Penemuan Mayat dalam Koper
Rekonstruksi Pembunuhan Guru Honorer Kediri, Korban Sempat Menari di Sanggar Sebelum Dimutilasi
Rekonstruksi berlangsung di sejumlah TKP yang berkaitan dengan jejak kasus pembunuhan Budi Hartanto.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Titis Jati Permata
Koper berisi mayat Budi Hartanto tanpa kepala, ditemukan pertama kali di lokasi tersebut, Rabu (3/4/2019).
"Kita akan melakukan rekonstruksi hari Rabu di TKP Kediri dan Blitar," kata Kasubdit III Jatanras Polda Jatim AKBP Leonard Sinambela, Selasa (23/4/2019).
• Rayuan Maut Maia Estianti pada Irwan Mussry di Shanghai, Cina, Bagaikan Kisah Cinta ABG
• Komentar Ayah Pebulutangkis Jonatan Christie soal Video Panas yang Viral di Twitter: 100% Itu Bukan
• IG Gebby Vesta Diblokir RK Usai Unggah Video Panas Artis Pria & Atlet, Ngaku Dulu Pernah Chat-chatan
• Rekonstruksi Pembunuhan Guru Honorer Kediri, Ratusan Warga Kepo Ingin Lihat dari Dekat
Mengingat akan ada beberapa setting lokasi yang bakal di datangi, lanjut Leo, pihaknya akan mulai proses reka adegan sejak pagi.
"Besok rekonstruksi akan kita mulai pagi sekitar pukul 08.00 WIB karena ada beberapa TKP," lanjutnya.
"Kemungkinan kita berangkat hari ini, sekalian membawa tersangkanya," tandasnya.
Menangis Sesenggukan
Sebelumnya, kasus pembunuhan Budi Hartanto (28), guru honorer Kota Kediri yang tubuhnya dimutilasi dan jasadnya dibuang di pinggir sungai bawah Jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, akhirnya dirilis Ditreskrimum Polda Jawa Timur, Senin (15/4/2019) siang.
Dua pembunuh Budi Hartanto, guru honorer Kota Kediri yang tubuhnya dimutilasi, dihadirkan dalam rilis tersebut.
Kedua tersangka pembunuh itu adalah Aris Sugianto dan Ajis Prakoso.
Bahkan, dalam rilis perkara tersebut, Aris Sugianto menangis sesenggukan di hadapan wartawan yang meliput.
"Saya menyesal, saya minta maaf kepada keluarga korban, saya khilaf," kata Aris didampingi Ajis Prakoso, pria yang juga ikut membunuh Budi Hartanto, seorang guru tari honorer Pemkab Kediri.
Aris juga berjanji akan mendoakan korban diampuni dosa-dosanya.
"Saya di sini hanya bisa berdoa agar almarhum diampuni dosa-dosanya dan ditempatkan bersama orang-orang yang beriman," ucapnya sambil sesenggukan.
Dalam rilis kasus tersebut, kedua pelaku yakni Ajis dan Aris ditunjukkan kepada wartawan.
Keduanya mengenakan baju tahanan dan dalam kondisi diborgol.