Ramadan 2019

Ibu Hamil Boleh Berpuasa, Berikut Penjelasan Lengkap Dokter

dr Puspita Dyah Ardyani menuturkan, ibu hamil diperbolehkan berpuasa asalkan terlebih dahulu memeriksakan diri dan kandungan kepada dokter ahli.

Surabaya.Tribunnews.com/Chistine Ayu Nurchayanti
Dokter umum MedicElle Clinic Surabaya, dr Puspita Dyah Ardyani 

SURYA.co.id | SURABAYA - Bulan Ramadan menjadi momentum para umat muslim untuk beribadah puasa, tak terkecuali para ibu hamil.

Tapi, sebenarnya boleh tidak sih ibu hamil menjalankan ibadah puasa?

Dokter umum MedicElle Clinic Surabaya, dr Puspita Dyah Ardyani menuturkan, ibu hamil diperbolehkan berpuasa asalkan terlebih dahulu memeriksakan diri dan kandungan kepada dokter ahli.

"Kalau tidak ada masalah, ibu dan janinnya sehat, dan dokter memperbolehkannya, boleh saja ikut berpuasa. Selama sang ibu merasa mampu memenuhi nutrisinya dan janin yang ada di dalam kandungan, berpuasa dapat dijalankan," jelas Puspita.

Selain berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, juga ada hal-hal lain yang harus diperhatikan. Di antaranya adalah lima hal berikut.

1. Tidak Disertai Kondisi Penyulit

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah memastikan sang ibu hamil tidak mengalami komplikasi penyakit.

"Seperti hamil yang disertai dengan kondisi darah tinggi, diabetes, atau disertai muntah-muntah yang berlebihan," tutur Puspita.

Jika ibu hamil mengalami kondisi-kondisi tersebut. Sebaiknya tidak menjalankan puasa terlebih dahulu.

2. Menjaga nutrisi makanan

Selanjutnya, ibu hamil yang menjalankan ibadah puasa harus benar-benar menjaga nutrisi makanan, baik saat berbuka maupun makan sahur. Makanan yang dikonsumsi harus bergizi seimbang agar tetap bisa mencukupi kebutuhan sang calon buah hati.

"Wanita hamil membutuhkan makanan-makanan sehat yang mengandung asam folat, karbohidrat, protein, dan lain sebagainya agar janin dapat bertumbuh kembang secara sehat," Puspita mengungkapkan.

3. Mencegah Dehidrasi

Hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah mencegah dehidrasi. Minum 8 gelas air mineral setiap hari tidak boleh dilupakan.

"Minumnya bisa dibagi waktunya . Misalnya minum 5 gelas saat berbuka dan 3 gelas saat sahur. Kalau misalnya bosan minum air mineral terus, bisa menggantinya dengan mengonsumsi asupan cairan lainnya. Seperti mengonsumsi sup, buah-buahan, sayur-sayuran, dan lain sebagainya," tutur Puspita.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved