CURHAT PILU Bu Mella Penjual Rujak Cingur yang Viral karena Harganya: Bagaimana Keluarga Saya?
Curhat Marmila (45) alias Bu Mella, penjual rujak cingur yang viral karena harganya, cukup memilukan. Ia cemas nasib keluarganya nanti.
Curahan hati (curhat) Marmila (45) alias Bu Mella, penjual rujak cingur yang viral karena harganya, cukup memilukan....
Ia cemas nasib keluarganya kalau warung rujak cingur dagangannya tidak boleh buka lagi
Bu Mella adalah tulang punggung keluarga
Ia juga harus menanggung biaya pengobatan cuci darah suaminya yang terkena gagal ginjal
Kepada wartawan TribunJatim.com (grup Surya.co.id), Luhur Pambudi, Bu Mella mencurahkan semua isi hatinya berikut ini....
-----------------------------
SURYA.CO.ID - Setelah viral di media sosial soal warung lesehan Bu Anny di Tegal, kini ramai diperbincangkan pedagang rujak cingur kaki lima di Surabaya.
Pedagang rujak cingur kaki lima tersebut membanderol seporsi menunya dengan harga Rp 60 ribu.
Ibu penjual rujak cingur yang belakangan diketahui bernama Marmila (45) mengaku justru tak kehilangan pelanggan setelah viral.
Dilaporkan wartawan TribunJatim.com (grup Surya.co.id), sejak rekaman video tersebut viral pada Minggu (9/6/2019) kemarin, pelanggannya makin bertambah.
"Semua itu ada hikmahnya. Rejeki kan yang ngatur di Atas," katanya saat ditemui TribunJatim.com (grup Surya.co.id) di kediamannya di kawasan Gunung Anyar, Surabaya, Selasa (11/6/2019).
Apa yang disampaikan Mila memang terbukti benar.
Selama sejam nenek satu cucu itu, melayani permintaan wawancara TribunJatim.com di kediamannya kawasan Gunung Anyar Surabaya, sekitar empat kali panggilan masuk dari para pelanggan yang penasaran akan rasa rujaknya, kerap menggangu percakapan kami.
"Bentar ya mas ada telepon lagi yang masuk," kata Mila memotong percakapan.
Namun, berkali-kali Mila terpaksa menjawab secara halus para penelpon itu, lantaran hari ini lapak rujaknya terpaksa tutup sementara.
Kendati Mila sempat berucap dengan intonasi yang terdengar sedih.
Namun tak lama kemudian ia menjanjikan kalau Rabu (12/6/2019) besok, lapaknya akan buka kembali.
"Hallo dengan siapa. Oh penasaran ya sama rujak saya.
Mohon maaf mbak rujaknya tutup, tapi besok buka lagi kok. Kalau mau pesan bisa," katanya saat menjawab panggilan diponselnya.
Lapak rujak cingur Mila biasanya buka sejak siang hari sekitar pukul 12.00 WIB.
"Kalau kemarin pas Hari Raya itu pagi saya sudah buka jam 06.00 WIB. Karena kan pembelinya sudah banyak lagi," katanya.
Hari itu, sebenarnya Mila mengaku ingin tetap berjualan.
Lantaran, kondisi badannya tidak sehat, ia terpaksa menutup lapak rujaknya.
"Hari ini saya gak jualan, kepala saya pusing. Karena kan kemarin saya didatangi banyak orang ya Kepala Polsek, kelurahan, banyak," tandasnya seraya memegang kening kepala sebelah kanannya.
Sempat diteror
Sejak kisahnya viral, dirinya menerima berbagai pesan singkat yang berisikan kalimat negatif dari nomor tak dikenal.
"Sejak kemarin ada yang SMS saya tulisannya 'ta*k', terus ada SMS lainnya yang tanya-tanya rujak saya harga Rp 60 ribu," katanya saat ditemui TribunJatim di kediamannya di Kawasan Gunung Anyar, Selasa (11/6/2019).
"Nomor yang meneror aku itu banyak," lanjutnya.
Mila mengungkap, terkadang ada beberapa orang tak dikenal dirinya mengolok-olok dirinya dengan cara menelepon langsung ke ponselnya.
Seingatnya, bila dihitung sejak Senin (10/6/2019) kemarin hingga Selasa (11/6/2019), terhitung ada sekitar 20 kali panggilan yang ia sempat terima.
"Pas saya telpon itu macam-macam, ada yang mengolok-olok dengan suara haaaaa haaaaa," katanya.
Berbagai macam panggilan yang mengintimidasi itu terjadi berkali-kali.
Bahkan tak mengenal waktu, kadang pagi hari saat dirinya sedang sibuk melayani pembeli rujak, dan tak jarang saat malam hari.
"Ini SMS ada semua. Panggilan tak terjawab juga banyak. Kadang pake nomor yang gak muncul," tukasnya.
Bahkan, senin (10/6/2019) kemarin, beberapa perkakas lapak jualan rujaknya di pinggir Jalan Raya Wiguna Timur, Gunung Anyar Tambak, Gunung Anyar, Surabaya, sempat porak-poranda.
"Pas paginya aku mau jualan, aku kaget kok dibuangin semua ke sungai, beberapa gelas pecah, meja patah, dan banner warungku disobek-sobek," ucap ibu satu anak dan satu cucu itu.
Ia menduga, pihak-pihak yang memviralkannya yang membuat semua peristiwa ini terjadi.
"Tahunya saya hari Senin, tapi ada saksi orang pegawai toko swalayan yang ngomong, pas cari makan jam 9 malam, itu mejanya masih ada, tapi pas jam 11 kembali, mejanya sudah rusak parah," jelasnya.
Mila menduga, para peneror itu adalah empat orang pembelinya yang sempat merekam dan menyebar rekaman videonya ke media sosial.
"Ya 4 orang itu, siapa lagi emangnya, saya gak pernah punya musuh, sebelum viral gak pernah ada," katanya.
"Aku yakin 4 orang itu yang bikin onar, aku gak menduga ke orang lain, karena orang itu yang merekam video," tambahnya.
Mila mengaku masih ingat betul sosok keempat orang pembeli yang diduga meneror dirinya.
Keempat orang itu, sempat makan rujak cingur di lapaknya pukul 15.00 WIB, Sabtu (8/6/2019) kemarin.
"Mereka datang, satu gondrong kurus, satu tinggi besar, dua orang lainnya kecil-kecil, naik mobil Avanza plat B," jelasnya.
Lantaran berbagai macam teror yang dialami, Mila merasa terganggu.
Ia berencana melaporkan, hal tersebut ke pihak berwajib.
"Hari ini saya mau lapor ke Polsek Rungkut.
Orang kayak gitu memang harus dituntut balik kalau tidak dituntut balik maka akan terus kurang ajar," tandasnya.
Tulang punggung
Marmila alias Bu Mella menjadi tulang punggung keluarganya.
Saat ditemui di rumahnya, Marmila mengaku sebagian uang penghasilannya berjualan rujak cingur, ia gunakan untuk membiayai pengobatan cuci darah suaminya yang tengah mengidap sakit ginjal.
"Kalau usaha saya ini ditutup, siapa yang bakal menghidupi keluarga saya. Suami saya ini cuci darah," katanya saat ditemui TribunJatim.com di kediamannya di kawasan Gunung Anyar, Surabaya, Selasa (11/6/2019).
Marmila menuturkan sekitar enam tahun lalu, penyakit ginjal itu menyerang suaminya.
Sejak 2014, Mila harus menunjukkan kesetiannya mengantar sang suami cuci darah secara rutin, seminggu dua kali.
"Sudah enam tahun, seminggu dua kali. Biasanya cuci darah Senin dan Kamis," kata nenek satu cucu itu.
Mila mengaku sebenarnya tidak mempermasalahkan beredarnya rekaman video di media sosial tentang rujak cingur olahannya itu.
Namun, beberapa hal yang kerap membuatnya merasa sedih, jika difitnah berjualan rujak cingur yang asal-asalan mematok harga, hingga diintimidasi oleh orang-orang tak dikenal sepanjang hari.
"Itu orang, kalau tidak beli juga tak apa-apa. Yang penting jangan merusak dagangan saya seperti itu," keluhnya.
Tak Bergeming
Meski sudah viral di media sosial dan banyak dikeluhkan warga, lapak rujak cingur Bu Mella akan tetap mematok harga Rp 60.000.
Marmila mengaku tak bergeming dengan keluhan tersebut.
Ia mengklaim sajian rujak cingur yang dibuatnya sepadan dengan harganya lantaran cita rasa dan banyak porsinya.
"Saya tidak takut. Kenapa takut, kan saya tidak mencuri," kata Marmila, Selasa (11/6/2019).
Omzet jualan
Sementara itu ia enggan menyebut omzet pendapatannya berjualan rujak.
"Kalau omzet, aku tuh enggak mau membuka itu," katanya saat ditemui di kediamannya di kawasan Gunung Anyar, Surabaya, Selasa (11/6/2019).
Mila beranggapan, mengungkapkan hasil nominal omset yang diperolehnya, berpotensi disalahartikan oleh orang-orang yang tak bertanggungjawab.
"Setiap orang kan gak sama. Masalahnya, nanti membuat orang yang tidak suka akan dibesar-besarkan," kata nenek satu cucu itu.
Selama penghasilannya dari berjualan rujak cingur dapat diputar kembali untuk membeli bahan baku olahan rujak di pasar, dan mampu membayar biaya pengobatan suaminya yang terpaksa harus melakukan cuci darah dua kali selama sepekan di rumah sakit.
Mila merasa bersyukur menjalani bisnis kulinernya.
"Pokoknya kalau aku bilang cukup buat belanja. Kemudian aku sisakan untuk buat beli obat karena Ayah ini kan sakit," tandasnya. (*)