Kronologi Polres Malang Hentikan Bus Hitam Pengangkut Rombongan Aksi 22 Mei & Respon BPP Prabowo
Bus hitam dihentikan oleh personil Polres Malang karena diduga angkut massa untuk aksi 22 Mei di Jakarta. BPP Prabowo justru merespon seperti ini.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
Dari hasil pemeriksaan polisi, beberapa penumpang membenarkan bahwa bus tersebut akan mengangkutnya ke Jakarta untuk mengikuti aksi people power pada 22 Mei mendatang.
Salah satu penumpang yang memebenarkan dirinya hendak mengikuti aksi people power pada 22 Mei di Jakarta adalah Heru Pamungkas.
Meskipun telah mengaku bahwa dirinya akan mengikuti aksi tersebut, Heru berdalih bahwa ia kan menghadiri acara buka bersama sembari menunggu pengumuman hasil Pilpres KPU di Jakarta.
"Kami ini heran, kenapa kami ini dilarang berangkat. Tujuan kami kan hanya ingin bertamasya bersama-sama," ungkap Heru.
5. BPP Prabowo-Sandi di Jatim Minta Polisi Tak Halangi Keberangkatan Massa Aksi 22 Mei ke Jakarta
Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandi di Jawa Timur berharap pihak kepolisian untuk tak menghalangi masyarakat yang akan hadir pada aksi 22 Mei di Jakarta mendatang.
BPP Prabowo-Sandi menilai aksi tersebut menjadi hak masyarakat yang seharusnya justru diakomodasi oleh pihak keamanan.
”Seharusnya, (pihak keamanan) tidak berhak melarang. Itu kan kehendak rakyat. Ketika suara rakyat dikebiri dan hak konstitusinya dimanipulasi, hak mereka bergerak. Kami tidak bisa menyalahkan mereka. Sebab, itu hak,” kata Ketua Bidang Media BPP Prabowo-Sandi di Jatim, Hadi Dedianysah kepada Surya.co.id ketika dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (19/5/2019).
Meskipun demikian, pihaknya menegaskan tak menggalang massa untuk berangkat ke Jakarta. Hadi menegaskan Badan Pemenangan Nasional (BPN) pun tak mengisntruksikan jajaran di daerah untuk mengumpulkan massa ke Jakarta.
”Bukan artinya kami menyuruh. Nggak ada penggalangan massa baik dari BPP Prabowo-Sandi maupun DPD Partai Gerindra. Khususnya, dari Surabaya ke Jakarta,” kata Hadi yang juga Wakil Ketua DPD Gerindra Jatim ini.
”Namun, ketika pendukung menuntut hak konstitusinya, kami tak bisa mencegah. Yang berkeinginan, silakan. Kami tahu, baik dari unsur relawan, badan pemenangan, hingga Pak Prabowo kecewa. Sebab, pemilu yang dilakukan secara curang,” katanya.
Saat ini, beberapa elemen masyarakat disebut telah melakukan persiapan ke Jakarta. ”Mereka dari segala relawan, maupun pendukung ijtima ulama ketiga, secara khusus sudah melakukan persiapan. Namun, sejauh ini belum koordinasi resmi dengan kami,” katanya.
”Nanti akan berangsur-angsur berangkat dalam waktu dekat. Bukan hanya dari Jatim, namun berangsur-angsur dari seluruh Indonesia,” katanya.
Ia sekali lagi menegaskan bahwa negara tak memiliki kewenangan untuk membatasi hak masyarakat dalam bersuara.
”Kalau ada yang menghalangi, artinya pihak keamanan tak bisa menjalankan tugasnya. Seharusnya, bisa sebagai pengaman dan pengayom. Bukan sebagai pemain,” kata Hadi.