Bela Panglima TNI, Gibran Rakabuming Beber Fakta Sebenarnya di Balik Foto Tudingan Dukung Jokowi
Foto Panglima TNI Marsekal Haji Tjahjanto tengah mengacungkan jempol dan dituduh mendukung calon presiden nomor urut 1 Jokowi, viral di lini masa.
Melalui akun Twitter pribadinya yang terverifikasi, Gatot Nurmantyo mengklarifikasi soal fotonya dicatut dalam sebuah video rekaman hoax pada Sabtu (27/4/2019)
Mantan panglima TNI itu mengungkapkan bahwa suara yang terdengar dalam video rekaman hoax tersebut bukan lah suara dirinya.
Gatot Nurmantyo juga menyebut bahwa dirinya tidak mengenal suara yang terdengar pada video tersebut.
Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa video rekaman suara bergambar potret dirinya adalah hoax.
"Beredar rekaman suara orang yg tidak saya kenal dgn menempelkan foto saya pada rekaman suara tsb. Ini HOAX !!!," tulis Gatot Nurmantyo, Minggu (28/4/2019).
Ada pun hal yang dibahas dalam video rekaman suara hoax tersebut terkait Pilpres 2019.
Ada juga yang membahas soal kecurangan hingga menyinggung soal provokasi.
Berikut sekilas pembahasan yang terdengar dalam video rekaman suara tersebut:
"Tinggal tunggu waktu saja."
"Jadi kita gak usah terpancing juga dengan provokasi mereka."
"Dengan melihat masifnya tindak kecurangan ini sudah memperlihatkan betapa ambisinya mereka."
"Kita bawa santai saja, masih panjang proses kita setelah 22 mei hitung manual ditutup oleh KPU."
"Kita tetap standar santai tetap kawal pleno di kelurahan atau di Kecamatan.
Video rekaman suara tesebut beredar di media sosial Twitter.
Selain itu, nama Gatot Nurmantyo juga pernah tercatut dalam berita hoax yang tersebar via whatsapp (WA)
Gatot Nurmantyo mengunggah sejumlah foto capture berupa pesan berantai di whatsApp (WA) melalui akun twitternya @Nurmantyo_Gatot, pada Senin (4/3/2019).
Gatot Nurmantyo menyebut, sejumlah foto capture berupa pesan berantai via WhatsApp yang diunggahnya tersebut merupakan pesan-pesan yang berisikan informasi hoax.
Pesan berantai via WhatsApp itu membuat Gatot Nurmantyo berang lantaran namanya disebut-sebut di dalamnya.
Pesan tersebut berisi jika negara Indonesia hanya kuat berperang dan bertahan selama 3 hari, hingga disebut Indonesia tak bisa membayar hutang-hutang kepada negara China.
Gatot Nurmantyo mengatakan, informasi hoaks yang mencatut namanya melalui pesan berantai via WhatsApp itu merupakan bentuk ujaran kebencian.
"Beredar pesan di Whatsapp yang mengatasnamakan saya. Saya tegaskan, informasi ini bukan dari saya! Ini adalah HOAX! Mohon kiranya untuk berhenti menyebarkan pesan-pesan ujaran kebencian seperti ini," katanya.
Dalam pesan berantai itu benar adanya jika pesan tersebut mencatut nama Gatot Nurmantyo
Dalam pesan itu berisi China akan menguasai Indonesia lantaran pemerintah Indonesia menjual aset-aset milik Indonesia ke China.
Selain itu, misi China bukan mengamankan aset bekas Indonesia melainkan ingin menguasai negara Indonesia.
Dalam unggahan capture-an Gatot Nurmantyo, berisi Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi dipaksa untuk membuat amandemen agar China bebas masuk Indonesia
Sehingga dalam pesan berantai tersebut menyalahkan Jokowi sepenuhnya terkait China yang diduga akan dapat menguasai Indonesia.