Ular Anakonda Melahirkan 18 Bayi dengan Jalan Tak Lazim, Ilmuwan Temukan Fakta Begini di Kandangnya
Seekor ular Anakonda melahirkan 18 bayi ular dengan jalan yang tak biasa. Ilmuwan dilaporkan turun tangan menyelediki asal muasal 18 bayi ular tersebu
SURYA.CO.ID - Seekor ular Anakonda melahirkan 18 bayi ular dengan jalan yang tak biasa. Ilmuwan dilaporkan turun tangan menyelediki asal muasal 18 bayi ular tersebut.
Ular tersebut diberi nama Anna. Ular anakonda hijau betina itu menghabiskan sebagian waktunya hidup di kandang ular khusus betina, di New England Aqurium.
Singkat cerita, tempat tinggal ular betina tersebut semuanya adalah ular betina.
Lalu, keanehan datang pada bulan Januari 2019 yang lalu. Ular bernama Anna ini hamil, lalu diketahui melahirkan 18 bayi Anakonda.
Bagaimana bisa itu terjadi?
Dilansir SURYA.CO.ID dari KOMPAS.com, sebuah tes DNA menegaskan, semua bayi yang dilahirkan Anna merupakan hasil reproduksi non-seksual.
Istilah reproduksi non seksual itu dikenal sebagai parthenogenesis, atau "lahir dari induk perawan"
Parthenogenesis biasanya terjadi di dunia tumbuhan dan di antara hewan tanpa tulang belakang, namun ini sesuatu yang langka di antara vertebrata.
Paling tidak sekarang kita bisa memahami, lingkungan sekitar bisa memaksa seekor ular untuk hamil lalu melahirkan tanpa pernah dibuahi.
Fenomena yang melibatkan Anna ini adalah kejadian kedua parthenogenesis untuk seekor anaconda hijau.
Kejadian yang pertama terjadi di Kebun Binatang di Inggris tahun 2014.
Hanya dua dari 18 anak ular yang dilarhirkan Anna yang mampu bertahan hidup.
Staf akuarium mengatakan anak-anak ular itu adalah kloningan dari induk mereka.
• Jawaban Hilda Vitria Ditanya Sudah Berhubungan Intim dengan Kriss Hatta Bikin Hakim Penasaran
• Vanessa Angel dan 3 Mucikari Ber-selfie Ria Sebelum Sidang, Ia Ingin Cepat Pulang Kumpul Keluarga
• Will Connolly Si Bocah Telur Sumbangkan Duit Rp 997 Juta untuk Korban Penembakan Christchurch
• 5 Fakta Pilot Vincent Raditya yang Terbang Zero Gravity, Lalu Diprotes, Sampai Ijin Terbang Dicabut
Urutan genetik terbatas menunjukkan kesesuaian menyeluruh dari semua situ yang diuji.
Proses ini diketahui juga pernah terjadi di antara kadal, burung, hiu, dan ular.
Ada Ular Bermata 3
Di tempat lain, keberadaan ular bermata tiga itu menghebohkan netter usai disampaikan oleh akun facebook Northern Territory Parks and Wildlife.
Dilansir SURYA.co.id, lewat akun ini kemudian juga memposting 3 foto ular bermata tiga dari berbagai sisi.
Dalam foto-foto itu terlihat kalau ular ini memiliki penampilan yang tak biasa, selain memiliki 3 mata tadi.
Kepalanya terlihat lebih besar, lalu bentuk mulutnya seolah tidak simetris.
Walau demikian, ular ini memiliki bentuk tubuh yang sama dengan yang lain.
"Panjang ular sekitar 40 cm," begitu penjelasan akun ini seperti yang SURYA.co.id kutip dari akun tersebut.
Dalam penjelasan akun tersebut dituliskan bahwa ular ini ditemukan di dekat Jalan Raya Arnhem, di sekitar Darwin.
Menurut mereka, ular tersebut sedang berkembang biak.
Penasaran dengan wujud ular ini? berikut foto-fotonya:
1.

• Harga Cabai Rawit Melonjak Jelang Lebaran di Trenggalek, Ini Langkah-langkah Penanganannya
• Tarik Minat Anak Muda ke Tarian Sparkling Surabaya, Mahasiswi ISTTS Desain Buku Panduan
• Fadli Zon Pertanyakan Manifest Penerbangan Prabowo Tersebar, Jelaskan Orang Rusia yang Ikut ke Dubai
2.

3.

Untuk diketahui pula, ular ini membuat geger banyak orang. Postingan akun ini saja sudah dibagikan lebih dari 14.000 kali.
Dinamakan Monty
Dilansir SURYA.co.id dari Kompas.com dalam artikel: Mirip Karakter Dragon Ball, Ular Langka Ini Punya Mata Ketiga di Dahi, Ular ini diberi nama Monty.
Dituliskan kalau ular ini ditemukan Maret lalu, dan sudah meninggal pada awal bulan ini.
Dalam pemeriksaan, Monty sebenarnya merupakan ular dengan kelainan bentuk dan termasuk spesies piton karpet.
Ketika ular piton karpet dewasa, panjangnya bisa mencapai dua sampai empat meter.
Spesies ini tak hanya dapat dijumpai di Australia, tapi juga di Indonesia dan Papua Niugini.
Melansir IFL Science, Rabu (1/5/2019), Monty masih terhitung ular karpet piton remaja, mungkin usianya sekitar tiga bulan, karena panjangnya hanya 40 sentimeter.
"Monty termasuk ular yang luar biasa karena bisa bertahan hidup cukup lama dengan kelainan bentuk yang dimilikinya," ujar Ray Chatto dari Northern Territory Parks and Wildlife.
Setelah Monty mati, tubuhnya dikirim ke Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization di Darwin untuk diteliti.
Monty memiliki malformasi kranial, di mana ia memiliki mata ketiga yang berfungsi sempurna.
Untuk memahami apa yang terjadi, tim memindai tubuh Monty dengan sinar X.
Dari sini kemudian ahli menemukan, kelainan bentuk aneh itu bukan disebabkan oleh dua kepala yang menyatu tetapi tengkorak tunggal dengan rongga mata ekstra.
"Kemungkinan paling besar, mata ketiga itu berkembang sangat awal selama tahap perkembangan embrio."
"Ini bukan berasal dari faktor lingkungan, tapi hampir pasti karena kejadian alami. Kecacatan pada reptil memang relatif umum terjadi," tulis NT Parks and Wildlife dalam postingan Facebook mereka.
Meski ada banyak kelainan yang dialami reptil, ular bermata tiga adalah sesuatu yang amat langka.