Ramadan 1440 H

Menangkap Makna Nuzulul Quran, Lebih dari Hijrah Rasulullah SAW dari Mekkah ke Madinah

Menangkap Makna Nuzulul Quran, Lebih dari Hijrah Rasulullah SAW dari Mekkah ke Madinah

Editor: Akira Tandika
Bangka Pos
Menangkap Makna Nuzulul Quran, Lebih dari Hijrah Rasulullah SAW dari Mekkah ke Madinah 

Demikian pula apa yang dikandung Alquran. Ketika seseorang tidak mampu membaca dan menangkap pesannya, petunjuk itu tidak berfungsi.

Kedua, ibarat petunjuk jalan, kalau seseorang paham tapi tidak mau menaati atau dihadapkan pada situasi yang menghalangi, lagi-lagi petunjuk itu tidak mengantarkan seseorang pada sasaran.

Ketiga, ibarat resep dokter, kalau seseorang tidak berdisiplin mengikuti petunjuknya agar memakan obat serta menjaga gaya hidup sehat, sulit baginya untuk hidup sehat.

Bahwa membacanya berpahala, memang itu dibenarkan oleh Rasulullah. Bahwa peringatan Nuzulul Quran itu bagus, itu sudah pasti sebagai tanda cinta umat Islam pada kitab sucinya.

Agar Alquran mencapai sasarannya dan nuzul atau turun pada bumi manusia dan berfungsi membawa rahmat bagi umat Islam, syarat pertama seseorang haruslah menyucikan hatinya (clean heart).

Bagi orang yang hatinya tidak bersih, Alquran sulit untuk masuk. Demikianlah bunyi sebuah satu ayat Alquran.

Syarat kedua, bila tanpa pikiran kritis dan selalu ingin berdialog secara cerdas dengan Alquran, Alquran seakan bisu, tidak banyak berbicara pada kita.

Sebuah teks akan berbicara dan mengajari kita kalau kita senang bertanya, berdialog, dan menangkap kandungannya.

Syarat ketiga, setelah menggunakan heart dan head secara benar dan optimal, selanjutnya seorang muslim haruslah mengimplementasikan dalam karya dan tindakan nyata.

Semasa Rasulullah, masyarakat Arab padang pasir dikenal jahiliah dan senang berperang. Melalui bimbingan Alquran, hati, pikiran, dan perilakunya dipandu oleh Alquran, sehingga dalam waktu singkat terjadi revolusi peradaban.

Alquran benar-benar nuzul pada hati dan pikiran mereka yang kemudian mendorong perubahan sosial, dari kehidupan yang tidak beradab menjadi beradab.

Hidup yang semula senang berperang berubah menjadi senang ilmu dan perdamaian. Itulah salah satu pesan Nuzulul Quran yang mesti kita gali untuk direnungkan dan diamalkan.

Ditulis oleh Prof. Dr. Komaruddin Hidayat
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sumber: Surya Cetak
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved