Viral Media Sosial

4 Fakta Video Viral Ayah Ngamuk Sambil Gendong Jasad Anaknya, Kepala RS Ungkap Kronologi Sebenarnya

Sejumlah fakta di balik video viral seorang ayah ngamuk sambil membawa jenazah anaknya keluar dari rumah sakit, akhirnya terungkap

Tribunjambi/Rohmayana
RSUD Abdul Manap Kota Jambi 

SURYA.co.id - Sejumlah fakta di balik video viral seorang ayah ngamuk sambil membawa jenazah anaknya keluar dari rumah sakit, akhirnya terungkap.

Fakta di balik video viral seorang ayah ngamuk sambil membawa jenazah anaknya keluar dari rumah sakit itu terungkap setelah Direktur RSUD Abdul Manap juga ikut angkat bicara

Dalam video viral yang diunggah akun instagram @info_seputar_jambi, Selasa (30/4/2019), tampak tiga orang pria tidak terima dengan pelayanan yang diberikan RSUD Abdul Manap, Kota Jambi.

Berikut sejumlah fakta yang terungkap terkait video viral seorang ayah ngamuk sambil membawa jenazah anaknya keluar dari rumah sakit

1. Isi Video

Dalam video tersebut tampak tiga orang pria tidak terima dengan pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Abdul Manap, Kota Jambi.

Mereka protes lantaran tidak dibantu dalam mengurus jasad anggota keluarganya, sehingga harus membawa dan menggendongnya sendiri untuk dibawa pulang.

Melalui video berdurasi 38 detik tersebut, tampak dua orang pria menggendong sesesok mayat sementara satu orang merekam aksi mereka.

Sambil terus merekam, ia mengaku kecewa lantaran tidak dibantu pihak rumah sakit untuk membawa mayat sang anak.

"Ini yang dinamakan rumah sakit Abdul Manap, kami bawa mayat macam ini, bawa mayat anak kami sambil jalan," kata perekam.

"Bukannya di tolong pakai lift, kami harus berjalan macam ini," tambahnya.

Dalam video tersebut, terdengar pula seorang wanita yang sempat menanyakan keberadaan mobil.

"Mobilnya mana," tanya seorang wanita.

Perekam video juga meminta agar kejadian yang dialaminya dilaporkan.

"Tolong dilaporkan, kami ini bawa mayat macam ini dari lantai 3 ke lantai bawah," kata pria tersebut.

"Tolong Pak, petugas tuga tidak ada ini Pak," jelasnya lagi.

2. Pihak Rumah Sakit Angkat Bicara

Direktur Rumah Sakit Umum Abdul Manap angkat bicara untuk menanggapi video viral tersebut

Dikutip dari TribunJambi.com, pasien yang meninggal tersebut berusia 7 tahun dan mengalami DBD.

Mereka datang pada Senin (29/4/2019) sekitar 18.30 WIB.

Pihak rumah sakit menjelaskan bahwa pasien tidak bisa diselamatkan lantaran terlambat dibawa ke rumah sakit.

Bocah 7 tahun tersebut meninggal pada Selasa (30/4/2019) sekitar pukul 03.47 WIB.

"Sesuai dengan aturan yang berlaku bahwa pasien yang dinyatakan meninggal baru boleh pulang setelah 2 jam dinyatakan meninggal," katanya, Selasa (30/4/2019).

Durian Boneng, Durian Non-Biji asal Bayuwangi, Lebih Dahsyat dari Durian Malaysia

4 Fakta Putra Aji, Anak SMP yang Retas Situs NASA, Akui Bisa Retas Website KPU dan Ubah Data

Foto Ular Bermata Tiga Viral di Facebook (FB), Panjangnya Cuma 40 cm & Sudah Dibagikan 14000 Kali

3. Kronologi Sebenarnya

Belum sampai 2 jam, keluarga pasien langsung mengurus kepulangan jenazah.

Lantaran pasien adalah pengguna layanan BPJS, sehingga tidak ada tanggungan untuk menggunakan mobil jenazah.

"Menurut keterangan keluarga, ada keluarganya yang menjemput," singkat Rudi.

Setelah mengurus kepulangan tersebut, pihak keluarga langsung meminta agar pasien dibawa pulang segera.

Sekitar pukul 05.00 WIB, jenazah langsung dibawa perawat menggunakan tempat tidur pasien.

Saat tiba di lantai 2, keluarga menjemput dan langsung menggotong sang anak tanpa menggunakan tempat tidur pasien.

"Kami tidak tahu alasannya apa, mengapa langsung diangkat. Memang saat ini lift di Rumah Sakit Abdul Manaf sedang mati, karena beberapa hari terakhir sering hujan, jadi ada yang bocor. Kami takut kalau lift dipaksakan untuk digunakan malah kesetrum," kata Rudi.

4. Permintaan Maaf

Terkait insiden tersebut, Rudi mewakili rumah sakit kemudian meminta maaf dan berterima kasih atas semua saran yang telah masuk.

"Kami berterima kasih kepada semua masyarakat yang sudah memberikan saran dan masukan agar bisa kami perbaiki kedepannya," pungkasnya

Pasien Diminta Turun dari Meja Bedah Karena Ditagih Biaya Rumah Sakit

Seorang pasien asal China diminta turun dari meja bedah karena diwajibkan membayar terlebih dulu tagihan senilai 15.300 yuan atau sekitar Rp 32,2 juta agar operasinya bisa diselesaikan.

Dilansir dari South China Morning Post, kini Modern Men's Hospital di Lanzhou itu justru memberi pasien tersebut uang senilai 41.450 yuan atau Rp 87,4 juta.

Uang itu sebagai kompensasi atas insiden dia harus berjalan dari meja operasinya, saat masih di bawah pengaruh anestesi ke lantai bawah untuk membayar biaya yang diminta dokter bedah.

Pasien bermarga Yao tersebut merupakan seorang turis dari provinsi Yunnan. Dia berkonsultasi di rumah sakit di provinsi Gansu pada 25 Oktober lalu.

Yao juga sudah membayar uang muka senilai 538 yuan atau sekitar Rp 1,1 juta.

Tapi dokter menghentikan operasinya di tengah jalan dan menuntut pembayaran yang lebih banyak.

Dokter bilang bahwa kelenjar limfanya meradah dan saraf yang terbuka perlu diperbaiki.

Jika tidak, dia akan menghadapi banyak masalah ke depannya.

Yao mengaku takut, tapi karena setengah sadar akibat obat bius akhirnya dia menyetujui saran dokter bedah.

Dengan luka-lukanya yang diperban, dia dibawa ke lantai bawah untuk membayar biaya operasi.

Yao tercengang ketika mengetahui prosedur standar untuk operasinya tersebut hanya berkisar sekitar 1.000 hingga 2.000 yuan.

Akhirnya, dia mengajukan keluhan kepada pihak berwenang dan berhasil mencapai kesepakatan melalui mediasi Biro Kesehatan dan pemerintah distrik.

Kecurangan medis di China memang merajalela dengan rumah sakit swasta yang kerap membebani pasien dengan biaya besar untuk perawatan ringan. 

Kasus yang dialami pasien di rumah sakit memang beragam.

Beberapa waktu lalu seorang dokter di California mengoperasi calon ibu ini tanpa anestasi untuk operasi caesar darurat hingga akhirnya wanita itu menangis dan menjerit kesakitan.

Wanita itu pun mengajukan gugatan yang diajukan di San Diego County.

Menurut catatan gugatan itu, bahwa wanita itu sudah  mengatakan kepada dokternya ia merasakan semua sayatan operasi, namun tidak diindahkan oleh dokter, hingga akhirnya dia pingsan karena kesakitan.

Pada bulan Juli 2018, wanita berusia 25 tahun ini dan pasangannya menggugat Tri-City Medical Center di Oceanside, California, karena malpraktek medis dan tekanan emosional dari prosedur tersebut.

"Keamanan dan kualitas pasien adalah prioritas utama untuk Tri-City Medical Center dan semua mitra kami," kata juru bicara pusat medis dalam sebuah pernyataan.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Tri-City Medical, mereka menyebut bahwa klaim pasangan itu ‘keterlaluan’ dan mengatakan bahwa calon ibu itu sudah diberi anestesi.

*Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Viral di IG Pria Ngamuk karena Harus Gendong dan Bawa Sendiri Mayat Anaknya, Fakta Lain Diungkap RS

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved