Menurut dia, keputusan untuk keluar dari anggota KKB Papua merupakan sebuah hal yang berisiko, karenanya perlu ada pendampingan agar keselamatan mereka bisa terjaga.

"Kami tetap akan mengamankan, tetapi kami bukan berarti mengkungkung kebebasannya. Jadi, dia tetap melaksanakan aktivitas," ucap Aidi.

Kronologi Penyerahan Diri

Kapendam 17 Cenderawasih Kolonel Inf. M. Aidi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu sore menjelaskan, proses penyerahan diri berawal dari komunikasi dengan seorang anggota Kodim 1714/PJ bernama Sertu Jefri May yang berlangsung sejak tanggal 05 Mei 2019.

Menurut Telangga bahwa dirinya dengan beberapa rekannya sudah lama ingin menyerahkan diri, namun tidak tahu bagaimana caranya karena takut ditembak oleh TNI/Polri.

Setelah kenal dengan Jefri May dan kawan-kawannya terjalin komunikasi secara intens, baik via telpon maupun dengan pertemuan secara langsung.

Selama masa perkenalan dan proses komunikasi, Sertu Jefri selalu melaporkan perkembangannya kepada Dandim Letkol Inf Agus Sunaryo untuk mendapatkan petunjuk.

Dandim kemudian menitip pesan, bahwa TNI menjamin keselamatan mereka bila ingin menyerahkan diri secara sukarela.

"Kita semua bersaudara, mari bersama-sama membangun Papua untuk masa depan generasi kita yang lebih baik, Papua sudah merdeka dalam bingkai NKRI," kata Aidi mengutip pesan Dandim.

Menurut Aidi, Telangga beserta kelompoknya secara diam-diam mengamati interaksi TNI bersama rakyat yang terlihat sangat baik, dan tidak pernah menyakiti rakyat.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved