Berita Kediri
Rahasia Sukses Nurhadi dan Hartingah, Suami Istri di Kediri yang Berhasil Lolos Jadi Anggota Dewan
Perolehan suara Nurhadi di dapil VI (Kota/Kabupaten Kediri, Kota/Kabupaten Blitar dan Kabupaten Tulungagung) mencapai 57.143.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Parmin
SURYA.co.id | KEDIRI - Ada kejutan pada pemilu legislatif 2019. Salah satunya dialami caleg Nurhadi,SPd dari Partai Nasdem dari dapil VI yang lolos menembus Senayan mengalahkan sederetan caleg unggulan.
Sukses Nurhadi juga diikuti istrinya Hartingah yang juga lolos menjadi anggota DPRD Kota Kediri. Pasangan suami istri itu juga mencalonkan dari Partai Nasdem.
Nurhadi mengaku resepnya mampu menembus Senayan karena berprinsip orang memilih dengan hati bukan karena uang.
"Hati bisa dipengaruhi lewat komunikasi yang intensif melalui silaturahmi dengan sebanyak-banyaknya masyarakat," ungkapnya kepada tribunjatim, Kamis (9/5/2019).
Perolehan suara Nurhadi di dapil VI (Kota/Kabupaten Kediri, Kota/Kabupaten Blitar dan Kabupaten Tulungagung) mencapai 57.143 mengalahkan perolehan suara Vena Melinda yang mendapat 57.060. Suara kedua caleg Partai Nasdem itu hanya selisih 83.
Sedangkan perolehan suara istrinya Hartingah di dapil Kota Kediri 1.879.
Diungkapkan Nurhadi, silaturahmi dilakukan mulai masa kampanye dalam sehari berkunjung sebanyak 7 sampai 10 titik.
"Total saya mengunjungi 634 titik yang menghasilkan sekitar 11.000 tim sukses," ungkapnya.
Nurhadi memberi nama tim suksesnya dengan nama Tim Semar (Semangat menang atas ridho Allah) yang kemudian membentuk koordinator lingkungan (korling). Tugas setiap korling bertugas untuk mempengaruhi 10 sampai 20 orang.
Sedangkan Tim Punokawan dikerahkan sejak mulai jadwal kampanye terbuka. Dinamakan Punokawan karena tim berdandan dengan kostum wayang.
Sedangkan sasarannya sejumlah desa di dapil VI yang sebelumnya sudah pernah didatangi.
"Kami menyapa langsung pemilih berbaur dengan masyarakat," ungkapnya.
Sementara slogan yang diusung Nurhadi, mencari sedulur (saudara) sebanyak-banyaknya dan filosofi Semar Mbagun Kayangan.
"Semar Mbangun Kayangan itu perjuangannya memang maha berat dan berliku, namun pada akhirnya akan berhasil," ungkapnya.
Diakui Nurhadi, sejak mulai penghitungan rekapitulasi suara di tingkat kecamatan, kabupaten hingga provinsi hatinya sudah mulai dag dig dug.
"Allhamdullilah suara tidak berubah," ujarnya.
Nurhadi mengaku juga berprinsip hidup harus bermanfaat kepada orang lain.
"Istilah Jawanya Urip Iku Urup. Tuhan memandang kita menjadi hamba yang bernilai apabila kita bermanfaat," ungkapnya.
Nurhadi juga banyak dibantu komunitasnya Laskar Panji Peduli yang telah didirikan sejak 5 tahun silam.
Pendirian Laskar Panji Peduli tidak lepas dari sukses bisnis yang ditangani keluarga Nurhadi yakni pemilik 76 radio dan distributor obat herbal.
"Setiap radio setiap bulan wajib menyisihkan sekian persen keuntungan untuk lingkungan. Tujuan membantu bukan untuk pamer tapi menginspirasi orang, seperti membantu bedah rumah," tuturnya.
Cara membantu yang dilakukan Laskar Panji Peduli juga tergolong unik. Selain membantu pendanaan, masyarakat yang dibantu juga diajak bernyanyi dan bergembira.
"Paling tidak dengan diajak bernyanyi yang sebelumnya nelongso (susah) menjadi senang," ujarnya.
Nurhadi telah berkomitmen di bidang sosial supaya keberadaannya semakin bermanfaat kepada orang lain.
"Saya bertekat tidak akan melakukan korupsi. Karena di era Pak Jokowi ini KPK sangat luar biasa, tanpa tebang pilih. Untuk rejeki saya andalkan dari bisnis saya yang sudah menyebar di seluruh Nusantara," tekatnya.
Salah satu progamnya akan memberdayakan masyarakat tidak mampu di pedesaan untuk membangun usaha. Upaya itu diharapkan mengurangi penganguran dengan cara yang elegan menciptakan UMKM.
"Masih banyak masyarakat yang perlu dibantu," pungkasnya.