Polda Maluku Utara Ungkap Alasan Sebenarnya Polwan Bripda NOS Diamankan, Bukan Indikasi Radikalisme
Polda Maluku Utara angkat bicara terkait kasus polisi wanita (Polwan) dari Maluku Utara yang diduga terpapar radikalisme dan diamankan Polda Jatim
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
NOS diketahui anggota Polda Maluku Utara. Ia berangkat melalui maskapai penerbangan Lion Air sekitar pukul 09.00 WITA menggunakan nama samaran, Arfila M Said.
Sesampainya di Bandara Juanda, ia kemudian dijemput oleh anggota Polda Jatim.
"Ia berangkat dari Maluku Jam 9 pagi dengan Pesawat Lion Air.
Ngakunya akan belanja di Surabaya dan dia ngaku punya keluarga di daerah Porong Sidoarjo," katanya, Minggu (26/5/2019).

Saat ditanya dugaan NOS terpapar paham radikalisme, Barung belum bisa membenarkan hal tersebut, sebab Polda Jatim hanya menjalankan intruksi yang diminta pihak Polda Maluku untuk mengamankan NOS.
"Polda Maluku Utara yang nangkap, kami cuma mengamankan," katanya.
"Terlibat masalah apa, itu domainnya Polda Maluku Utara. Entah itu disersi, atau terpapar radikalisme, silahkan tanyakan ke Polda Maluku Utara," lanjutnya.
Mengingat proses pengamanan terhadap NOS baru tadi siang dilakukan, Barung belum bisa memaparkan lebih detail mengenai sosok NOS.
"Masih penyelidikan nanti, lagipula yang menjelaskan kan Polda Maluku Utara," tukasnya.
Kini Polda Maluku Utata sedang berkoordinasi lebih lanjut dengan Polda Jatim.
Rencananya, ungkap Barung, Pihak Polda Maluku Utara akan melakukan penjemputan terhadap NOS di Mapolda Jatim.
"Sekarang Polda Maluku Utara sedang perjalanan untuk mengambil anggota itu," tandasnya.
Barung menambahkan, siang ini rencananya anggota polwan tersebut akan diberangkatkan menuju Maluku Utara untuk diperiksa di Polda Maluku Utara.
Sekadar diketahui, NOS diamankan di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo pada Minggu (26/5/2019). (Luhur Pambudi/SURYA.CO.ID)