Ramadan 1440 H

Jam Buka Puasa Senin 6 Mei 2019 untuk Kota Surabaya, ini Sunnah yang Biasa dilakukan Rasulullah

Jam Buka Puasa Senin 6 Mei 2019 untuk Kota Surabaya, ini Sunnah yang Biasa dilakukan Rasulullah

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Ilustrasi
Jadwal Buka Puasa Ramadan 1440 H Senin 6 Mei 2019, untuk Surabaya, Malang, hingga Jakarta & Bandung 

SURYA.co.id - Jadwal buka puasa hari pertama Ramadan 1440 H untuk wilayah Surabaya dapat dilihat di akhir artikel ini.

Dilansir dari situs resmi Kemenag RI, berikut jadwal buka puasa di Surabaya.

Berdasar jadwal yang dipublikasikan oleh Kemenag RI di situs resminya, pada Senin (6/5/2019) wilayah Surabaya akan masuk waktu masgrib pukul 17.24 WIB.

Resep Sederhana Minuman Segar untuk Buka Puasa Ramadan 1440 H, Rasa Hausmu Dijamin Terbayar

4 Tips Sederhana Hilangkan Bau Mulut saat Jalani Puasa Ramadan 1440 H, Salah Satunya Hindari Rokok

Doa Buka Puasa

Berikut doa lengkap berbuka puasa menurut laman Nahdatul Ulama (NU) lengkap dengan jadwal berbuka puasa untuk 10 kota besar di Indonesia.

Terhitung Senin, 6 Mei 2019 umat muslim di Indonesia sudah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan 2019 atau Ramadhan 1440 H.

Jika Anda juga menjalankan ibadah puasa, maka penting bagi Anda mengetahui bacaan-bacaan puasa, salah satunya yakni doa berbuka puasa.

Berikut kami rangkum doa berbuka puasa menurut laman Nahdatul Ulama (NU) www.nu.or.id.

Doa Berbuka Puasa Lengkap

Ilustrasi
Ilustrasi (patheos.com)

Bagi Anda yang menjalankan ibadah puasa, disunnahkan untuk membaca doa berbuka sebelum membatalkan puasa yang berisi pernyataan bahwa Anda sudah melaksanakan puasa.

Dikutip dari laman Nahdatul Ulama (nu.or.id) berikut doa lengkap berbuka puasa disebutkan Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna’.

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ. 

Tuhanku, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Sebab dan kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah. Dan insya Allah pahala sudah tetap.

Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya.

Doa tersebut diakhiri dengan permohonan ampun kepada Allah SWT.

Adanya permintaan maaf sebagai penutup diucapkan mengingat adanya kemungkinan kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan seseorang saat berpuasa.

Pasalnya, pelanggaran-pelanggaran tertentu bersifat mengurangi atau merusak pahala puasa.

Beberapa contoh perbuatan yang dapat mengurangi atau merusak pahala berpuasa yakni, kurang bersyukur, kurang bersabar, sombong, dan lain-lain.

Doa Berbuka Puasa yang Biasa Diucapkan Rasulullah SAW

Ilustrasi
Ilustrasi (finixx.com)

Masih dilansir dari laman yang sama, adapun doa berbuka puasa yang biasa dibaca Nabi Muhammad SAW ketika hendak berbuka puasa.

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى

Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu dzahaba-dh-dhama’u wabtalatil ‘urûqu wa tsabatal ajru insyâ-allâh ta‘âlâ

Duhai Allah, untuk-Mulah aku berpuasa, atas rezekimulah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insyaaallah. (Lihat, Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir).

5 Hal Wajib Diperhatikan untuk Atur Pola Makan saat Puasa, Ini Penjelasan dr Puspita Dyah Ardyani

LENGKAP Doa Buka Puasa dan Waktu Berbuka Puasa Hari ini Senin 6 Mei 2019 Jakarta, Surabaya, Bandung

8 Manfaat Puasa, Bisa Meningkatkan Kesehatan Jantung & Kontrol Diabetes

Buka Puasa dengan Kurma, Sunnah Menurut Nabi Muhammad SAW

Umat Islam di Indonesia mempunyai berbagai cara dalam menyambut Ramadhan.

Dari sekian banyak cara, paling ramai adalah keanekaragaman kuliner untuk berbuka puasa.

Begitupula dengan makanan pembuka atau takjil yang biasa disebut kolak.

Dalam indahnya Ramadhan, warung dan kios-kios serentak menyediakan kolak.

Di masjid dan mushola di berbagai daerah pun biasanya menyediakan kolak secara gratis.

Adapun Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadits diceritakan biasa berbuka dengan kurma.

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّىَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ

Artinya: "Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berbuka puasa dengan ruthab sebelum shalat (Maghrib). Jika tidak ada ruthab (kurma muda) maka dengan tamr (kurma matang), jika tidak ada tamr maka beliau meneguk beberapa teguk air." (HR. Abu Daud)

Lalu jika berbuka puasa dengan kolak, apakah kita tidak mendapat sunnahnya Nabi?

Berikut penjelasannya mengutip hadits dan pendapat ulama.

Pertama, hadits Nabi yang lain.

إذا أفطر أحدكم فليفطر على تمر، فإن لم يجد فليفطر على ماء فإنه طهور

Artinya, “Apabila kamu ingin berbuka, berbukalah dengan kurma. Jika tidak ada, minumlah air putih karena ia suci.” (HR At-Tirmidzi)

Kedua, pendapat Syekh Taqiyuddin Abu Bakar Al Hishni dalam Kitab Kifayatul Akhyar.

وَيسْتَحب أَن يفْطر على تمر وَإِلَّا فعلى مَاء للْحَدِيث وَلِأَن الحلو يُقَوي وَالْمَاء يطهر وَقَالَ الرَّوْيَانِيّ إِن لم يجد التَّمْر فعلى حُلْو لِأَن الصَّوْم ينقص الْبَصَر وَالتَّمْر يردهُ فالحلو فِي مَعْنَاهُ

Artinya: "Dianjurkan berbuka dengan kurma atau jika tidak ada maka dengan air, berdasarkan hadits ini. Karena yang manis-manis itu menguatkan tubuh dan air itu membersihkan tubuh. Ar Rauyani berkata: ‘Kalau tidak ada kurma maka dengan yang manis-manis. Karena puasa itu melemahkan pandangan dan kurma itu menguatkannya, dan yang manis-manis itu semakna dengan kurma.'”

Ketiga, pendapat Syekh Shafiyurrahman Al Mubarakfuri dalam Kitab Tuhfatul Ahwadzi.

إنما شرع الإفطار بالتمر لأنه حلو وكل حلو يقوي البصر الذي يضعف بالصوم وهذا أحسن ما قيل في المناسبة وقيل لأن الحلو يوافق الإيمان ويرق القلب وإذا كانت العلة كونه حلوا والحلو له ذلك التأثير فيلحق به الحلويات كلها قاله الشوكاني وغيره

Artinya: "Disyariatkan buka puasa dengan kurma karena ia manis. Sesuatu yang manis dapat menguatkan penglihatan (mata) yang lemah karena puasa. Ini merupakan alasan (‘illat) yang paling baik. Ada pula yang berpendapat bahwa sesuatu yang manis ini sesuai dengan iman dan melembutkan hati. Apabila ‘illat kesunahan buka puasa dengan kurma itu karena manisnya dan dapat memberikan dampak positif, maka hukum ini berlaku untuk semua (makanan dan minuman) yang manis. Demikian menurut pendapat As-Syaukani dan lainnya."

Penjelasan pertama dari Hadits Nabi di atas, merupakan keterangan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak mewajibkan berbuka dengan kurma.

Apabila tidak ada, minumlah air putih.

Namun itu tetap menjadi sunnah.

Penjelasan dari Syekh Taqiyuddin dan Syekh Al Mabarakfuri, menjelaskan bahwa pahala sunnahnya tidak berada pada kurma melainkan pada manfaatnya.

Kurma itu manis, makanan manis disebutkan bisa menguatkan tubuh dan penglihatan.

Maka dari itu kedua ulama tersebut meng-qiyas-kan kurma dengan makanan yang manis-manis.

Illat (alasan) dari disunnahkannya kurma adalah untuk energi tubuh.

Dengan begitu berbuka makan kurma atau kolak itu tetap mendapat pahala dari sunnahnya Nabi Muhammad SAW, wallahu alam bishawab. 

Artikel ini telah tayang di Tribun Jateng dengan judul Sunnah Nabi Buka Puasa Makan Kurma, Bagaimana Menyantap Kolak?

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved