Ingat Sumanto, Kanibal Pemakan Daging Mayat? Jadi Bintang Tamu Ceramah, Sang Kyai Sampai 'Kalah'
Ingat Sumanto, kanibal pemakan daging mayat yang digalinya dari kuburan tahun 2003 silam? Kabarnya Kini Mengejutkan.
Sempat 'Kerjai' Menteri Agama
Sebelumnya, Sumanto yang berasal dari Desa Pelumutan, Kemangkon Purbalingga itu sempat menjalani hukuman penjara karena kasus pencurian mayat.
Aksi keji Sumanto yang memakan daging mayat ini tentu membuat siapapun miris. Bagaimana mungkin, ia bisa lahap memakan daging mayat yang diambilnya dari kuburan?
Sementara bagi masyarakat awam, Alih-alih memakan, menatap jenazah saja mereka sudah ketakutan.
Tak ayal, tindakan Sumanto yang irasional itu membuatnya sering dianggap memiliki kelainan jiwa.
Entah alasan apa yang membuat pria itu nyaman dengan tindakan sadisnya. Rasa penasaran pun sempat muncul pada seorang Menteri Agama di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Ia sempat berkunjung di Panti Rehabilitasi Mental Annur, Bungkanel Karanyanganyar Purbalingga, tempat Sumanto menghabiskan sisa umurnya usai keluar dari penjara, beberapa tahun lalu.
Sang menteri tentu saja tak sendiri mendatangi Sumanto. Ia didampingi pengasuh panti yang senantiasa merawat Sumanto hingga membuatnya jinak, Supono.
Supono memfasilitasi menteri itu agar bisa bertemu dan berinteraksi langsung dengan Sumanto. Mereka akhirnya dipertemukan hingga terlibat obrolan santai.
Di tengah obrolan ringan itu, sang menteri tiba-tiba menyeletuk. Ia melempar pertanyaan geli ke Sumanto yang ada di hadapannya.
"Pak menteri tanya, daging yang menurut Sumanto enak itu yang bagaimana,"katanya menirukan gaya omongan sang menteri dikutip dari Tribun Jateng, 2018 silam.
Sumanto pun membalas pertanyaan sang menteri. Menurut Sumanto, kata Supono, daging mayat orang yang banyak dosa terasa pahit baginya.
Sebaliknya, Sumanto memberikan penilaian positif untuk mayat orang baik atau saleh dalam hidupnya yang dinilainya enak untuk dimakan.
Sumanto langsung saja menunjuk menteri agama di hadapannya sebagai orang yang masuk kriteria itu.