Sosok

Potret Diajeng Prameswari, Kuliah Sambil Mondok

Diajeng Prameswari memutuskan untuk kuliah sambil menjadi santri pondok pesantren sejak 2017.

Penulis: Delya Octovie | Editor: irwan sy
surya/habibur rohman
Potret Diajeng Prameswari 

SURYA.co.id | SURABAYA - Ada banyak cara untuk membentengi diri dari godaan-godaan pergaulan bebas di luar. Diajeng Prameswari pun menyadari hal tersebut.

Tapi, ia tak hanya ingin sekadar membentengi diri, melainkan juga menambah ilmu agama. Karenanya, perempuan kelahiran Sidoarjo, 13 September 1999 itu memutuskan untuk kuliah sambil menjadi santri pondok pesantren sejak 2017.

"Saya kuliah sambil mondok, karena saya ingin menjaga diri dari pergaulan yang tidak terkontrol. Jadi, selain mengejar ilmu dunia lewat perkuliahan, saya ingin mengejar ilmu agama," tutur mahasiswi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Surabaya ini, Kamis (16/5/2019).

Menjalani keseharian di dua institusi tersebut tentu tidak mudah.

Kegiatan di pondoknya, Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Baitul Makmur, setelah subuh mengaji, lalu bebas kuliah sampai sore.

Sampai di pondok, saat maghrib ada kegiatan hafalan, lalu waktu isya mengaji hingga pukul 21.30 WIB.

Kemudian dilanjut tahajud mulai pukul 02.00-03.00 WIB.

"Tapi tidak monoton mengaji saja, kami juga ada kegiatan ekstra, misal akhir pekan ada bela diri, jalan-jalan sehat, olahraga, senam, dan lain-lain. Kami juga sering mengadakan seminar-seminar kesehatan, maupun partisipasi kegiatan warga seperti di Wonokromo," paparnya.

Sedangkan tugas-tugas kuliah tak kalah menumpuk.

Diajeng harus pintar-pintar membagi waktu antara kuliah dan pondok.

Akhirnya, tugas-tugas kuliah baru bisa dikerjakan lewat pukul 21.30 WIB.

"Tapi itu tidak membuat para santri nilainya jelek, justru banyak yang berprestasi dan cumlaude. Jadi saya kerjakan tugas itu ya malam sepulang mengaji. Intinya harus manajemen waktu, stres dan emosi," jelas anak pertama dari empat bersaudara ini.

Diajeng yang kini sedang menempuh semester empat berharap, ke depannya ia bisa menjadi sarjana yang paham menyampaikan ilmu agama, serta bermanfaat bagi orang lain sesuai bidang keilmuannya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved