7 FAKTA BARU Caleg yang Karpetnya Dibakar Warga Viral di Medsos, Buat Klarifikasi hingga Ada Bentrok
7 FAKTA BARU Caleg yang Karpetnya Dibakar Warga Viral di Medsos, Buat Klarifikasi hingga Ada Bentrok
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Kasus pembakaran karpet masjid oleh sejumlah warga di Tomolou, Tidore lantaran tersinggung dengan ucapan caleg bernama Achmad Hatari yang memberikan sumbangan tersebut.
Tak hanya berita, namun video aksi pembakaran karpet tersebut kemudian beredar luas dan viral di media sosial (medsos).
Usai video tersebut viral di medsos, Achmad Hatari kemudian memberikan klarifikasinya mengenai aksi yang dilakukan warga padanya itu.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut SURYA.co.id rangkum menjadi beberapa fakta terbaru mengenai kasus pembakaran karpet oleh warga Tomolou, Tidore.
• Klarifikasi Caleg yang Karpetnya Dibakar Warga hingga Videonya Viral di Medsos, Bilang Kesepakatan
• TERUNGKAP Biodata Caleg yang Karpet Pemberiannya Dibakar Warga hingga Videonya Viral di Medsos
• VIDEO VIRAL Warga Ramai-ramai Bakar Pemberian Caleg untuk Masjid, Dipicu Hal Tak Etis Berikut!
1. Achmad Hatari mengakui telah janjikan karpet sajadah untuk masjid
Pengakuan Achmad Hatari mengenai pembakaran karpet pemberiannya itu kemudian juga viral di medsos usai diunggah oleh salah satu akun gosip pada Minggu (21/4/2019).
Dalam pengakuannya, Achmad Hatari membenarkan bahwa dirinya memang telah menjanjikan sejumlah sajadah untuk perlengkapan masjid yang sudah ia sepakati dengan lurah setempat.
Namun, hasil yang didapat Achmad Hatari tak sesuai dengan apa yang sudah dijanjikan oleh lurah kepadanya.
Achmad Hatari juga sempat mempertanyakan hasil pemilihan yang tak memenangkan dirinya di wilayah tersebut.
"Jadi tanggal 17 April, pemilih di Tomolou, satu pun tak boleh ke orang lain. Semuanya harus ke pak Achmad Hatari. Ternyata kemarin tanggal 17 itu warna-warni. Sehingga saya patut mempertanyakan itu.
Satu, saya sudah menjanjikan sajadah di lantai dua masjid, itu akan saya pasang dan bersepakat dengan lurah Tomolou serta jamaah masjid dengan catatan apa yang disampaikan pak lurah itu terwujud. Bahwa tanggal 17, saya menang," ucap Achmad Hatari.
2. Achmad Hatari diduga kecewa dengan hasil Pemillu yang tak memenangkan dirinya
Dalam klarifikasinya pula, Achmad Hatari mengatakan jika ia meminta untuk beberapa caleg yang namanya turut dipilih oleh warga, agar ikut membantu sajadah di masjid Tomolou.
Achmad Hatari juga menambahkan, atas perkataannya tersebut, beberapa warga menjadi tersinggung dan melakukan aksi pembakaran sajadah tersebut.
"Dengan demikian, saya berharap bahwa warga Tomolou yang memilih selain saya, untuk mengimbau agar mereka juga ikut membantu sajadah di lantai dua masjid. Kata-kata ini membuat mereka tersinggung. Di sini saya bertanya, 'di mana letak salah saya?'," jelas Achmad Hatari.

3. Biodata caleg
Dilansir dari Tribun Jabar (grup Surya.co.id) dalam artikel 'Ini Identitas Caleg di Tidore yang Bikin Warga Meradang Sampai Bakar Karpet Masjid Pemberiannya', biodata caleg itu bernama Achmad Hatari.
Berdasarkan penelusuran, Achmad Hatari merupakan pria kelahiran Gurabati, Tidore Selatan, Tidore Kepulauan, 2 Januari 1955.
4. Warga beramai-ramai bakar karpet masjid pemberian Achmad Hatari
Sebelumnya, viral video warga yang masih mengenakan pakaian ibadah menarik sejumlah karpet sholat ke luar masjid.
Setelah itu, warga lalu beramai-ramai membakar karpet masjid itu di sebuah tanah lapang depan area masjid.
Dilansir dari akun Instagram @riweuh_id, Sabtu (20/4/2019), sejumlah alat sholat dan perlengkapan masjid itu ternyata hasil sumbangan calon legislatif (caleg) wilayah setempat.
Dijelaskan dalam postingan akun ini, aksi warga ini dilandasi kekesalan terhadap sang caleg yang menyinggung semua sumbangan untuk masjid setelah gagal menjadi anggota dewan.
Disebutkan juga jika kejadian itu berlangsung di Masjid daerah Tomolou, Tidore.
• Akhirnya Terungkap Sosok Raja Hayam Wuruk & Gajah Mada Sebenarnya, Meditasi Mpu Haris
• Penampilan Terbaru Lina Mantan Istri Sule Saat Syuting Lagu Duta Sangkuriang, Ada Panggilan Baru
5. Reaksi warganet tentang kabar pembakaran karpet masjid pemberian caleg
"Ceritanya ada seorang caleg menyinggung semua sumbangan masjid di Tomolou, Tidore Kepulauan karena kalah nyaleg. Kesal dengan ucapan si caleg, masyarakat pun mengeluarkan semua pemberiannya bahkan membakarnya," tulis akun tersebut.
Video ini pun viral dan mendapat banyak reaksi dari netizen.
Banyak netizen yang menyayangkan kelakuan caleg dan warganya.
"Kek yg gak ikhlas yg ngasihnya," tulis akun @santopanca.
"Dari awal salah niat itu caleg .. Bukan untuk ibadah tapi cari massa untuk suaranya," komentar akun @si.ndut.376.
"Sama-sama emosi," lanjut akun @boobz_cool.
6. Achmad Hatari diminta keluar masjid saat singgung bantuan yang diberikannya
Dikutip dari Kompas.com (grup Surya.co.id) dalam artikel 'Tersinggung soal Perolehan Suara, Warga Kembalikan Karpet dari Caleg', Achmad Hatari juga sempat menyinggung sejumlah caleg lainnya.
Caleg yang disebutkan itu mendapatkan total suara yang signifikan di Tomalou, lebih banyak dari Achmad Hatari.
"AH menyinggung soal bantuan di Masjid Tomalou. Dari bantuan itu kata Achmad Hatari sudah diberikan, namun suara yang ia dapat di Kelurahan Tomalou tidak singnifikan," kata seorang warga, Syaiful, dikutip dari Kompas.com.
Namun, ia menyebut para caleg itu tak memberikan bantuan apa pun di daerah tersebut.
Berbeda dengan dirinya yang memberikan bantuan, khususnya untuk Masjid Tomalou.
"Dia juga sempat menyentil beberapa calon legislatif yang mendapatkan suara signifikan di Tomalou, padahal kata dia, tidak memberikan bantuan ke Tomalou,” ujarnya.
Ucapannya yang menyinggung soal bantuan itu membuat warga merasa tersinggung.
Akhirnya, mereka meminta Achmad Hatari untuk keluar dari masjid.
• Mahasiswi Sidoarjo Tewas Kecelakaan di Cangar Mojokerto Usai Motor Masuk Jurang Sedalam 20 Meter
• DETIK-detik Kronologi Pemotor Sport Tewas Usai Terseret Sejauh 50 Meter dan Tabrak Pohon di Tuban
7. Sempat terjadi bentrok antara warga dan Achmad Hatari
Saking emosinya, warga bahkan disebut sampai meneriaki caleg tersebut.
Dari video yang beredar di WhatsApp, sang caleg tampak diteriaki warga.
Ia sampai dilindungi sejumlah orang untuk berjalan menuju mobil.
Seorang polisi pun turut mengawalnya.
Di sisi lain, para warga yang berhamburan di halaman masjid tampak heboh.
Mereka berteriak-teriak menyuruh sang caleg keluar dan pergi.
Di antara mereka bahkan menggusur dari karpet dalam masjid.
Karpet-karpet itu di keluarkan dari dalam masjid.
Dari suara orang merekam video itu, dijelaskan pernyataan Achmad Hatari itu mengundang protes dari warga.
Pernyataannya dinilai terlalu provokatif sehingga karpet yang ada di dalam masjid dikeluarkan sebagai bentuk protes.
Pada video itu, terlihat pula suasana di dalam masjid yang sangat kacau.
Terdengar suara seseorang menggunakan mikrofon yang mencoba menenangkan warga.
Tak hanya beredar di WhatsApp, video tersebut pun tersebar di media sosial.
Akibat kejadian ini, pihak kepolisian ikut turun tangan.
Setelah situasi kembali kondusif, polisi masih tetap berjaga.
“Anggota polres masih melakukan pejagaan dan patroli dialogis di kedua keluraham memastikan kejadian tidak berkembang,” Kapolres Tidore Kepulauan AKBP Doly Heriyadi, dikutip dari Kompas.
Selain mengeluarkan karpet dari dalam masjid, sempat terjadi bentrokan juga di antara warga.
Bentrokan itu terjadi antara warga Kelurahan Tomalou dengan kelurahan tempat asal Achmad Hatari, Kelurahan Gurabati.
Akibatnya, sempat terjadi saling lempar batu di antara mereka.